Bupati Pulang Pisau: Penanganan stunting harus saling terintegrasi
Pulang Pisau (ANTARA) - Bupati Pulang Pisau, Kalimantan Tengah Pudjirustaty Narang mengatakan penanganan stunting atau gangguan pertumbuhan harus terintegrasi, dilakukan dengan kolaborasi dan terpadu melibatkan pemerintah, pengusaha, swasta, tokoh agama, dan tokoh masyarakat serta berbagai pihak lainnya.
“Saya tekankan OPD, camat, kepada desa, kelurahan dan semua pihak yang tergabung dalam tim percepatan penurunan stunting melakukan rencana aksi yang telah ditetapkan sesuai tugas dan fungsi masing-masing,” kata Pudjirustaty di Pulang Pisau, Jumat.
Dikatakan Pudjirustaty rencana aksi yang dilakukan secara konvergensi, partisipatif dan kolaborasi diharapkan dapat mendorong penurunan angka stunting yang signifikan.
Dirinya juga menyambut baik advokasi dan edukasi peran pangan lokal untuk mencegah stunting di Pulang Pisau yang diinisiasi oleh Indonesia Gastronomi Community (IGC).
Baca juga: Kemenpan RB berikan penghargaan pelayanan prima kepada Polres Pulang Pisau
Dia juga mengapresiasi atas dipilihnya Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas sebagai percontohan penurunan stunting dengan edukasi pangan lokal.
Pihaknya juga sudah mensosialisasikan program serupa bernama DASHAT atau Dapur Sehat Atasi Stunting yang merupakan program BKKBN termasuk dalam Desa Kampung Keluarga Berkualitas. Program yang dilaksanakan melalui Dinas P3PA2KB ini menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang.
Ia berharap, para peserta advokasi dan edukasi peran pangan lokal dapat berkontribusi, baik berupa pemikiran, masukan, dan saran untuk tindak lanjut serta implementasi edukasi pangan lokal dalam mencegah stunting pada anak-anak. Menjadikan Pulang Pisau yang sehat, tumbuh berkembang, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia.
Kegiatan advokasi dan edukasi peran pangan lokal untuk mencegah stunting yang dilaksanakan di aula Bappedalitbang ini juga dihadiri Sekretaris Daerah Tony Harisinta, Ketua Wanita Keren Indonesia Maria Stefani Ekowati Hasto Kristiyanto, serta pendiri Wanita Keren Indonesia sekaligus Ketua TP PKK Kota Bekasi Wiwik Margono.
Baca juga: Bulog Kapuas jual beras harga terjangkau kendalikan inflasi
“Saya tekankan OPD, camat, kepada desa, kelurahan dan semua pihak yang tergabung dalam tim percepatan penurunan stunting melakukan rencana aksi yang telah ditetapkan sesuai tugas dan fungsi masing-masing,” kata Pudjirustaty di Pulang Pisau, Jumat.
Dikatakan Pudjirustaty rencana aksi yang dilakukan secara konvergensi, partisipatif dan kolaborasi diharapkan dapat mendorong penurunan angka stunting yang signifikan.
Dirinya juga menyambut baik advokasi dan edukasi peran pangan lokal untuk mencegah stunting di Pulang Pisau yang diinisiasi oleh Indonesia Gastronomi Community (IGC).
Baca juga: Kemenpan RB berikan penghargaan pelayanan prima kepada Polres Pulang Pisau
Dia juga mengapresiasi atas dipilihnya Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas sebagai percontohan penurunan stunting dengan edukasi pangan lokal.
Pihaknya juga sudah mensosialisasikan program serupa bernama DASHAT atau Dapur Sehat Atasi Stunting yang merupakan program BKKBN termasuk dalam Desa Kampung Keluarga Berkualitas. Program yang dilaksanakan melalui Dinas P3PA2KB ini menitikberatkan pada pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang.
Ia berharap, para peserta advokasi dan edukasi peran pangan lokal dapat berkontribusi, baik berupa pemikiran, masukan, dan saran untuk tindak lanjut serta implementasi edukasi pangan lokal dalam mencegah stunting pada anak-anak. Menjadikan Pulang Pisau yang sehat, tumbuh berkembang, cerdas, ceria, dan berakhlak mulia.
Kegiatan advokasi dan edukasi peran pangan lokal untuk mencegah stunting yang dilaksanakan di aula Bappedalitbang ini juga dihadiri Sekretaris Daerah Tony Harisinta, Ketua Wanita Keren Indonesia Maria Stefani Ekowati Hasto Kristiyanto, serta pendiri Wanita Keren Indonesia sekaligus Ketua TP PKK Kota Bekasi Wiwik Margono.
Baca juga: Bulog Kapuas jual beras harga terjangkau kendalikan inflasi