Disbudpar Kotim upayakan penambahan koleksi benda Museum Kayu Sampit

id Museum Kayu Sampit, Disbudpar Kotim, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur, Bima Ekawardhana, budaya

Disbudpar Kotim upayakan penambahan koleksi benda Museum Kayu Sampit

Salah satu koleksi benda di Museum Kayu Sampit berupa peralatan produksi kayu. ANTARA/Norjani

Sampit (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah terus berupaya menambah koleksi benda di Museum Kayu Sampit untuk tujuan edukasi bagi pengunjung.

"Saat ini koleksi benda itu ada sekitar 200 item. Ada benda seperti perabot rumah tangga, seni, budaya dan lainnya. Juga ada kerangka ikan paus," kata Kepala Disbudpar Kotawaringin Timur, Bima Ekawardhana di Sampit, Rabu.

Disbudpar berapa terus mengembangkan Museum Kayu Sampit dengan berbagai cara. Selain menambah koleksi benda, upaya juga dilakukan dengan menggelar berbagai kegiatan dengan melibatkan peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum sehingga mereka semakin mengenal Museum Kayu Sampit.

Hal ini menjadi tantangan bagi pengelola Museum Kayu Sampit dan Disbudpar secara umum agar generasi penerus memahami bagian dari sejarah Kotawaringin Timur, khususnya masa kejayaan sektor perkayuan yang digambarkan melalui berbagai koleksi di Museum Kayu Sampit.

Penambahan koleksi benda di Museum Kayu Sampit juga terus diupayakan dengan mencari sambil mendata benda-benda cagar budaya yang ada di daerah ini. Beberapa yang diserahkan masyarakat, bisa disimpan di Museum Kayu Sampit.

"Kita juga menginformasikan kepada masyarakat apabila menemukan atau memiliki benda-benda bersejarah yang diduga cagar budaya itu agar bisa diserahkan ke kita," kata Bima.

Museum Kayu Sampit merupakan kebanggaan Kotawaringin Timur, bahkan Provinsi Kalimantan Tengah. Museum ini merupakan satu-satunya Museum Kayu yang ada di Kalimantan Tengah.

Museum ini didirikan 6 Oktober 2004 untuk mengenang masa kejayaan sebuah perusahaan besar berdiri pada 1948 di Kotawaringin Timur dengan nama Naamloze Vennootchap (NV) Bruynzeel Dayak Houtbedrijven (BDH), yang populer dengan lidah orang lokal yang juga multietnis disebut Brengsel, atau sebutan familiar lainnya Brensel.

Perusahaan tersebut merupakan sebuah penggergajian dan pengolahan kayu besar, ditopang peralatan canggih di eranya. Kehidupan Brengsel memberikan dampak luar biasa terhadap perkembangan Kota Sampit menjadi daya tarik bagi pencari kerja dan membuka lapangan kerja

Disbudpar Kotim mendorong anak-anak sekolah khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk memanfaatkan sebaik-baiknya keberadaan Museum Kayu untuk pembelajaran. Bahkan berbagai kegiatan tahunan disiapkan pihaknya untuk mendongkrak antusias pelajar mengenal museum.

"Ada berbagai event tahunan yang kita selenggarakan yaitu Edukatif Kultural Museum, Kemah Budaya. Museum Kayu juga menjadi salah satu tempat perlombaan Festival Habaring Hurung. Kami juga bekerja sama dengan pihak lain untuk mengadakan bazar kuliner, tentunya dengan jadwal yang disesuaikan," demikian Bima.


Pewarta :
Uploader : Admin 2
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.