Kasus demam berdarah di Kapuas turun drastis

id Dinas Kesehatan Kapuas, kalteng, Kapuas, dinkes Kapuas, dbd

Kasus demam berdarah di Kapuas turun drastis

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, dr Tonun Irawaty Panjaitan. ANTARA/All Ikhwan

Kuala Kapuas (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah menyebutkan, jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) sejak Januari hingga Oktober 2025 ada 21 kasus, sehingga turun drastis dibanding 2024 lalu.

Pada tahun 2024 lalu total ada sebanyak 296 kasus DBD yang tersebar di sejumlah kecamatan di daerah setempat, kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, dr Tonun Irawaty Panjaitan, di Kuala Kapuas, Kamis.

“Kasus DBD ini, tersebar di sejumlah kecamatan di wilayah Kabupaten Kapuas. Namun, yang baru-baru ini ada di Kecamatan Selat dan Kapuas Murung,” katanya.

Meskipun angka tersebut tergolong relatif rendah dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya, pemerintah daerah tetap mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penularan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti tersebut.

Tonun menjelaskan, sebagian besar kasus ditemukan di wilayah dengan kepadatan penduduk cukup tinggi dan sanitasi lingkungan yang kurang terjaga. Faktor cuaca yang tidak menentu, terutama curah hujan yang masih cukup tinggi pada awal hingga pertengahan tahun, turut mendukung berkembangnya populasi nyamuk penyebab DBD.

Baca juga: Kapuas tetapkan status Siaga Darurat Banjir

Oleh karena itu, upaya pencegahan melalui gerakan 3M Plus yakni menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk terus digencarkan.

Selain sosialisasi rutin di masyarakat, Dinas Kesehatan juga bekerja sama dengan pemerintah kecamatan dan puskesmas setempat untuk melakukan fogging focus di wilayah yang ditemukan kasus positif DBD.

Masyarakat juga diimbau agar segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala seperti demam tinggi mendadak, nyeri otot, atau muncul bintik-bintik merah di kulit.

Pemerintah Kabupaten Kapuas menegaskan bahwa keberhasilan dalam menekan penyebaran DBD tidak hanya bergantung pada tindakan medis, tetapi juga pada partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Dengan langkah pencegahan yang konsisten dan kesadaran bersama, diharapkan jumlah kasus DBD di Kapuas dapat terus ditekan hingga akhir tahun 2025.

Baca juga: Pemkab Kapuas komitmen dukung program ketahanan pangan Rutan

Baca juga: Bupati Kapuas ajak santri teladani semangat juang ulama dan pejuang bangsa

Baca juga: Tim OPAD Kapuas jemput bola optimalkan PAD ke perusahaan tambang


Pewarta :
Uploader : Admin 2
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.