"Batuk adalah mekanisme perlindungan untuk menghilangkan iritasi dari saluran udara Anda. Ini terjadi karena pita suara Anda membanting untuk mengeluarkan bahan iritan, yang menimbulkan suara," kata Inna Husain, MD, direktur medis THT di Community Care Network, Indiana, Amerika Serikat.
Batuk bisa bertahan selama beberapa waktu, bahkan sampai dua mingguan, karenanya orang sering berusaha menggunakan pengobatan rumahan untuk meredakan batuk.
Berikut beberapa pengobatan rumahan yang bisa dicoba untuk mengurangi batuk menurut siaran Well and Good pada Rabu (27/3).
Baca juga: Tips menjaga daya tahan tubuh melawan pilek dan flu
1. Upayakan udara tetap lembab
Dokter Husain menyampaikan bahwa saluran udara lebih baik dalam keadaan terhidrasi. Kabut dingin dari alat pelembab udara akan mengurangi kondisi kering yang dapat menyebabkan batuk. Menaruh alat pelembab udara di ruang kerja dan kamar tidur dapat membantu mengurangi batuk pada malam hari.
2. Minum air hangat
Minuman hangat dapat meredakan batuk menurut Jen Caudle, DO, dokter keluarga dan akademisi Rowan University, New Jersey. Menurut penelitian pada 30 orang yang sedang sakit flu dan pilek, minum air hangat dapat meredakan gejala sakit, termasuk batuk, dengan segera.
Minuman bersuhu ruang juga bisa membantu mengurangi batuk, tetapi minuman hangat mampu mengatasi gejala yang lebih universal dari infeksi saluran pernapasan atas dan membantu orang merasa lebih baik secara keseluruhan.
3. Minum madu
Ada indikasi bahwa penggunaan madu dapat membantu mengurangi frekuensi dan keparahan batuk menurut BMJ Evidence-Based Medicine pada 2022. Menggabungkannya dengan teh herbal panas bisa menjadi pilihan terbaik pengobatan rumahan untuk batuk.
Berdasarkan meta-analisis terhadap 10 penelitian di European Journal of Pediatrics pada tahun 2023, madu lebih baik dalam menurunkan frekuensi batuk dibandingkan dengan plasebo, dan membantu meningkatkan kualitas tidur pada malam hari.
Namun, perlu diingat bahwa madu tidak aman untuk bayi berusia di bawah satu tahun, dan mungkin ada anak-anak yang alergi terhadap madu, jadi waspadai efek sampingnya.
4. Konsumsi cairan
Dokter Caudle mengatakan bahwa mengonsumsi cairan dapat mengencerkan lendir dan menjaga jaringan tetap lembab, sehingga terasa lebih baik saat mengalami iritasi karena sering batuk. Ketika mengalami batuk berdahak, pastikan untuk sering minum. Teh herbal hangat dengan madu sangat baik, tetapi air biasa pun baik.
Baca juga: Kombinasi herbal daun ivy dan thyme bantu kurangi batuk pada anak
5. Irigasi hidung
Batuk yang disertai gejala lain seperti hidung tersumbat mungkin terjadi karena postnasal drip. Dalam kondisi yang demikian, menurut dokter Husain, baiknya fokus berusaha mengurangi lendir.
Melakukan irigasi hidung menggunakan air garam dengan bantuan Neti Pot akan menarik lendir ke depan, sehingga tidak menetes ke tenggorokan. Pembilasan hidung bisa dilakukan satu hingga tiga kali dalam sehari.
Dalam hal ini, penting menggunakan air suling yang steril atau air yang telah direbus untuk mencegah risiko akibat mikroorganisme penyebab infeksi masuk ke hidung.
Baca juga: Kenali kondisi anak batuk pilek yang tak perlu diberi obat
6. Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi
Tidur dengan posisi kepala lebih tinggi membantu mengatasi postnasal drip dan mencegah refluks pada malam hari menurut dokter Husain.
Di samping itu, ada beberapa hal yang harus dihindari semasa batuk. Sebaiknya menghindari minuman berkarbonasi serta makanan pedas atau makanan renyah yang dapat menambah iritasi. Hindari pula penyebab iritasi saluran nafas seperti asap. Kipas angin yang dapat menebarkan debu dan udara kering baiknya dimatikan.
Jika batuk disebabkan oleh alergi atau asma, maka hindari pemicunya. Kalau refluks asam penyebabnya, maka lebih baik menghindari makanan berlemak dan makanan yang digoreng serta minuman beralkohol atau kopi.
Baca juga: Ini teknik pijat bayi saat alami pilek hingga batuk berdahak
Baca juga: Kenali perbedaan influenza dan batuk pilek
Baca juga: Ini jenis penyakit yang perlu diwaspadai saat musim hujan