Sukamara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah telah mempersiapkan lahan seluas 1.000 hektare sebagai upaya mendukung program cetak sawah di wilayah setempat.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sukamara Dwi Harsini di Sukamara, Selasa, mengatakan lahan yang disiapkan itu pun telah diusulkan kepada pemerintah pusat.
"Tetapi setelah dilakukan survei investigasi desain (SID), dari 1.000 hektar itu, hanya 962 hektare yang cocok dijadikan lahan cetak sawah," tambahnya.
Dwi mengakui bahwa lahan seluas 1.000 hektare tersebut sebenarnya sudah sangat maksimal yang dapat dilaksanakan di Sukamara. Sebab, jumlah lahan yang dapat dipergunakan sebagai lokasi pertanian, khususnya persawahan, relatif minim di kabupaten ini.
"Jadi kita harus memilih secara terperinci daerah mana saja yang masih bisa ditanami padi untuk mensukseskan program ini. Karena itu, 962 hektare lahan yang digunakan untuk program cetak sawah ini juga tidak dalam satu hamparan," beber dia.
Dirinya pun merinci sejumlah lahan yang diperoleh dan sesuai untuk program cetak sawah tersebut yakni di Kecamatan Pantai Lunci di Desa Sungai Pasir seluas 350 hektare, di Kecamatan Kuala Jelai tepatnya di Desa Pulau Nibung 90 hektare dan Desa Sungai Baru seluas 522 hektare.
"Perlu diketahui juga bahwa lahan yang berada di Desa Sungai Baru dan Desa Pulau Nibung itu total 290 hektare akan digabungkan dengan rencana transmigrasi," jelasnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sukamara itu menerangkan, anggaran untuk program CSR tersebut diperoleh dari APBN dengan kisaran sekitar sekitar Rp 27 miliar untuk luasan 962 hektare. Sedangkan, untuk mendukung CSR nantinya terkait pengadaan alat pertanian setiap 200 hektar sebesar 3,1 miliar.
Baca juga: Lanjutkan pembangunan Pasar Saik, pedagang direlokasi ke tempat baru
"Nanti akan dibentuk juga Brigade Pangan yang akan mengelola setiap 200 hektare lahan tersebut. Tentunya kita berharap ini dapat sukses dan berjalan dengan baik kedepannya," harap Dwi.
Dirinya menyebut, adanya beberapa kendala yang menjadi perhatian pihaknya saat ini yakni terkait dengan sumber daya manusia terutama petani muda yang ada di daerah pesisir. Mengingat masih minimnya minat para generasi muda terhadap pertanian.
"Tidak bisa kita pungkiri bahwa kendala terkait SDM menjadi momok yang perlu perhatian kedepannya, dengan adanya program CSR ini kita harapkan minat generasi muda dalam pertanian modern semakin meningkat," demikian Dwi.
Baca juga: Sukamara menjadi wadah riset dan potensi wilayah transmigrasi
Baca juga: Pemerintah bangun kembali tembok Lapas Kelas III Sukamara
Baca juga: Bupati Sukamara ingatkan penjabat Kades lanjutkan program pembangunan
