Ikuti 12 cabang, Kotim optimistis juara umum FBIM
Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah memberangkatkan kontingen beranggotakan 104 orang mengikuti Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2023 yang digelar di Palangka Raya pada 21-27 Mei dengan target menjadi juara umum.
"Kita tentu harus optimis, makanya menargetkan gelar juara umum. Dengan kekompakan dan semangat Habaring Hurung (gotong royong), kami optimistis target itu bisa kita raih," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Minggu.
Optimisme itu diungkapkan Halikinnor saat memberangkatkan kontingen Kotawaringin Timur yang akan berlaga di FBIM. Mereka merupakan peserta terbaik yang sebelumnya dijaring melalui seleksi kabupaten Festival Budaya Habaring Hurung beberapa waktu lalu.
Sebanyak 12 cabang perlombaan yang diikuti yaitu lomba karnaval budaya, tari pedalaman, tari pesisir, karungut, balogo, bagasing, lawang sekepeng, sepak sawut, manyipet, malamang, lomba masakan daerah, dan lomba putra-putri pariwisata.
Halikinnor menyampaikan selamat dan apresiasi kepada seluruh peserta yang terpilih menjadi utusan Kotim. Peserta diminta dapat menjaga dan membawa nama baik daerah dan saling mendukung.
Menurutnya, kontingen bertanding atas nama kabupaten, bukan atas nama cabang lomba, sehingga saling mendukung di antara anggota kontingen sangat diperlukan.
Dia berpesan kepada kontingen untuk senantiasa menjaga kesehatan dan kekompakan tim selama pertandingan, saling memberi semangat dan dukungan sesama teman.
Baca juga: Kotim masih kekurangan dokter gigi
Ini merupakan kegiatan tahunan. Untuk itu Kotawaringin Timur berupaya untuk terus meningkatkan kemampuan dan prestasi tertinggi.
Kemampuan antar kabupaten/kota mungkin mungkin kurang lebih sama, namun mental pemenang yang harus dibangkitkan. Kalau mental sudah ciut duluan maka akan sulit untuk meraih hasil maksimal di dalam sebuah kompetisi.
Jika kontingen hanya begitu-begitu saja maka pasti akan ketinggalan. Halikinnor menegaskan ini kegiatan ini bukan hanya untuk perlombaan, tetapi juga melestarikan budaya daerah.
"Kalau berhasil menjadi juara umum akan kita beri bonus. Saya juga sudah meminta Pak Sekda untuk mengevaluasi kekurangan dan inovasi yang perlu dilakukan. Anggarannya tahun ini juga sudah kita tambah berkali-kali lipat dari tahun lalu. Makanya saya harap bisa maksimal," demikian Halikinnor.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotawaringin Timur, Ellena Rosie mengatakan, persiapan dilakukan secara matang dengan dilatih oleh koordinator masing-masing. Pihaknya
optimistis bisa meraih target juara umum.
"Pawai juga didesain sesuai dengan keinginan Pak Bupati. Tahun lalu kita tidak ada anggaran khusus, tahun ini ada anggaran Rp320 juta. Ini sangat membantu dalam persiapan," demikian Ellena Rosie.
Baca juga: Dinas Pendidikan Kotim optimistis capai target penerapan Kurikulum Merdeka
Baca juga: Pemkab Kotim berharap keberadaan pabrik kelapa tingkatkan kesejahteraan petani
Baca juga: Opini WTP kesembilan kali berturut-turut diraih Pemkab Kotim
"Kita tentu harus optimis, makanya menargetkan gelar juara umum. Dengan kekompakan dan semangat Habaring Hurung (gotong royong), kami optimistis target itu bisa kita raih," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Minggu.
Optimisme itu diungkapkan Halikinnor saat memberangkatkan kontingen Kotawaringin Timur yang akan berlaga di FBIM. Mereka merupakan peserta terbaik yang sebelumnya dijaring melalui seleksi kabupaten Festival Budaya Habaring Hurung beberapa waktu lalu.
Sebanyak 12 cabang perlombaan yang diikuti yaitu lomba karnaval budaya, tari pedalaman, tari pesisir, karungut, balogo, bagasing, lawang sekepeng, sepak sawut, manyipet, malamang, lomba masakan daerah, dan lomba putra-putri pariwisata.
Halikinnor menyampaikan selamat dan apresiasi kepada seluruh peserta yang terpilih menjadi utusan Kotim. Peserta diminta dapat menjaga dan membawa nama baik daerah dan saling mendukung.
Menurutnya, kontingen bertanding atas nama kabupaten, bukan atas nama cabang lomba, sehingga saling mendukung di antara anggota kontingen sangat diperlukan.
Dia berpesan kepada kontingen untuk senantiasa menjaga kesehatan dan kekompakan tim selama pertandingan, saling memberi semangat dan dukungan sesama teman.
Baca juga: Kotim masih kekurangan dokter gigi
Ini merupakan kegiatan tahunan. Untuk itu Kotawaringin Timur berupaya untuk terus meningkatkan kemampuan dan prestasi tertinggi.
Kemampuan antar kabupaten/kota mungkin mungkin kurang lebih sama, namun mental pemenang yang harus dibangkitkan. Kalau mental sudah ciut duluan maka akan sulit untuk meraih hasil maksimal di dalam sebuah kompetisi.
Jika kontingen hanya begitu-begitu saja maka pasti akan ketinggalan. Halikinnor menegaskan ini kegiatan ini bukan hanya untuk perlombaan, tetapi juga melestarikan budaya daerah.
"Kalau berhasil menjadi juara umum akan kita beri bonus. Saya juga sudah meminta Pak Sekda untuk mengevaluasi kekurangan dan inovasi yang perlu dilakukan. Anggarannya tahun ini juga sudah kita tambah berkali-kali lipat dari tahun lalu. Makanya saya harap bisa maksimal," demikian Halikinnor.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotawaringin Timur, Ellena Rosie mengatakan, persiapan dilakukan secara matang dengan dilatih oleh koordinator masing-masing. Pihaknya
optimistis bisa meraih target juara umum.
"Pawai juga didesain sesuai dengan keinginan Pak Bupati. Tahun lalu kita tidak ada anggaran khusus, tahun ini ada anggaran Rp320 juta. Ini sangat membantu dalam persiapan," demikian Ellena Rosie.
Baca juga: Dinas Pendidikan Kotim optimistis capai target penerapan Kurikulum Merdeka
Baca juga: Pemkab Kotim berharap keberadaan pabrik kelapa tingkatkan kesejahteraan petani
Baca juga: Opini WTP kesembilan kali berturut-turut diraih Pemkab Kotim