Sampit (ANTARA) - Memperingati Hari Batik Nasional 2024, seluruh warga SMPN 1 Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah baik guru maupun murid kompak mengenakan batik ke sekolah.
"Hal ini sebagai upaya kami menanamkan rasa cinta pada warisan budaya dalam diri setiap murid, pada momentum ini khususnya batik," kata Wakasek Bidang Kesiswaan SMPN 1 Sampit Yulia Karyati di Sampit, Rabu.
Rabu 2 Oktober 2024, suasana di SMPN 1 Sampit tampak berbeda dari biasa. Alih-alih seragam ke sekolah. Hari itu, baik guru maupun murid dengan bangga mengenakan batik dengan beragam warna dan motif sebagai wujud kecintaan terhadap warisan budaya.
Hari Batik Nasional tidak hanya memperkuat identitas budaya, tapi juga menciptakan rasa kebersamaan antar siswa dengan semangat dan antusias berharap agar batik bisa terus dilestarikan dan dikenal oleh generasi ke generasi.
Yulia menyebutkan, penggunaan batik nasional dalam proses belajar mengajar di sekolah merupakan upaya menumbuhkan rasa cinta dan bangga para siswa terhadap kekayaan tradisi dan budaya di Indonesia.
Pendidikan seperti ini tidak bisa hanya disampaikan secara teori, tetapi perlu aksi nyata agar pesan yang disampaikan bisa diresapi oleh seluruh murid.
Dengan mengenakan batik juga mereka turut berkontribusi melestarikan dan mengembangkan budaya batik yang telah diakui Unesco sebagai warisan budaya tak benda di Indonesia.
"Batik sudah mendunia, sehingga kami berharap dengan membiarkan anak-anak mengenakan batik yang mereka senangi pada peringatan Hari Batik Nasional bisa memotivasi mereka untuk turut melestarikan warisan budaya ini," tuturnya.
Baca juga: Pjs Bupati Kotim kumpulkan kades satukan arah pembangunan
Yulia yakin ajakan mengenakan batik pada peringatan Hari Batik Nasional bukan menjadi hal yang sulit bagi murid maupun orang tua. Sebab, hampir setiap keluarga pasti memiliki baju batik.
Momentum ini juga memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengekspresikan diri dengan pakaian batik yang disukai sehingga semakin menguatkan cinta dan bangga terhadap warisan budaya Indonesia.
Salah seorang murid SMPN 1 Sampit, Cindy Aulia mengaku senang bisa mengenakan batik ke sekolah pada peringatan Hari Batik Nasional.
"Untuk batik sebenarnya bisa digunakan setiap hari, tapi karena hari ini peringatan Hari Batik Nasional jadi kita juga harus merayakan sebagai tanda bahwa kita bangga memiliki budaya batik," ujarnya.
Sebagai generasi muda, Cindy menyadari pentingnya peranan generasi penerus dalam melestarikan warisan budaya Indonesia. Ia pun berharap, dengan banyaknya generasi muda yang aktif mengenakan batik, maka eksistensi dan kelestarian batik akan terus terjaga dan tidak tergerus perkembangan zaman.
Baca juga: BKPSDM: Rekrutmen PPPK dibuka khusus non ASN Kotim
Baca juga: Cegah kekerasan di sekolah, Disdik Kotim bimtek peningkatan kapasitas TPPK
Baca juga: Pjs Bupati Kotim ajak terapkan nilai Pancasila dalam hadapi Pilkada
Berita Terkait
Delapan pelaku curanmor di Kobar berhasil diamankan polisi
Kamis, 21 November 2024 16:23 Wib
Pj Bupati evaluasi kinerja ASN di Kobar sebagai upaya tingkatkan kualitas pelayanan
Kamis, 21 November 2024 16:03 Wib
Forum Puspa Kalteng sosialisasikan pencegahan perkawinan usia anak dan dampak 'bullying'
Kamis, 21 November 2024 14:19 Wib
KPU Kotim utamakan distribusi logistik ke daerah terjauh dan tersulit
Rabu, 20 November 2024 21:13 Wib
Program makanan bergizi gratis pengaruhi alokasi anggaran di Kotim
Rabu, 20 November 2024 20:49 Wib
Ratusan warga binaan Lapas Sampit ikuti sosialisasi Pilkada 2024
Rabu, 20 November 2024 17:32 Wib
Warga dukung Halikinnor-Irawati perjuangkan kompensasi dari dampak aktivitas perusahaan
Selasa, 19 November 2024 23:58 Wib
Deklarasi Zero Halinar, Lapas Sampit sapu bersih HP warga binaan
Selasa, 19 November 2024 17:54 Wib