Chicago (ANTARA) - Harga emas kembali jatuh pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), memperpanjang kerugian untuk sesi kedua berturut tertekan imbal hasil obligasi Pemerintah AS yang lebih kuat di tengah tanda-tanda bahwa laporan pekerjaan AS untuk Juni dapat membuat Fed lebih hawkish.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange merosot 11,70 dolar AS atau 0,61 persen menjadi ditutup pada 1.915,40 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di 1.934,00 dolar AS dan terendah di 1.908,50 dolar AS.
Emas berjangka tergelincir 2,40 dolar AS atau 0,12 persen menjadi 1.927,10 dolar AS pada Rabu (5/7/2023), setelah naik tipis 0,10 dolar AS atau 0,01 persen menjadi 1.929,50 dolar AS pada Senin (3/7/2023), dan melonjak 11,50 dolar AS atau 0,60 persen menjadi 1.929,40 dolar AS pada Jumat (30/6/2023).
Bursa Comex tutup pada Selasa (4/7/2023) untuk hari libur memperingati Kemerdekaan AS.
Dalam sambutannya pada pertemuan tahunan Asosiasi Riset Bank Sentral di New York Kamis (6/7/2023), Presiden Federal Reserve Dallas, Lorie Logan mengatakan dia tetap khawatir tentang apakah inflasi akan kembali ke target Fed 2,0 persen secara berkelanjutan dan tepat waktu."Prospek berkelanjutan untuk inflasi di atas target dan pasar tenaga kerja yang lebih kuat dari perkiraan membutuhkan kebijakan moneter yang lebih ketat," kata Logan.
Ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga akhir tahun ini mendorong emas untuk menetap di level terendah Kamis (6/7/2023) sejak 14 Maret.
Data ekonomi yang dirilis Kamis (6/7/2023) bervariasi. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa permohonan untuk klaim pengangguran naik 12.000 menjadi 248.000 untuk pekan yang berakhir 1 Juli, meningkat dari 236.000 pada minggu sebelumnya.
Automated Data Processing Inc (ADP). melaporkan bahwa pekerjaan sektor swasta AS melonjak sebesar 497.000 pada Juni, jauh di atas ekspektasi 250.000 dan lompatan besar dari 278.000 pada Mei.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan ada 9,8 juta lowongan pekerjaan pada Mei, turun dari 10,3 juta pada April.
Indeks manajer pembelian (PMI) jasa-jasa AS dari S&P Global yang disesuaikan secara musiman turun menjadi 54,4 pada Juni, turun dari 54,9 pada Mei.
Para pelaku pasar sekarang menunggu laporan gaji non-pertanian Departemen Tenaga Kerja pada Jumat waktu setempat. Craig Erlam, analis di platform perdagangan daring OANDA, mencatat bahwa emas tampak "sangat rentan" menjelang laporan data penggajian non-pertanian.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 51,20 sen atau 2,19 persen, menjadi ditutup pada 22,89 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober tergelincir 15,30 dolar AS atau 1,65 persen, menjadi menetap pada 909,70 dolar AS per ounce.