Jakarta (ANTARA) - Para peneliti mencatat adanya korelasi langsung antara jumlah makanan ultra-proses dalam diet dan risiko diabetes tipe 2, tetapi risiko ini dapat ditekan dengan memilih makanan yang tidak terlalu banyak melalui proses pengolahan.
Menurut Alexis Law, RDN, ahli diet terdaftar di Top Nutrition Coaching, makanan ultra-proses mudah didapat dan terjangkau sehingga lebih mudah dikonsumsi secara teratur, membuat orang dengan mudah mengonsumsinya secara berlebihan.
Makanan olahan cenderung mengandung lebih banyak gula, garam, dan lemak, bahan-bahan yang baik dikonsumsi dalam jumlah sedang tetapi belum tentu ideal untuk dikonsumsi sepanjang waktu.
"Kebanyakan orang sudah mengonsumsi cukup atau bahkan terlalu banyak zat ini dalam makanan mereka," kata Law sebagaimana dikutip oleh Well and Good pada Selasa (17/9).
Mengonsumsi banyak gula, garam, dan lemak dari makanan olahan akan membuat ruang untuk nutrisi dari makanan dengan tingkat pengolahan rendah seperti sayur dan buah-buahan terambil.
Namun, membatasi atau menghentikan sama sekali konsumsi makanan olahan justru dapat menimbulkan keinginan berlebihan untuk memakannya.
Guna mengatasi masalah itu, Law mengatakan, makanan olahan dapat dijadikan sebagai bagian dari rencana makan sehat.
Namun, dalam hal ini makanan utuh dan makanan yang diproses secara minimal tetap harus menjadi bagian terbesar dari makanan yang konsumsi.
Baca juga: Kurangi konsumsi makanan olahan agar tubuh tetap sehat
Baca juga: Makanan ultra proses tingkatkan risiko gangguan autoimun
"Cara terbaik untuk fokus memprioritaskan diet seimbang adalah dengan fokus pada makanan yang paling Anda butuhkan," kata Law.
Dia menyarankan pemaduan makanan yang menyenangkan dengan makanan yang dibutuhkan, seperti memadukan keripik dengan sumber protein seperti kacang-kacangan atau keju dan sayuran seperti mentimun atau wortel.
Dengan demikian, asupan nutrisi yang dibutuhkan dapat dipenuhi tanpa berlebihan mengonsumsi makanan yang lebih "menyenangkan".
"Makanan adalah kesenangan dalam hidup, dan pada akhirnya, hanya karena Anda mengurangi sesuatu tidak berarti Anda mendapatkan cukup makanan yang Anda butuhkan," kata Law.
"Fokuslah pada apa yang ditambahkan ke dalam diet Anda," ia menambahkan.
Berita Terkait
Anak konsumsi makanan ultra berlebihan bisa picu masalah kesehatan
Jumat, 19 Juli 2024 16:46 Wib
Aito M7 Ultra meluncur dengan banderol harga mulai Rp650 jutaan
Minggu, 2 Juni 2024 12:00 Wib
Bisnis atlet wirausaha rilis karya atlet taekwondo nasional
Rabu, 29 Mei 2024 8:57 Wib
Apple akan gunakan chip M2 Ultra di cloud untuk AI
Minggu, 12 Mei 2024 16:26 Wib
Apple batalkan pesanan microLED untuk Apple Watch Ultra 3
Sabtu, 2 Maret 2024 12:14 Wib
MSI hadirkan Laptop Monarch 13 dengan prosesor Intel Ultra 7
Senin, 1 Januari 2024 13:11 Wib
Ini bocoran spesifikasi kamera Galaxy S24 Ultra tingkatkan kamera periskop
Minggu, 15 Oktober 2023 17:41 Wib
Roche hadirkan Ventana Benchmark Ultra Plus percepat diagnosa kanker
Minggu, 27 Agustus 2023 18:28 Wib