Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid meminta para pelaku industri media massa menjaga integritas, independensi, dan etika jurnalistik di tengah pesatnya perkembangan teknologi.
Dia menyampaikan bahwa media massa berperan strategis dalam menyediakan informasi yang akurat bagi publik, termasuk para pelaku usaha.
"Ekosistem ekonomi yang kompleks memerlukan jurnalisme yang mampu membaca data, memetakan tren, dan memberikan perspektif yang relevan bagi publik dan pelaku usaha," kata Meutya di Jakarta, Kamis.
Ia mengemukakan bahwa perubahan lanskap media massa dalam beberapa tahun terakhir menuntut pers untuk beradaptasi lebih cepat.
Menurut dia, kompetisi dalam industri media massa saat ini tidak hanya antar-perusahaan, tapi juga antar-model bisnis dan cara menjangkau audiens yang semakin terfragmentasi.
"Ini membuat pemerintah juga sadar bahwa tantangan teman-teman media dalam menghadirkan informasi yang akurat, tepat, terpercaya itu juga menjadi jauh lebih sulit," katanya.
Meutya mengatakan bahwa perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) menghadirkan peluang sekaligus tantangan bagi pelaku industri media massa.
Menurut dia, dukungan teknologi AI dapat meningkatkan efisiensi, tetapi juga bisa mengubah perilaku konsumsi berita masyarakat.
Hasil survei Oxford tahun 2024, menurut dia, menunjukkan bahwa hanya 22 persen pelanggan yang masih mengandalkan situs berita untuk mendapatkan informasi dan 17 persen lainnya memilih membayar untuk mengakses konten via daring.
Di tengah pesatnya transformasi digital, Meutya menekankan pentingnya mengutamakan penerapan etika jurnalistik, terlebih ketika AI diadopsi dalam ekosistem media massa.
Menurut dia, jurnalisme yang bertanggung jawab dan menjunjung etika merupakan kunci bagi media massa untuk mempertahankan posisi sebagai rujukan informasi terpercaya bagi publik.
Dia mengemukakan bahwa media massa yang bisa bertahan pada era digital adalah media massa yang memiliki konten yang dipersonalisasi, sumber pendapatan beragam, didominasi konten video dan audio, dan menerapkan praktik jurnalistik berbasis data.
Menkomdigi juga menyampaikan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, industri, dan media massa dalam upaya membangun ekosistem bisnis yang lebih kuat dan berdaya saing.
"Saya percaya kolaborasi antara media, pemerintah, dan industri akan membawa Indonesia kepada ekosistem bisnis yang lebih kuat, lebih transparan, dan berdaya saing global," katanya.
