Tamiang Layang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah saat ini gencar melaksanakan promosi kesehatan atau promkes untuk menekan kasus demam berdarah dengue (DBD).
“Kita gencarkan promkes karena hingga 23 Februari 2023 ini tercatat sudah ada 11 kasus DBD di wilayah kita,” kata Kepala Dinas Kesehatan Barito Timur, dr Jimmi WS Hutagalung di Tamiang Layang, Kamis.
Menurutnya, 11 kasus DBD 2023 tersebar pada lima kecamatan yakni tujuh kasus DBD di Kecamatan Dusun Tengah dan masing-masing satu kasus pada Kecamatan Dusun Timur, Benua Lima, Pematang Karau dan Raren Batuah. Sedangkan pada 2022 tercatat ada 28 kasus DBD.
“Walaupun demikian, belum ada kasus warga meninggal dunia akibat DBD,” jelasnya.
Baca juga: Pemkab Bartim siapkan Rp4,5 miliar tuntaskan Jalan Pulau Padang-Betang Nalong
Untuk menekan kasus DBD, kata Jimmi, Dinas Kesehatan Barito Timur menugaskan petugas promkes pada 11 puskesmas yang ada di wilayah setempat agar rutin melaksanakan tugas dengan berinteraksi langsung di tingkatan masyarakat.
Salah satu yang disampaikan terkait 3M, yakni menguras, menutup dan mengubur. Menguras, merupakan kegiatan membersihkan dengan menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, maupun tempat penampungan air lainnya.
Kemudian menutup rapat tempat penampungan air seperti bak mandi, serta mengubur barang bekas di dalam tanah, serta melakukan aksi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Tidak hanya itu, petugas juga mensosialisasikan tentang upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat seperti Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan harapan memicu kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesehatan.
“Sedangkan bagi warga yang terkena DBD sesuai dengan ciri-cirinya, agar segera melaporkan dan segera berobat,” pinta Jimmi.
Baca juga: Wabup Bartim: ASN miliki tanggung jawab dan pelayanan terbaik kepada masyarakat