Bupati Barito Utara kukuhkan pengurus FKUB periode 2021-2026
Palangka Raya (ANTARA) - Bupati Barito Utara, Kalimantan Tengah Nadalsyah mengukuhkan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) sekaligus menghadiri pencanangan Desa Sadar Kerukunan beragama di Desa Hajak, Kecamatan Teweh Baru.
"Bahwa pada 2020-2022 Negara kita dilanda pandemi COVID-19 yang mengakibatkan terbatasnya ruang gerak, sehingga pengukuhan FKUB baru terlaksana hari ini dilanjutkan pencanangan Desa Sadar Kerukunan Beragama di Desa Hanjak," kata Nadalsyah di Muara Teweh, Kamis.
Dia menuturkan, kepada para pengurus FKUB Kabupaten Barito Utara masa bakti 2021-2026, dengan dikukuhkan nya para pengurus tentunya bisa menjadi kondisi kerukunan antar umat beragama yang tetap kondusif dan terjaga serta terhindar dari kasus provokasi yang mengatasnamakan agama.
Tidak hanya itu, orang nomor satu di lingkup Pemkab Barito Utara meminta agar para pengurus FKUB segera melakukan langkah-langkah dan program kerja, dengan tujuan untuk memberikan pendampingan kepada desa-desa yang akan dilaksanakan pencanangan desa sadar kerukunan beragama.
"Semoga dengan adanya desa kerukunan beragama tadi, tentunya masyarakat kita dapat menjaga keamanan dan ketertiban di setiap desa. Apalagi tahapan Pemilihan Umum 2024 sudah berjalan, jangan sampai warga kita mudah terprovokasi hal-hal yang bisa memecah belah antar sesama," ucapnya.
Pada kesempatan tersebut juga Bupati Nadalsyah mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalteng atas pencanangan desa sadar kerukunan umat beragama yang akan dimulai pertama kali di Desa Hajak, Kecamatan Teweh Baru.
"Kami berharap dengan dikukuhkan nya FKUB Kabupaten Barito Utara dan dicanangkan nya Desa Sadar Kerukunan Beragama ini, kondisi kehidupan antar umat beragama di daerah ini selalu terjaga, serta toleransi antar umat beragama dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika selalu terawat," beber Nadalsyah.
Di lokasi yang sama,Kakanwil Kemenag Kalteng Noor Fahmi mengatakan, bangsa ini adalah bangsa yang pluralistik dan multikulturalistik dengan penduduk dari pelbagai etnis, bahasa, dengan letak geografis antar daerah yang luas dan dipisahkan oleh ribuan pulau.
Bahkan keanekaragaman agama yang mempunyai kecenderungan kuat terhadap identitas agama masing-masing, sangat berpotensi lahirnya konflik.
"Maka dari itu, untuk mewujudkan kerukunan hidup antar umat beragama yang sejati, harus tercipta satu konsep hidup bernegara yang mengikat semua anggota kelompok sosial yang berbeda agama untuk menghindari terjadinya konflik antar umat beragama," demikian Noor Fahmi.
"Bahwa pada 2020-2022 Negara kita dilanda pandemi COVID-19 yang mengakibatkan terbatasnya ruang gerak, sehingga pengukuhan FKUB baru terlaksana hari ini dilanjutkan pencanangan Desa Sadar Kerukunan Beragama di Desa Hanjak," kata Nadalsyah di Muara Teweh, Kamis.
Dia menuturkan, kepada para pengurus FKUB Kabupaten Barito Utara masa bakti 2021-2026, dengan dikukuhkan nya para pengurus tentunya bisa menjadi kondisi kerukunan antar umat beragama yang tetap kondusif dan terjaga serta terhindar dari kasus provokasi yang mengatasnamakan agama.
Tidak hanya itu, orang nomor satu di lingkup Pemkab Barito Utara meminta agar para pengurus FKUB segera melakukan langkah-langkah dan program kerja, dengan tujuan untuk memberikan pendampingan kepada desa-desa yang akan dilaksanakan pencanangan desa sadar kerukunan beragama.
"Semoga dengan adanya desa kerukunan beragama tadi, tentunya masyarakat kita dapat menjaga keamanan dan ketertiban di setiap desa. Apalagi tahapan Pemilihan Umum 2024 sudah berjalan, jangan sampai warga kita mudah terprovokasi hal-hal yang bisa memecah belah antar sesama," ucapnya.
Pada kesempatan tersebut juga Bupati Nadalsyah mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalteng atas pencanangan desa sadar kerukunan umat beragama yang akan dimulai pertama kali di Desa Hajak, Kecamatan Teweh Baru.
"Kami berharap dengan dikukuhkan nya FKUB Kabupaten Barito Utara dan dicanangkan nya Desa Sadar Kerukunan Beragama ini, kondisi kehidupan antar umat beragama di daerah ini selalu terjaga, serta toleransi antar umat beragama dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika selalu terawat," beber Nadalsyah.
Di lokasi yang sama,Kakanwil Kemenag Kalteng Noor Fahmi mengatakan, bangsa ini adalah bangsa yang pluralistik dan multikulturalistik dengan penduduk dari pelbagai etnis, bahasa, dengan letak geografis antar daerah yang luas dan dipisahkan oleh ribuan pulau.
Bahkan keanekaragaman agama yang mempunyai kecenderungan kuat terhadap identitas agama masing-masing, sangat berpotensi lahirnya konflik.
"Maka dari itu, untuk mewujudkan kerukunan hidup antar umat beragama yang sejati, harus tercipta satu konsep hidup bernegara yang mengikat semua anggota kelompok sosial yang berbeda agama untuk menghindari terjadinya konflik antar umat beragama," demikian Noor Fahmi.