KASN kampanyekan slogan "ASN Pilih Netral" - ANTARA News Kalimantan Tengah - Berita Terkini Kalimantan Tengah

KASN kampanyekan slogan "ASN Pilih Netral"

id kasn,kampanye,asn pilih netral,pemilu 2024

KASN kampanyekan  slogan "ASN Pilih Netral"

Netralitas- ASN (ANTARA/HO - menpan.go.id)

Jakarta (ANTARA) - Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) mengampanyekan slogan "ASN Pilih Netral" sebagai harapan dan komitmen netralitas serta integritas ASN khususnya pada Pemilu Serentak 2024.


"Ini diharapkan menjadi gerakan serta bagian dari komitmen netralitas dan integritas ASN yang perlu terus-menerus diingatkan dan dijaga bersama," kata Ketua KASN Agus Pramusinto dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Agus mengatakan peluncuran slogan "ASN Pilih Netral" itu ditandai dengan logo, poster, dan Twibbon yang dapat diunduh dari tautan bit.ly/ASNpilihNETRAL.

Dia mengimbau seluruh ASN mengunggah slogan tersebut diunggah di akun media sosial masing-masing.



Menurut Agus, logo, poster, dan Twibbon "ASN Pilih Netral" tersebut bukan hanya simbol, tetapi juga komitmen nyata ASN untuk tidak terlibat dalam kegiatan politik praktis dengan berbagai kepentingannya.

"Stop pelanggaran netralitas dan semoga ASN semakin profesional dan dipercaya masyarakat luas," tegas Agus.

KASN, sebagai lembaga pengawas independen, berharap berbagai pelanggaran di lingkungan birokrasi, kementerian, lembaga pemerintah non-kementerian, dan pemerintah daerah semakin berkurang. KASN mencatat pelanggaran netralitas ASN pada periode 2020-2022 mencapai 1.678 kasus.

Berdasarkan data KASN, terdapat pelanggaran netralitas dengan motif pemanfaatan sumber daya birokrasi, baik berupa dukungan program, sarana dan prasarana, maupun aktivitas keberpihakan kepada calon tertentu.



Dihadapkan dengan kondisi tersebut, KASN tetap berpartisipasi melaksanakan tugas pengawasan netralitas dengan pendekatan pencegahan, perlindungan ASN, serta mendorong aktivasi pengawasan internal setiap instansi pemerintah.

KASN mengingatkan bahwa dinamika Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 akan diwarnai dengan berbagai kepentingan politik terkait kontes politik lima tahunan tersebut.

"Sebagaimana kita ketahui bahwa rangkaian prosesi Pemilu 2024 sangat rawan dengan pelanggaran netralitas," ujar Agus.