Jakarta (ANTARA) - RSV Helmet kembali menghadirkan produk terbarunya yakni helm FFC21 series.
"Empat tahun kita coba develope carbon composite ini, harusnya memang dua tahun lalu sudah launching. Tapi memang banyak banget kendalanya. Tapi hari ini kita berhasil me-launching satu helm, saya bisa bilang ini helm pertama dari RSV yang berbahan dasar composite," kata Richard Ryan saat ditemui di Idemitsu Moto Lounge, Jakarta Selatan, Minggu.
"Kami menghadirkan helm ini untuk menjawab permintaan konsumen yang menginginkan helm berbahan dasar composite," sambungnya.
Baca juga: Arai luncurkan helm edisi terbatas dari seri RX-7V
RSV FFC21 merupakan helm model full face yang menawarkan dua bahan material yakni Carbon Composite dan Fiber Composite. Helm terbaru dari RSV ini juga memiliki kenyamanan dan desain namun tetap berharga yang kompetitif.
Helm tersebut pun memiliki sistem keamanan karena menggunakan penguncian double-D Ring, Expanded Polystyrene/Styrofoam (EPS) dengan Multidensity. Helm ini juga sudah memiliki sertifikasi SNI, DOT, dan ECE 22.05.
Helm yang diproduksi di Bandung, Jawa Barat itu dilengkapi dengan 4 ventilasi udara yang terbagi di depan dan 2 arah pada bagian mulut, atas kiri dan kanan serta belakang. Pada bagian dalam, FFC21 memiliki jenis kain fabric dan mudah dilepas oleh pengguna.
Baca juga: Helm Pista GP RR Futuro hadir dengan teknologi & serat karbon baru
Di sisi lain, RSV FFC21 Carbon Composite menawarkan pinlock Antifog dan dua visor yaitu clear dan darksmoke. Helm itu dilengkapi dengan slot Intercom untuk menunjang komunikasi saat berkendara juga sudah Glasses Support bagi pengguna kacamata.
RSV FFC21 Carbon Composite memiliki bobot kurang lebih 1.400 gram dengan ukuran XS, SM, LG, XL, dan XXL. Kemudian untuk jenis Fiber hadir dengan berat 1.500 gram yang memiliki 6 ukuran yakni XS, SM, LG, XL dan XXL. Helm ini resmi dijual dengan harga retail mulai dari Rp1.699.000 hingga Rp3.499.000.
"Kalau fiber kita akan jualnya ready stock. Untuk yang carbon, karena produksinya jauh lebih sulit kita akan bukan pre-order per batch per bulan. Sebulan itu 20 sampai 30 produk," tutup Richard.