Terlambat menopause berkaitan dengan risiko asma lebih tinggi

id Menopause ,asma,kesehatan

Terlambat menopause berkaitan dengan risiko asma lebih tinggi

Mature woman experiencing menopause and hands with things on beige background (Shutterstock/Pixel-Shot)

Jakarta (ANTARA) - Menopause merupakan fase kritis dalam siklus kehidupan perempuan yang mencakup perubahan fisiologis dan hormonal signifikan penanda akhir menstruasi.

Menurut siaran Medical Daily pada Rabu (30/10), perempuan rata-rata mengalami menopause pada usia sekitar 51 tahun.

Menopause dini, yang terjadi pada usia antara 40 dan 44 tahun, telah diketahui dapat meningkatkan risiko kesehatan, termasuk risiko penyakit jantung, diabetes, osteoporosis, dan depresi.

Para peneliti kini mengidentifikasi dampak kesehatan yang berkaitan dengan menopause yang datang terlambat.

Dalam studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal The Menopause Society, mengalami menopause pada usia yang lebih tua berkaitan dengan risiko asma yang lebih tinggi.

Baca juga: Perubahan pola makan dapat meringankan gejala menopause

Studi-studi sebelumnya menunjukkan korelasi signifikan antara asma dan hormon seksual. Asma yang muncul pada usia dewasa lebih umum terjadi pada perempuan daripada pria.

Pada usia anak-anak, asma lebih umum terjadi pada anak laki-laki. Namun, tren tersebut bergeser setelah mereka memasuki masa pubertas, ketika asma lebih sering terjadi pada perempuan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perempuan memiliki risiko asma yang lebih tinggi pada usia sekitar 40 tahun, usia transisi menuju menopause, dan risiko tersebut dapat mencapai puncak pada usia 51 tahun.

Karena ada beberapa temuan yang saling bertentangan seputar dampak menopause pada kejadian asma dan fakta bahwa sebagian besar penelitian sebelumnya lebih fokus pada status menopause daripada usia saat menopause terjadi, para peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian berskala besar.

Baca juga: Kebugaran jadi kunci hadapi menopause

Penelitian yang baru menganalisis data dari 14.000 lebih perempuan pasca-menopause dan melacak kondisi kesehatan mereka selama satu dekade.

Para peneliti mendapati perempuan yang mengalami menopause dini, pada usia antara 40 dan 44 tahun, memiliki risiko asma yang lebih rendah, yang membuat para peneliti menduga adanya peran estrogen dalam risiko asma.

Menurut Direktur Medis The Menopause Society Dr. Stephanie Faubion, hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang mengalami menopause pada usia lebih tua memiliki risiko asma lebih besar dibandingkan mereka yang mengalami menopause dini.

"Dokter harus menyadari hubungan ini dan harus memantau perempuan yang mengalami menopause alami pada usia lanjut untuk mengetahui adanya gejala asma," katanya.