Jembatan penghubung Simpang Kara Malawaken-Lahei I ambruk
Muara Teweh (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, turun ke lapangan mengecek kondisi jembatan yang menghubungkan Simpang Kara Malawaken - Lahei I Kecamatan Lahei yang ambruk.
"Saat ini kita berkoordinasi dengan bidang Alkal dan Bina Marga untuk mobilisasi alat berat dan pengiriman material ke lokasi," kata Kadis PUPR M Iman Topik dihubungi di Muara Teweh, Selasa.
Menurut dia, pihaknya sudah menurunkan alat berat ke lokasi, begitu juga dengan material sudah dilakukan pengiriman. Pihaknya upayakan penanganan darurat hari ini juga, sekarang mobilisasi alat berat dan material sudah dilakukan.
"Kami minta kepada warga masyarakat pengguna jalan tersebut agar bisa bersabar dan doakan saja semoga jalan penghubung ini secepatnya bisa fungsional kembali," terang Topik.
Baca juga: Bupati Barut sampaikan rancangan KUA PPAS 2023
Dia mengatakan, penyebab hingga jembatan tersebut mengalami ambruk yang diperkirakan pada Senin (10/10) malam, akibat diterjang derasnya air. Sehingga tanah di kiri dan kanan jembatan mengalami erosi.
"Beberapa hari di daerah kita kan hujan lebat termasuk tadi malam, rupanya tanah penyangga di kiri dan kanan jembatan longsor. Dan mengakibatkan jembatan patah lalu ambruk," kata dia.
Rencana sore ini pihaknya, juga menurunkan mini ekskavator, baja wf300 bentang 12 meter, kepingan lantai baja, alat las dan alat kerja lainnya untuk segera dilakukan penanganan kedaruratan di jembatan yang menghubungkan antarkecamatan yakni Kecamatan Lahei dan Teweh Baru.
Baca juga: Pemkab Barut dukung kebijakan penggunaan produk dalam negeri
Baca juga: KPHP Barito Tengah berikan pengetahuan perlindungan dan pengamanan hutan
Baca juga: Pemkab Barut siapkan 8.000 paket sembako murah untuk tekan inflasi
"Saat ini kita berkoordinasi dengan bidang Alkal dan Bina Marga untuk mobilisasi alat berat dan pengiriman material ke lokasi," kata Kadis PUPR M Iman Topik dihubungi di Muara Teweh, Selasa.
Menurut dia, pihaknya sudah menurunkan alat berat ke lokasi, begitu juga dengan material sudah dilakukan pengiriman. Pihaknya upayakan penanganan darurat hari ini juga, sekarang mobilisasi alat berat dan material sudah dilakukan.
"Kami minta kepada warga masyarakat pengguna jalan tersebut agar bisa bersabar dan doakan saja semoga jalan penghubung ini secepatnya bisa fungsional kembali," terang Topik.
Baca juga: Bupati Barut sampaikan rancangan KUA PPAS 2023
Dia mengatakan, penyebab hingga jembatan tersebut mengalami ambruk yang diperkirakan pada Senin (10/10) malam, akibat diterjang derasnya air. Sehingga tanah di kiri dan kanan jembatan mengalami erosi.
"Beberapa hari di daerah kita kan hujan lebat termasuk tadi malam, rupanya tanah penyangga di kiri dan kanan jembatan longsor. Dan mengakibatkan jembatan patah lalu ambruk," kata dia.
Rencana sore ini pihaknya, juga menurunkan mini ekskavator, baja wf300 bentang 12 meter, kepingan lantai baja, alat las dan alat kerja lainnya untuk segera dilakukan penanganan kedaruratan di jembatan yang menghubungkan antarkecamatan yakni Kecamatan Lahei dan Teweh Baru.
Baca juga: Pemkab Barut dukung kebijakan penggunaan produk dalam negeri
Baca juga: KPHP Barito Tengah berikan pengetahuan perlindungan dan pengamanan hutan
Baca juga: Pemkab Barut siapkan 8.000 paket sembako murah untuk tekan inflasi