Sampit (ANTARA) - Ratusan obor menerangi malam di Kota Sampit, tepatnya di Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah bertepatan dengan peringatan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah atau 2025 Masehi.
“Malam hari ini, kita kembali menyaksikan pawai obor dalam rangka Hari Raya Idul Adha. Ini merupakan pawai obor yang ke 12 yang kami gelar bersama Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Baamang,” kata Camat Baamang Sufiansyah di Sampit, Kamis.
Pelepasan rombongan pawai obor tersebut dilaksanakan di depan Kantor Kecamatan Baamang. Para peserta melakukan pawai sepanjang 4 hingga 5 kilometer, mulai Jalan Christopel Mihing, menuju Jalan Sukabumi, Jalan Walter Condrat dan memutar kembali ke Jalan Christopel Mihing.
Sufiansyah mengaku takjub melihat kreativitas para peserta yang tidak sekadar membawa obor, tetapi juga atraksi selain itu beberapa membawa kendaraan hias dengan maskot yang berbeda seperti miniatur Ka’bah, masjid, unta hingga replika Al Quran.
Ia pun berharap kreatifitas ini bisa terus dikembangkan dari tahun ke tahun. Pihaknya juga berencana menambah inovasi berupa lampion untuk acara selanjutnya.
“Mudah-mudahan kedepannya kami bersama Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Baamang bisa terus berkolaborasi dan semoga anggaran tahun depan bisa ditambah, agar kita bisa menggelar acara yang lebih meriah,” pungkasnya.
Ketua Panitia Pawai Obor sekaligus Ketua Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Baamang Dadang Siswanto menyampaikan kegiatan ini merupakan agenda rutin pihaknya untuk memeriahkan Idul Adha, sekaligus mempererat silaturahim.
“Kegiatan ini juga sebagai upaya kami untuk melestarikan budaya dan tradisi, dimana pawai obor ini memang sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Baamang dulunya dan sebagai sarana hiburan masyarakat,” ucapnya.

Kegiatan ini bisa terlaksana berkat dukungan dari seluruh masyarakat, khususnya Forkopimcam dan anggota legislatif daerah pemilihan setempat yang telah menyumbangkan dana untuk hadiah perlombaan.
Hadiah puluhan juta rupiah yang terkumpul tersebut menjadi motivasi bagi para peserta untuk berpartisipasi dan menyalurkan kreativitas dalam pawai obor Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah ini.
Adapun berdasarkan data pihaknya, jumlah peserta pawai obor tahun ini mencapai 25 kelompok yang meliputi sekitar 600 orang. Peserta ini berasal dari berbagai kalangan, mulai dari sekolah, instansi pemerintahan, majelis taklim, paguyuban bela diri, hingga masyarakat umum.
“Antusias masyarakat yang menyaksikan acara ini juga sangat tinggi, terlihat dari jalan-jalan di sekeliling Kantor Kecamatan Baamang yang padat hingga tidak dapat dilalui kendaraan,” imbuhnya.
Melihat respons masyarakat yang sangat positif terhadap kegiatan ini, Dadang yang juga merupakan anggota DPRD Kotim ini memiliki keinginan untuk menjadikan pawai obor ini sebagai salah satu kegiatan wisata yang bisa menarik minat pengunjung dari dalam maupun luar daerah.
“Hal itu juga sudah sering kami minta kepada pemerintah daerah, agar kegiatan ini dimasukkan ke dalam kalender wisata. Hal ini akan kami dorong terus. Semoga tahun depan kegiatan ini sudah bisa menjadi salah satu agenda wisata tahunan Kotim,” demikian Dadang.
Salah seorang warga, Jefri yang datang bersama anak dan istrinya mengaku, sangat mendukung acara pawai obor tersebut. Selain untuk hiburan, dengan adanya pawai obor ini membuat nuansa Idul Adha lebih terasa.
“Bagus juga ada acara seperti ini, suasana hari raya jadi lebih terasa. Karena rasanya makin tahun perayaan Idul Adha ini semakin sepi, jadi perlu untuk dibangkitkan lagi,” demikian Jefri.
Baca juga: BKAD Kotim : TPP ASN hingga April sudah terbayarkan 80 persen
Baca juga: Harga emas di Sampit naik hingga Rp50 ribu per gram
Baca juga: Harga emas di Sampit naik hingga Rp50 ribu per gram
