SMPN 4 Sampit pastikan sekolah ramah anak tetap berlanjut

id smpn 4 sampit, sekolah ramah anak, mpls kotim, sampit, kotawaringin timur

SMPN 4 Sampit pastikan sekolah ramah anak tetap berlanjut

Suasana penutupan MPLS Ramah di SMPN 4 Sampit, Jumat (18/7/2025). (ANTARA/HO-SMPN 4 Sampit)

Sampit (ANTARA) - Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Ramah berakhir, meski begitu SMPN 4 Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah memastikan program dan kegiatan yang bersifat ramah anak tetap berlanjut di sekolah tersebut.

“Penutupan MPLS tahun ini kami rangkai dengan deklarasi Sekolah Ramah Anak, Sekolah Anti Perundungan (Bullying), serta Pembiasaan 7 Kebiasaan Anak Hebat,” kata Kepala SMPN 4 Sampit Anjar Subiantoro di Sampit, Jumat.

Ia menjelaskan, MPLS 2025/2026 yang dilaksanakan selama lima hari di seluruh sekolah formal di Indonesia telah berakhir. Tepatnya, kegiatan ini dilaksanakan pada 14-18 Juli 2025.

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menetapkan kebijakan MPLS Ramah, bertujuan memastikan bahwa setiap rangkaian kegiatan selama MPLS berorientasi pada kebutuhan, perlindungan, dan kesejahteraan murid baru. Tanpa adanya unsur kekerasan, perpeloncoan maupun penggunaan atribut yang berlebihan.

Menurut Anjar, kebijakan dari kementerian ini sejalan dengan visi misi yang mereka usung dan mereka implementasikan dalam bentuk program Sekolah Ramah Anak, Sekolah Anti Perundungan, serta Pembiasaan 7 Kebiasaan Anak Hebat.

“Tujuh kebiasaan anak hebat ini meliputi bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat. Ini kita tanamkan agar lahir generasi emas Indonesia yang cerdas secara intelektual, sosial, dan spiritual,” jelasnya.


Baca juga: Disdik Kotim apresiasi pemenang O2SN dan FLS3N kabupaten

Deklarasi yang dilaksanakan pada penutupan MPLS ini juga menjadi langkah awal pihaknya dalam membentuk karakter positif pada para murid baru. Adapun, pada tahun ini SMPN 4 Sampit menerima sebanyak 288 murid baru, terdiri atas 169 laki-laki dan 119 perempuan.

Ia berharap, dengan pembiasaan sejak dini para murid mampu membentuk profil lulusan yang ideal, yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki karakter, keterampilan, dan kesiapan untuk berkontribusi positif pada masyarakat kelak.

“Anak-anak nantinya akan menguasai delapan dimensi, yakni keimanan dan ketakwaan, kewarganegaraan, penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi,” demikian Anjar.

Ketua panitia MPLS Akhmad Saprudin Ruswandi menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dan bekerja keras. Seluruh rangkaian kegiatan MPLS, menurutnya, tidak akan berjalan sukses tanpa kolaborasi dan kekompakan seluruh elemen sekolah.

Selain itu, kegiatan MPLS juga diisi dengan berbagai materi edukatif. Mulai dari pengenalan lingkungan sekolah, penanaman pohon lokal sebagai bagian dari pendidikan karakter, hingga pelatihan literasi dan numerasi melalui aktivitas pohon berlindung.

“Kami mengapresiasi pihak sekolah yang juga menggandeng berbagai mitra untuk memberikan edukasi kepada anak, salah satunya Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana tentang materi perlindungan hak anak,” ucapnya.


Baca juga: Bupati Kotim optimistis pembenahan TPA selesai lebih awal

Sementara itu, Kasi Kurikulum dan Penilaian Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kotim Herman Yudianto turut memberi pesan penting kepada murid baru. Ia menekankan pentingnya mengamalkan 7 Kebiasaan Anak Hebat dalam kehidupan sehari-hari.

“Kalau hafal itu bagus, tapi yang lebih penting adalah melaksanakannya. Jangan sampai bangun pagi masih dibangunkan orang tua. Shalat Subuh, belajar, lalu tidur tepat waktu untuk persiapan esok hari,” pesannya.

Ia juga berpesan kepada seluruh guru untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman dan kondusif. Kepada orang tua, Herman berharap agar terus membimbing anak-anak di rumah.

"Pendidikan utama itu ada di rumah, sekolah hanya 6 sampai 7 jam. Jadi mari kita kolaborasi agar anak-anak kita sukses di masa depan,” demikian Herman.


Baca juga: Komitmen pembinaan kader NU di Kotim diapresiasi

Baca juga: Dinkes Kotim tegaskan perusahaan wajib daftarkan kepesertaan BPJS Kesehatan karyawan


Pewarta :
Editor : Muhammad Arif Hidayat
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.