BPJS Kesehatan perluas layanan hemodialisa

id BPJS kesehatan, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kalteng

BPJS Kesehatan perluas layanan hemodialisa

BPJS Kesehatan perluas layanan hemodialisa. (ANTARA/HO-Humas UMPR)

Palangka Raya (ANTARA) - BPJS Kesehatan Kantor Cabang Palangka Raya bersama dengan Rumah Sakit Siloam Palangka Raya perluas akses layanan hemodialisa (cuci darah) bagi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

"Perluasan layanan tersebut ditandai dengan dilaksanakannya proses kredensialing terhadap fasilitas hemodialisa yang ada di Rumah Sakit Siloam Palangka Raya oleh BPJS Kesehatan Kantor Cabang Palangka Raya," kata Direktur Rumah Sakit Siloam Palangka Raya, Indriyani Wijaya melalui pernyataan yang diterima di Palangka Raya, Senin.

Dalam pelaksanaan kredensialing layanan hemodialisa di Rumah Sakit Siloam Palangka Raya, selain BPJS Kesehatan Kantor Cabang Palangka Raya juga disaksikan oleh Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya serta Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Wilayah Kalimantan Tengah.

Direktur Rumah Sakit Siloam Palangka Raya, menjelaskan bahwa persiapan penambahan layanan baik instalasi maupun ruangan hemodialisa sempat mengalami kendala. Namun namun dengan segenap usaha yang dilakukan oleh jajaran Rumah Sakit Siloam, akhirnya izin penambahan layanan hemodialisa dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia berhasil didapatkan.

Pihaknya pun berharap bahwa dengan adanya pengajuan layanan tambahan tersebut akan memberikan pilihan sehingga terjadi perluasan akses terhadap layanan hemodialisa bagi masyarakat yang membutuhkan.

“Untuk persiapan instalasi Hemodialisa ini sebenarnya sudah kami persiapkan dari jauh hari dan sayangnya harus kami tunda akibat pandemi," katanya.

Namun dengan mengemban harapan yang besar terhadap penambahan layanan ini, akhirny pihaknya berhasil mendapatkan izin dari Kementerian Kesehatan pada 26 Agustus 2025. Tidak sampai di situ, Rumah Sakit Siloam Palangka Raya terus berupaya agar layanan hemodialisa ini dapat menjadi pilihan yang dimanfaatkan oleh masyarakat yang ada di Kalimantan Tengah, baik untuk pasien umum maupun pasien JKN dengan memegang prinsip Equality dan etika bisnis yang baik.

"Maka dengan semangat inilah kami mengajukan kredensialing penambahan layanan ini ke BPJS Kesehatan,” ungkap Indriyani.

Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Palangka Raya, K Hindro Kusumo menyambut baik adanya pengajuan penambahan layanan hemodialisa yang ada di Rumah Sakit Siloam Palangka Raya dan berharap layanan tersebut dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat.

Pihaknya pun menyambut baik adanya penambahan layanan hemodialisa di Rumah Sakit Siloam Palangka Raya. Kami juga terus mendorong adanya perluasan layanan sehinggaakan membantu memperluas akses untuk memenuhi kebutuhan Peserta JKN khususnya yang ada di Kota Palangka Raya dan sekitarnya.

"Setelah pelaksanaan kredensialing ini, kami memberikan waktu kepada Rumah Sakit Siloam Palangka Raya untuk melengkapi hal-hal yang belum terpenuhi baik terkait dokumen administrasi maupun lainnya agar dapat segera dimanfaatkan oleh Masyarakat yang membutuhkan layanan hemodialisis, khususnya bagi pasien JKN,” ujar Hindro.

Di lain pihak, PERSI wilayah Kalimantan Tengah yang diwakili oleh Rosy Valensia berharap bahwa penambahan layanan hemodialisa di Rumah Sakit Siloam Palangka Raya dapat memenuhi tingginya kebutuhan layanan penderita gagal ginjal di Provinsi Kalimantan Tengah yang bergantung pada layanan tersebut. Ia juga menekankan agar Rumah Sakit Siloam Palangka Raya nantinya tak hanya memaksimalkan pemberian pelayanan hemodialisa saja, namun juga turut memaksimalkan promotif dan preventif kepada masyarakat.

“Dengan adanya penambahan layanan hemodialisa di Rumah Sakit Siloam Palangka Raya, tentu kami berharap akan dapat memenuhi kebutuhan akan tingginya layanan hemodialisa yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah, baik bagi pasien JKN maupun Non JKN. Namun, kami juga tetap menekankan agar pelayanan yang diberikan tidak hanya berfokus pada pemberian tindakan kuratif saja, tetapi juga pada upaya yang menunjang pencegahan gagal ginjal bagi pasien-pasien lainnya,” tutur Rosy.

Diketahui bahwa layanan hemodialisa atau cuci darah merupakan salah satu layanan kesehatan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah, hal tersebut seiring dengan terus meningkatnya jumlah penderita penyakit ginjal kronis. Sehingga permintaan terhadap layanan tersebut semakin tinggi sementara jumlah mesin dan ketersediaan fasilitas masih terbatas.

Kondisi tersebut membuat pasien sering menghadapi keterbatasan jadwal, bahkan waktu tunggu yang cukup panjang. Bahkan, Kota Palangka Raya sendiri kerap menjadi tujuan rujukan pasien hemodialisa dari kabupaten lain akibat terbatasnya fasilitas layanan tersebut di rumah sakit yang ada di daerah


Pewarta :
Uploader : Admin 2
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.