BCA berikan bunga kredit UMKM khusus bagi perempuan

id bca,bunga kredit umkm,khusus perempuan,bank bca

BCA berikan bunga kredit UMKM khusus bagi perempuan

Perajin menata produk dari bahan baku daur ulang sampah plastik saat pameran UMKM dan otomotif di Bank Central Asia (BCA) Tegal, Jawa Tengah, Jumat (16/9/2022). Pameran tersebut selain untuk mendorong pemulihan ekonomi melalui pengembangan UMKM juga untuk mendukung pemerintah dalam pengembangan mobil listrik. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/aww.

Jakarta (ANTARA) - BCA memberikan bunga kredit UMKM khusus bagi para debitur perempuan sebagai wujud apresiasi atas keterlibatan mereka dalam memajukan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.

Direktur Keuangan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Vera Eve Lim mengatakan, hal tersebut juga menjadi salah satu upaya bagi BCA untuk mewujudkan bisnis yang berkelanjutan dengan mengacu pada prinsip Enviromental, Social, and Governance (ESG).

“Hari ini hampir 25 persen debiturnya wanita. Ini adalah sesuatu yang kami dorong. Di BCA, khusus untuk wanita yang ingin mendapatkan kredit UMKM bunganya khusus. Jadi ini adalah apresiasi untuk para pemain UMKM wanita, karena kita ingin mengangkat lebih banyak wanita Indonesia sebagai bagian dari pelaku ekonomi, jadi sudah hampir 3 tahun kami memberikan bunga khusus,” kata Vera di Jakarta, Senin.

Bentuk apresiasi tersebut tercermin melalui salah satu program BCA Multipurpose Loans for Women yang memberikan suku bunga khusus mulai dari 3,21 persen untuk usaha yang dikelola oleh perempuan.

Vera melihat keterlibatan perempuan dalam berbagai macam bisnis memiliki potensi yang besar untuk turut memajukan perekonomian Indonesia. Saat ini, BCA mencatat 37.005 debitur perempuan, meningkat 19 persen secara tahunan (yoy).

Kemudian, jumlah pinjaman yang telah diklaim debitur perempuan saat ini mencapai Rp13,1 triliun, eningkat 21 persen dibandingkan tahun lalu.

Vera menjelaskan BCA tidak hanya menyediakan modal usaha, namun juga membantu memberikan edukasi untuk para pelaku usaha perempuan.



Menurutnya, dengan adanya peningkatan jumlah pelaku UMKM perempuan, diharapkan jasa penyedia keuangan tidak melupakan aspek sosial dalam prinsip ESG yang saat ini tengah digencarkan banyak perusahaan.

Inklusivitas perempuan dalam ekosistem bisnis di Indonesia juga termasuk aspek sosial yang harus diprioritaskan.

“Dan tentunya kami melihat peluang ke depan juga cukup luas. Kami banyak melakukan edukasi untuk entrepreneur wanita, termasuk yang young entrepreneur juga di Indonesia. Karena kita adalah negara yang berkembang dengan masyarakat populasi yang besar, saya pikir sangat penting bagaimana effort pemerintah dan industri untuk terus create job opportunity termasuk create pengusaha-pengusaha wanita Indonesia,” pungkasnya.