RSUD dr Murjani Sampit upayakan penambahan unit dialisis

id Kabupaten Kotawaringin Timur, Kotim, Kalimantan Tengah, RSUD dr Murjani Sampit, Kepala Dinas Kesehatan Kotim, Dinkes Kotim, Umar Kaderi

RSUD dr Murjani Sampit upayakan penambahan unit dialisis

Jajaran Dinas Kesehatan bersama RSUD dr Murjani Sampit menyambut kunjungan dari Pernefri Korwil Jatim dr Widodo di Sampit, Kamis (24/7/2025). ANTARA/HO-Heny Pusnita.

Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah melalui RSUD dr Murjani Sampit mengupayakan penambah unit dialisis seiring dengan meningkatnya kasus cuci darah yang bukan hanya berasal dari warga Kotim tetapi juga kabupaten tetangga.

Pemkab menerima visitasi dan supervisi dari dr Widodo selaku Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) Korwil Jawa Timur, kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim Umar Kaderi di Sampit, Kamis.

"Ini adalah salah satu upaya pemerintah daerah untuk menjawab tantangan seiring bertambahnya kasus cuci darah yang ada di rumah sakit ini," tambahnya.

Umar menjelaskan, kunjungan dari Pernefri Korwil Jatim ini merupakan salah satu tahapan yang perlu dilalui sebelum melakukan penambahan unit dialisis atau mesin cuci darah bagi pasien yang mengalami gangguan fungsi ginjal.

Pernefri Korwil Jatim ini akan melakukan penilaian dan memastikan pelayanan maupun sumber daya manusia (SDM) di RSUD dr Murjani Sampit layak untuk dilakukan penambahan unit dialisis.

Urgensi untuk menambah unit dialisis ini lantaran berdasarkan pemeriksaan atau skrining kesehatan gratis yang dilakukan beberapa waktu terakhir yang diperkirakan mencakup 25 persen warga Kotim menunjukkan cukup banyak yang terindikasi diabetes dan hipertensi, bahkan 15 persennya mengarah ke gagal ginjal.

"Memang itulah tujuan kami melakukan pelayanan kesehatan gratis (PKG) supaya bisa menemukan gejala penyakit sedini mungkin sehingga kasus-kasus seperti hipertensi itu diharapkan tidak sampai menjadi gagal ginjal," ujarnya.

Ia menambahkan, intinya kegiatan visitasi dan supervisi Pernefri Korwil Jatim ke RSUD dr Murjani Sampit dalam rangka menambah unit dialisis ini merupakan tindak lanjut dari hasil skrining kesehatan yang telah dilakukan Dinkes dan jajaran.

Pelaksana Tugas Direktur RSUD dr Murjani Sampit dr Yulia Nofiany menyebutkan, dr Widodo telah menjadi pengampu layanan dialisis di RSUD dr Murjani Sampit mulai 2017, sejak layanan cuci darah dibuka di rumah sakit satu-satunya di Kota Sampit tersebut.

"Sekitar 2021 beliau juga pernah datang ke RSUD dr Murjani Sampit ini, waktu itu mesin dialisis kami baru ada 6 kemudian bertambah hingga sekarang menjadi 12. Adapun, yang berikutnya ini kami berencana untuk menambah 8 unit lagi sehingga totalnya nanti ada 20 unit," sebutnya.

Baca juga: Cegah penyebaran DBD, Dinkes lakukan fogging di lingkungan sekolah

Ia melanjutkan, kegiatan visitasi dan supervisi ini diawali dengan pemaparan atau pemberian materi dari Pernefri Korwil Jatim dan dilanjutkan dengan telusur lapangan, di antaranya mengecek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) rumah sakit yang harus sesuai standar dan mutu.

Penambahan unit dialisis ini perlu diikuti dengan penambahan SDM terlatih, sementara jumlah tenaga terlatih dan telah tersertifikasi untuk melayani pasien hemodialisa (HD) ada tujuh orang dan saat ini RSUD dr Murjani Sampit telah mengirimkan dua tenaga medis lain untuk pelatihan.

Sejak 2017 tercatat ada 816 pasien yang mendaftar untuk layanan HD di RSUD dr Murjani Sampit, 473 orang sudah terpanggil dan 273 masih dalam antrean. Pasien HD ini bukan hanya dari warga Kotim tetapi juga kabupaten lain, seperti Seruyan.

Kondisi ini menunjukkan bahwa kebutuhan masyarakat terhadap layanan HD cukup tinggi, oleh sebab itu RSUD dr Murjani Sampit terus berupaya untuk melakukan peningkatan pelayanan bagi masyarakat.

"Saat ini kita memang memiliki 12 mesin dialisis, tetapi hanya 11 yang digunakan karena satu lagi harus standby untuk keadaan darurat. Dengan adanya penambahan mesin nantinya diharapkan pelayanan kepada masyarakat bisa ditingkatkan, khususnya bagi warga Kotim," demikian Yulia.

Baca juga: Pemkab Kotim luncurkan NIPDes untuk keakuratan data perangkat desa

Baca juga: Penggantian Jembatan Sei Lenggana, pengendara diminta perhatikan muatan

Baca juga: Picu kecelakaan, Wabup Kotim imbau masyarakat tidak sembarangan bermain layangan


Pewarta :
Uploader : Admin 3
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.