BPS: Proyeksi kependudukan 2020-2050 penting bagi perencanaan Indonesia
Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah Eko Marsoro menyatakan bahwa untuk mendukung data kependudukan di masa mendatang, telah terbit publikasi proyeksi penduduk Indonesia tahun 2020-2050, dan kabupaten/kota di provinsi setempat untuk tahun 2020-2035.
Dipublikasikannya proyeksi kependudukan itu sebagai upaya merencanakan pembangunan masa depan Indonesia, kata Eko Melalui Statistik Madya BPS Kalteng Ambar Dwi Santoso saat sosialisasi proyeksi penduduk kabupaten/kota se-Kalteng tahun 2020-2035 dan hasil sensus penduduk 2020 di Palangka Raya, Selasa.
"Penghitungan proyeksi penduduk ini kolaborasi antar kemetrian dan Lembaga, baik itu Bappenas, BPS, BKKBN, Kemenkes serta UNFPA," ucapnya.
Dikatakan, akurasi penghitungan proyeksi terus ditingkatkan melalui inovasi-inovasi dalam penghitungan yang dikembangkan dengan berbasis perkembangan keilmuan. Di mana inovasi itu terdiri dari, penerapan model probabilistik (Bayesian), penghitungan metode komponen kohor untuk kabupaten/kota yang selama ini dihitung menggunakan metode geometric, termasuk otomatisasi penghitungan proyeksi penduduk dengan robot untuk proses penghitungan.
Ambar mengatakan bahwa data input dalam penghitungan proyeksi penduduk berasal dari data sensus penduduk tahun 2020 hasil perapiahn umur. Selain itu, menggunakan data fertilitas, mortalitas dan migrasi berasal dari hasil SP, SUPAS dan SDKI, serta menggunakan pola data LF SP2020 untuk fertilitas dan migrasi.
"Penghitungan proyeksi penduduk juga sudah mempertimbangkan adanya IKN berdasarkan Perpres Nomor 63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara," beber dia.
Adapun output yang dihasilkan dari proyeksi penduduk tingkat kabupaten/kota ini berupa, jumlah dan struktur umur penduduk, penduduk menurut kelompok umur lima tahunan, jenis kelamin tahun 2020-2035 beserta piramida penduduk.
Baca juga: Ketimpangan pengeluaran penduduk Kalteng kategori rendah
"Termasuk parameter demografi berupa TFR dan IMR, serta indikator kependuduk lainnya berupa rasio jenis kelamin, rasio ketergantungan penduduk dan persentase komposisi umur," demikian Ambar.
Dalam sosialisasi proyeksi penduduk kabupaten/kota se-Kalteng tahun 2020-2035 dan hasil sensus penduduk 2020 ini, BPS turut menghadirkan perwakilan Bappeda Kalteng dan Akademisi sebagai narasumber. Sedangkan untuk para peserta, BPS turut mengundang satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait yang ada di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalteng, Kepolisian, TNI, pers dan lainnya.
Baca juga: Turun 0,17 persen, Penduduk miskin Kalteng jadi 142,17 ribu orang
Baca juga: Angkutan udara dan beras jadi penyumbang inflasi di Kalteng selama Juni 2023
Baca juga: Ekspor Kalteng selama April 2023 alami peningkatan 10,62 persen
Dipublikasikannya proyeksi kependudukan itu sebagai upaya merencanakan pembangunan masa depan Indonesia, kata Eko Melalui Statistik Madya BPS Kalteng Ambar Dwi Santoso saat sosialisasi proyeksi penduduk kabupaten/kota se-Kalteng tahun 2020-2035 dan hasil sensus penduduk 2020 di Palangka Raya, Selasa.
"Penghitungan proyeksi penduduk ini kolaborasi antar kemetrian dan Lembaga, baik itu Bappenas, BPS, BKKBN, Kemenkes serta UNFPA," ucapnya.
Dikatakan, akurasi penghitungan proyeksi terus ditingkatkan melalui inovasi-inovasi dalam penghitungan yang dikembangkan dengan berbasis perkembangan keilmuan. Di mana inovasi itu terdiri dari, penerapan model probabilistik (Bayesian), penghitungan metode komponen kohor untuk kabupaten/kota yang selama ini dihitung menggunakan metode geometric, termasuk otomatisasi penghitungan proyeksi penduduk dengan robot untuk proses penghitungan.
Ambar mengatakan bahwa data input dalam penghitungan proyeksi penduduk berasal dari data sensus penduduk tahun 2020 hasil perapiahn umur. Selain itu, menggunakan data fertilitas, mortalitas dan migrasi berasal dari hasil SP, SUPAS dan SDKI, serta menggunakan pola data LF SP2020 untuk fertilitas dan migrasi.
"Penghitungan proyeksi penduduk juga sudah mempertimbangkan adanya IKN berdasarkan Perpres Nomor 63 Tahun 2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara," beber dia.
Adapun output yang dihasilkan dari proyeksi penduduk tingkat kabupaten/kota ini berupa, jumlah dan struktur umur penduduk, penduduk menurut kelompok umur lima tahunan, jenis kelamin tahun 2020-2035 beserta piramida penduduk.
Baca juga: Ketimpangan pengeluaran penduduk Kalteng kategori rendah
"Termasuk parameter demografi berupa TFR dan IMR, serta indikator kependuduk lainnya berupa rasio jenis kelamin, rasio ketergantungan penduduk dan persentase komposisi umur," demikian Ambar.
Dalam sosialisasi proyeksi penduduk kabupaten/kota se-Kalteng tahun 2020-2035 dan hasil sensus penduduk 2020 ini, BPS turut menghadirkan perwakilan Bappeda Kalteng dan Akademisi sebagai narasumber. Sedangkan untuk para peserta, BPS turut mengundang satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait yang ada di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalteng, Kepolisian, TNI, pers dan lainnya.
Baca juga: Turun 0,17 persen, Penduduk miskin Kalteng jadi 142,17 ribu orang
Baca juga: Angkutan udara dan beras jadi penyumbang inflasi di Kalteng selama Juni 2023
Baca juga: Ekspor Kalteng selama April 2023 alami peningkatan 10,62 persen