Pelabuhan Sampit mulai ramai pemudik

id Pelabuhan Sampit mulai ramai pemudik, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur, Pelabuhan Sampit, ramadhan, lebaran

Pelabuhan Sampit mulai ramai pemudik

Suasana terminal penumpang Pelabuhan Sampit dipadati calon penumpang yang akan berangkat menuju Surabaya, Selasa (12/3/2025). ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Suasana Pelabuhan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mulai ramai oleh penumpang yang memilih mudik lebih awal.

"Saya mengambil cuti untuk mudik lebaran. Sengaja pulang lebih awal supaya lebih lama di kampung halaman," kata Eko, salah seorang penumpang saat di Pelabuhan Sampit, Selasa.

Peningkatan penumpang terlihat dari mulai padatnya antrean warga yang hendak masuk ke terminal penumpang. Petugas pun sigap mengarahkan penumpang agar bisa tetap tertib dan lancar.

Sebagian penumpang mengaku sengaja mudik lebih awal karena takut kehabisan tiket. Selain itu, mereka menghindari kepadatan penumpang dibanding saat puncak arus mudik nanti.

Beberapa dari mereka mengaku merupakan karyawan perkebunan kelapa sawit. Namun ada pula yang berprofesi sebagai pedagang yang sudah bertahun-tahun mengadu nasib di Kotawaringin Timur.

Sementara itu, Selasa lagi kapal yang berangkat dari Pelabuhan Sampit adalah Dharma Ferry VI. Kapal milik PT Dharma Lautan Utama ini bertolak menuju Surabaya.

"Hari ini ada 378 penumpang yang berangkat," kata Manajer PT Dharma Lautan Utama Cabang Sampit Hendrik Sugiharto.

PT DLU mengoperasikan KM Dharma Ferry VI dengan rute Sampit - Surabaya melayani pulang dan pergi. Sedangkan untuk rute Sampit-Semarang masih dalam proses konfirmasi, namun diharapkan dapat terlayani pada momen angkutan Lebaran 2025 ini.

Jadwal keberangkatan kapal juga sudah bisa diakses jauh-jauh hari melalui aplikasi dluferry yang bisa diunduh di Playstore. Calon penumpang bisa pula langsung datang kantor cabang maupun agen resmi.

Baca juga: Anak muda jadi pebisnis sedang tren di Kotim

"Kami mengimbau kepada pelanggan untuk mudik lebih awal untuk nyekar ke makam keluarga atau nyadran dengan tarif diskon tersebut agar tidak menumpuk di hari-hari menjelang Lebaran," demikian Hendrik Sugiharto.

Sementara itu, Selasa sore akan merapat kapal milik PT Pelni yakni KM Lawit. Selanjutnya kapal tersebut akan berangkat menuju Semarang pada Rabu (12/3) pagi.

Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sampit, Gusti Muchlis mengatakan, penyelenggaraan arus mudik Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah akan dilaksanakan selama 20 hari, yakni mulai 21 Maret sampai dengan 8 April 2025. Hal ini sedikit berbeda karena pada tahun-tahun sebelumnya penyelenggaraan angkutan Lebaran dilakukan selama 30 hari yakni H-15 hingga H+15 Lebaran.

Meski sedikit lebih singkat, berbagai persiapan mulai dilakukan dan nantinya akan rapat koordinasi serta pembentukan posko terpadu. Posko tersebut nantinya melibatkan berbagai instansi terkait.

Muchlis menyebut, potensi calon penumpang di Pelabuhan Sampit cukup tinggi. Hanya, jumlah armada yang tersedia cukup terbatas sehingga warga tidak banyak pilihan dan akhirnya harus berangkat melalui pelabuhan terdekat di daerah lain.

Selain itu, warga juga punya alternatif lain yakni mudik menggunakan transportasi udara, baik melalui Bandara Haji Asan Sampit, maupun Bandara Iskandar Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat maupun Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya.

"Tahun lalu jumlah penumpang saat angkutan laut Lebaran di tahun 2024 itu berkisar sekitar 9.800 orang untuk jumlah turun naik penumpang. Kalau tahun 2025 ini naik sekitar 15 persen, maka akan ada kenaikan sekitat 1.500 penumpang," demikian Muchlis.

Baca juga: DPRD Kotim berharap anggaran pokir menjadi prioritas

Baca juga: Dinkes Kotim ingatkan dampak makan berlebihan ketika berbuka

Baca juga: Pemkab Kotim dukung langkah tegas penertiban kebun sawit ilegal