Tamiang Layang (ANTARA) - Anggota Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, Adolina Sendol menyatakan bahwa pihaknya secara tegas dan serius mendukung penuh adanya rencana penataan lokasi Wisata Nariuk.
"Kami juga akan mengupayakan penataan itu dapat dibiayai melalui anggaran daerah (APBD). Jadi, bisa tertata dengan baik," kata Adolina Sedol di Tamiang Layang, Jumat.
Menurut Anggota DPRD Bartim ini, kawasan sekitar Sungai Patai yang digunakan sebagai tempat pelaksanaan Festival Nariuk memang perlu penataan yang lebih baik, agar menjadi lebih indah dan nyaman bagi wisatawan maupun masyarakat lokal.
"Dengan penataan yang baik, diharapkan Festival Nariuk dapat semakin memperkaya potensi pariwisata di Kabupaten Barito Timur dan meningkatkan pendapatan daerah," kata politisi Partai Nasdem itu.
Dijelaskan Adolina, Nariuk atau berburu ikan dengan tombak merupakan cara tradisional masyarakat Dayak di Kabupaten Barito Timur. Hal itu sudah menjadi salah satu budaya adat masyarakat yang telah diwariskan secara turun-temurun.
"Kearifan lokal tersebut harus terus dilestarikan. Kami sebagai wakil rakyat Bartim tentunya akan selalu mendukung," kata Adolina.
Ditambahkan Adolina, budaya Nariuk telah menjadi bagian penting dari identitas masyarakat Barito Timur sejak zaman dulu, dan harus dijaga keberadaannya hingga saat ini. Kepopuleran budaya ini juga semakin meningkat dengan antusiasme luar biasa yang ditunjukkan masyarakat.
"Saya kemarin ikut menyaksikan Festival Nariuk dan dikabarkan tidak hanya diikuti warga Bartim, tetapi juga dari Bangkuang, Kabupaten Barito Selatan juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan Nariuk," katanya.
Baca juga: Bupati Bartim minta Pemdes Pulau Patai menata lokasi Festival Nariuk
Dirinya pun berkomitmen akan mendorong alokasi anggaran yang memadai untuk peningkatan infrastruktur dan fasilitas di sekitar lokasi Nariuk. Namun demikian, Adolina juga berharap kesadaran masyarakat setempat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan keindahan kawasan wisata tersebut kian meningkat.
"Nariuk adalah tentang adat budaya yang harus dilestarikan dan dijaga agar keberlangsungannya selalu ada. Karena itu, perlu dukungan semua pihak, terutama masyarakat setempat itu sendiri yang menjaganya," demikian Adolina Sendol.
Baca juga: Pemkab Bartim salurkan sebanyak 101 hewan kurban
Baca juga: Bupati Barito Timur upayakan PDRB 2023 meningkat
Baca juga: Berikut delapan Desa Bersih Narkoba di Pulang Pisau
Baca juga: Harga sejumlah bapok di Bartim mengalami kenaikan