Broom luncurkan program 'Buyback' untuk showroom mobkas

id Broom,showroom mobkas,mobil bekas,program buyback

Broom luncurkan program 'Buyback' untuk showroom mobkas

Jajaran direksi dari Broom berfoto bersama usai jumpa wartawan di Jakarta, Kamis (27/10/2022). (ANTARA/Chairul Rohman)

Jakarta (ANTARA) - Perusahaan rintisan (startup) otomotif asal Indonesia, Broom secara resmi menghadirkan produk Buyback untuk showroom mobil bekas (mobkas) di Indonesia.

"Dengan hadirnya produk Buyback ini, Broom berharap dapat memberikan solusi fleksibel bagi para pemilik showroom untuk memaksimalkan potensi sumber daya serta dan cash flow untuk mengembangkan bisnis mereka," kata CEO & Co-Founder Broom, Pandu Adi Laras di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, produk Buyback bisa dimanfaatkan oleh pemilik showroom mobkas untuk mendapatkan sumber dana dan pendapatan yang lebih baik melalui pemanfaatan stok inventori yang biasanya menumpuk di dalam showroom.

Dengan menjual sementara kendaraan yang ada di inventori mereka, showroom dapat membeli stok mobil lainnya yang sesuai dengan minat atau kebutuhan terkini pasar. Skema ini memungkinkan showroom melakukan usaha yang lebih fleksibel, cepat, dan efisien.

Baca juga: MPV dan SUV jadi primadona di pasar kendaran bekas

Tidak hanya itu saja, program ini juga memungkinkan untuk showroom tersebut membeli kembali kendaraan bekas yang telah dijual sebelumnya sesuai dengan perjanjian sebelumnya.

"Saat ini, showroom dapat memilih durasi pembelian kembali dengan opsi mingguan (7 hari dan 14 hari) maupun bulanan (30 hari dan 60 hari) yang disepakati bersama saat pengajuan sesuai kebutuhan showroom," kata dia.

Untuk mempermudah pemilik showroom, Broom juga menghadirkan aplikasi broom.id yang ditujukan bagi pemilik showroom mobil bekas untuk mempermudah pengajuan Buyback yang selama ini dilakukan melalui situs broom.id.

Aplikasi ini juga dapat digunakan sebagai platform manajemen showroom dan inventori kendaraan secara digital, langsung dari smartphone masing-masing.

Dalam kesempatan yang sama, COO Broom, Claussen Sindhuwinata mengatakan bahwa hadirnya teknologi ini akan dapat memberikan kemudahan operasional bisnis showroom dan mengakses fitur serta layanan Broom.

"Dengan hadirnya layanan berbasis aplikasi ini, kami berharap dapat meningkatkan kepuasan dan kenyamanan showroom pengguna sekaligus meningkatkan produktivitas showroom," kata Claussen Sindhuwinata.

Berdasarkan data BPS, pertumbuhan kendaraan penumpang dari 2018 - 2020 mencapai 6.5 persen. Melihat tren ini, Broom optimis pasar mobil bekas akan terus tumbuh, sejalan dengan peningkatan jumlah showroom yang kini mencapai 40,000 di seluruh Indonesia.

Baca juga: Meski pandemi, pasar mobil bekas tunjukkan pergerakan positif

Baca juga: Mobil baru berdatangan tak pengaruhi pasar mobil bekas

Baca juga: Kia berencana hadirkan bisnis mobil bekas