Jakarta (ANTARA) - Berperan sebagai sosok berkebutuhan khusus di "Miracle In Cell No.7", aktor Vino G Bastian akui sempat konsultasi ke psikolog untuk mendalami peran tersebut.
"Saya sudah bayangin sesuatu tapi ternyata balik lagi ke disabilitas itu sendiri. Karena ini intelektual disabilitas ya kita nggak boleh improvisasi yang terlalu luar biasa. Karena nanti akan menjadi beda pendekatannya," kata Vino saat dijumpai di Jakarta Selatan, Rabu malam (24/8).
"Akhirnya saya ketemu oleh psikolog yang didatangi oleh Falcon. Terus saya masih nggak puas, saya datang ke sekolah anak saya ngomong sama psikolog dan psikiater di situ. Akhirnya saya ketemu lagi untuk mencari role modelnya di salah satu panti di Jakarta Barat," sambungnya.
Baca juga: Cerita Andmesh bawakan "soundtrack" film "Miracle In Cell No.7"
Selain itu menurut Vino, memainkan sebuah film yang diadaptasi ulang merupakan hal yang cukup sulit. Sebab, penonton sudah pasti akan membandingkan dengan film aslinya. Namun, Vino berharap penonton tak hanya melihat film ini sebagai sebuah adaptasi tetapi juga dapat mengambil pesan penting di dalamnya.
"Susahnya pasti jadi dibanding-bandingin sih. Yang original sudah pasti terbaik karena dia original. Film remake berhasil pun nggak akan bisa seperti itu karena kalau nggak ada originalnya. Jadi saya bilang film originalnya apapun itu, itu adalah yang terbaik. Karena itu sebagai batu loncatan untuk film remake-nya," ujar Vino.
"Tapi, mudah-mudahan calon penonton tidak melihat ini hanya sebagai remake, bahkan yang belum paham bilang ini plagiat. Tapi ini sebuah penghargaan kita bahwa ada sebuah karya yang besar di sana dan punya pesan yang luar biasa yang kita mau adaptasi di sini biar secara bahasa tidak ada gap. Jadi orang bisa melihat kebaikan di film ini lebih dekat," sambungnya.
Setelah berperan sebagai seorang ayah yang memiliki intelektual disabilitas, Vino mengaku cara pandangnya terhadap orang-orang berkebutuhan khusus menjadi berubah. Kini, Vino memandang bahwa Tuhan menciptakan setiap manusia dengan adil. Sebab meskipun memiliki kekurangan, setiap orang dengan kebutuhan khusus pasti memiliki kelebihan yang bahkan tak dimiliki oleh orang-orang yang dianggap normal.
"Karena Tuhan itu adil gitu. Dibalik kekurangan itu, mereka punya suatu kelebihan yang luar biasa," lanjutnya.
Berita Terkait
Produk Google Cloud dipercaya ampu ubah bisnis jadi semakin cemerlang
Selasa, 7 Mei 2024 14:10 Wib
Seminar bisnis G-Coach beri inspirasi dan motivasi generasi muda
Kamis, 25 April 2024 13:00 Wib
KPU Gunung Mas salurkan santunan kepada keluarga KPPS meninggal dunia
Kamis, 29 Februari 2024 17:57 Wib
Sony luncurkan kamera Alpha 9 III dan lensa G Master FE 300mm F2.8 GM OSS
Kamis, 8 Februari 2024 13:53 Wib
KPU Gunung Mas targetkan partisipasi pemilih 87 persen pada Pemilu 2024
Senin, 5 Februari 2024 16:10 Wib
Casio luncurkan jam tangan pintar Casio G-Shock seri Rangeman
Senin, 8 Januari 2024 8:54 Wib
Bali United miliki motivasi tinggi untuk kalahkan tim Filipina di AFC
Selasa, 28 November 2023 20:42 Wib
Penjabat Bupati diminta fokus tangani kemiskinan ekstrem
Senin, 13 November 2023 17:58 Wib