Wamenhan Pasarkan Cassa 212 dan CN 235 Ke Afrika

Selasa, 2 Juli 2013 14:11 WIB

Kampala, Uganda (ANTARA News) - Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin yang disebut-sebut sebagai salah satu sosok di balik kebangkitan perusahaan BUMN industri pertahanan Indonesia memasarkan pesawat CASSA 212 dan CN-235 produksi PT Dirgantara Indonesia ke sejumlah negara di Afrika.

Di Kampala, Uganda, Selasa, Sjafrie mengadakan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Kiyonga Crispus dan menyampaikan presentasi mengenai produk-produk industri pertahanan Indonesia termasuk pesawat angkut militer buatan PT DI kepada para pejabat kementerian pertahanan setempat.

"Pesawat angkut militer Indonesia kini sudah digunakan dua unit di Senegal dan satu unit di Burkina Faso. Kita proaktif pasarkan ke negara-negara Afrika lain seperti Uganda sekarang ini," kata Sjafrie yang didampingi Dirjen Strategi Pertahanan Mayjen Sonny ES Prasetyo dan Direktur Pemasaran PT DI Budiman Saleh.

PT DI sampai saat ini sudah memproduksi pesawat angkut jenis CASSA sebanyak 102 unit dan sudah terbang di berbagai negara untuk berbagai keperluan militer dan sipil. Pesawat CN 235 misalnya diproduksi dalam beberapa varian, baik militer, medis, patroli maritim, atau penumpang.

"Untuk Afrika kami belum menjual secara langsung, melainkan melalui penjamin di Belgia. Ada juga pesawat kami yang dioperasikan di Afrika yang berasal dari donasi para pembelinya seperti untuk keperluan misi PBB," kata Budiman.

Atase Pertahanan KBRI di Pretoria, Afrika Selatan, mengakui pasukan penjaga perdamaian PBB di Afrika ada yang menggunakan pesawat CASSA buatan Indonesia.

Pernah suatu ketika, saat Erwin akan terbang dari Bandara Entebbe, Uganda, ke Kenya, dia naik pesawat angkut militer. Pilotnya yang berasal dari negara Eropa Timur sebelum masuk ruang kemudi berdiri menyampaikan pengumuman. 

"Selamat datang di pesawat angkut CASSA buatan Indonesia," kata si pilot sambil menyampaikan ada perwira Indonesia yang juga naik pesawat tersebut.

"Saya bangga betul menjadi orang Indonesia. Kita sudah mampu membuat pesawat yang dipakai sampai di Afrika," kata Erwin.

Pesawat produksi PT Dirgantara Indonesia (DI) sudah melanglang buana. Menurut catatan, secara keseluruhan ada 44 pesawat CN 235 buatan PT DI terbang di luar negeri. Pesawat ini melayang di Malaysia (2 varian VIP dan 6 untuk transportasi militer); di Brunei 1 unit; di Pakistan 4 unit; di Thailand 2 unit; di Uni Emirat Arab 3 unit VVIP, 1 unit VIP, dan 3 unit kendaraan angkut militer. 

Selain itu ada juga 12 unit untuk Korea Selatan, 8 unit sudah diserahkan sejak 2000, sisanya 4 unit sudah diberikan awal tahun. 

Dari pengakuan sejumlah negara yang memakai pesawat buatan Indonesia itu, ada banyak kelebihan pesawat CN 235 yang merupakan pesawat serba guna dengan desain ringan. Karakter pesawat itu cocok di lapangan rumput, penerbangan jarak dekat, serta untuk evakuasi dini di penerbangan perintis. 

Sebelumnya, Sjafrie juga mencari peluang pasar bagi produk industri pertahanan nasional Irak dan Kongo. Di Irak, jualan Indonesia lumayan. Kendaraan Ringan lapis baja Anoa dipamerkan, serta senapan SS-2. Irak bahkan tertarik membeli pesawat CN-235 dan NC-212 produksi PT Dirgantara Indonesia.


Pewarta :
Editor : Ronny
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Rutan Palangka Raya pasarkan kerajinan getah nyatu di galeri Dekranasda

01 May 2024 9:27 Wib

Xiaomi siap pasarkan SU7 dengan harga di bawah Rp1,1 miliar

26 March 2024 9:17 Wib

Karang Taruna Kotim siap bantu pasarkan produk UMKM melalui website

27 January 2024 22:42 Wib

Pemkab Kotim apresiasi ritel modern bantu pasarkan produk UMKM

25 January 2024 20:00 Wib

DPRD Palangka Raya minta pelaku UMKM pasarkan jualannya melalui medsos

06 November 2023 16:09 Wib
Terpopuler

BMKG: Hujan ekstrem di Barito Utara baru terjadi dalam 37 tahun

Kabar Daerah - 12 May 2024 9:22 Wib

Melalui PDI Perjuangan, Ketua KONI Kalteng maju jadi bacalon Wali Kota

Kabar Daerah - 08 May 2024 17:49 Wib

Mainz lolos dari zona degradasi usai kandaskan Dortmund

Olahraga - 12 May 2024 17:17 Wib

PLN UID Kalselteng gelar GM Mengajar di momen Hardiknas

Kabar Daerah - 07 May 2024 16:38 Wib

Kinerja wasit dan Witan mendominasi pemberitaan media massa

Olahraga - 11 May 2024 8:14 Wib