Palangka Raya (ANTARA) - Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Subandi menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam memperkuat dukungan terhadap program Penanaman Jagung Serentak Kuartal IV Tahun 2025 yang digelar secara nasional.
"Beberapa waktu lalu sudah dilaksanakan kegiatan tersebut yang dipusatkan di Jalan Tumbang Talaken Km 62, Kelurahan Pager, Kecamatan Rakumpit, dan patut kita apresiasi," katanya di Palangka Raya, Senin.
Dia mengungkapkan, kegiatan ini menjadi bagian dari upaya nasional memperkuat ketahanan pangan melalui peningkatan produksi komoditas jagung di berbagai daerah.
Ia menegaskan, keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada inisiatif lembaga tertentu, tetapi juga pada kesiapan pemerintah daerah dalam melakukan pendampingan teknis.
“Pemerintah kota melalui Dinas Pertanian perlu terlibat langsung dalam membina para petani, memberikan penyuluhan mengenai teknik penanaman, pemeliharaan hingga panen, agar hasilnya optimal,” ucapnya.
Baca juga: DPRD Palangka Raya minta konsistensi upaya pengendalian inflasi
Subandi menilai, kegiatan penanaman jagung di wilayah Rakumpit juga menjadi momentum untuk melihat potensi lahan pertanian di wilayah pinggiran Palangka Raya. Kawasan tersebut dinilai masih memiliki peluang besar untuk dikembangkan sebagai sentra produksi pangan lokal.
Dia menekankan, keterlibatan berbagai pihak seperti pemerintah daerah, kepolisian, dan masyarakat sangat diperlukan agar program penanaman jagung ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi benar-benar berkelanjutan dan berdampak pada ketersediaan pangan daerah.
“Kita ingin program ini berjalan terus, bukan hanya sekali tanam. Maka koordinasi lintas sektor menjadi penting agar hasilnya benar-benar dirasakan masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, Subandi mengingatkan pemasaran hasil panen harus menjadi perhatian bersama, untuk itu pemerintah kota diminta menyiapkan strategi agar hasil jagung dari petani lokal memiliki pasar yang jelas, baik untuk kebutuhan dalam daerah maupun peluang distribusi ke luar daerah. Dengan demikian, petani tidak kesulitan menjual hasil panennya dan memiliki kepastian harga.
“Kalau semua tahapan dari hulu sampai hilir diperhatikan, saya yakin Palangka Raya bisa menjadi salah satu daerah yang mandiri dalam ketahanan pangan, khususnya untuk komoditas jagung,” demikian Subandi.
Baca juga: BPJS Kesehatan perluas layanan hemodialisa
Baca juga: BPJS sosialisasi program JKN pada siswa SMK
Baca juga: Mahasiswa FK UMPR wajib kuliah lapangan kardiorespirasi di PIR 2025 Kalteng
