Jakarta (ANTARA News) - Pengacara OC Kaligis membeberkan sejumlah
dokumen yang diklaim merupakan bukti-bukti penjemputan paksa kliennya,
Marshanda oleh pihak keluargannya pada 26 Juli lalu.
"Bukti-buktinya ini saya kasih,.. ada semua, tanda tangan (pihak terkait) dan rekaman suaranya (Marshanda)," ujar OC Kaligis dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu.
Sejumlah dokumen yang OC Kaligis beberkan di antaranya berisi pernyataan soal kedatangan pihak yang mengaku berasal dari kepolisian sektor Tebet pada 26 Juli lalu ke apartemen Marshanda. Pihak kepolisian ini berasumsi mendapat laporan dari masyarakat soal mobil yang dikendarai Marshanda dicurigai kepemilikannya dan meminta Marshanda memberikan laporan dan bukti kepemilikan.
Kemudian, dokumen itu juga menjelaskan soal kedatangan pihak dari Rumah Sakit Jiwa Dharmawangsa mendatangi apartemen Marshanda. Dalam dokumen itu dijelaskan pihak RSJ Dharmawangsa bermaksud menjemput Marshanda.
Dalam hal ini, OC juga memperlihatkan surat penjemputan pasien atas nama Andriani M (Marshanda) oleh pihak dari Rumah Sakit Jiwa Dharmawangsa pada 26 Juli lalu.
OC juga memberkan surat permohonan dari pihak keluarga Marshanda kepada General Manager tempat kediaman Marshanda melalui pihak kepolisian sektor Tebet pada 26 Juli lalu. Dalam surat itu pihak keluarga mengatakan Marshanda berada dalam kondisi sakit dan perlu mendapatkan penanganan medis.
"Mohon bantuan dengan hormat,... keluarga/ibu dari saudari Marshanda yang ingin menemui anaknya yang kebetulan menginap di sini dan dalam kondisi sakit yang perlu segera mendapatkan penanganan medis, " demikian tulisan dalam surat itu.
Tak hanya itu, OC pun memperdengarkan rekaman suara yang dia klaim merupakan suara Marshanda. Dalam penggalan rekaman suara selama beberapa menit itu, Marshanda memberikan pernyataan yang menguatkan penjemputan dirinya oleh empat orang.
"Sore itu (26 Juli) sekitar jam empat sore, saya didatengin sama empat orang. Tiga orang perawat cowok RSJ Dharmawangsa. Mereka dateng ke apartemen rame-rame dengan ada orang yang mengaku sebagai kapolsek," ungkap Marshanda dalam rekaman suara itu.
OC mengatakan, sejak 26 Juli hingga 3 Agustus lalu, kliennya berada di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat.
"Sejak tanggal 26 Juli tidak pernah (keluar RS) baru dia keluar tanggal 3 Agustus...," katanya.
"Bukti-buktinya ini saya kasih,.. ada semua, tanda tangan (pihak terkait) dan rekaman suaranya (Marshanda)," ujar OC Kaligis dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu.
Sejumlah dokumen yang OC Kaligis beberkan di antaranya berisi pernyataan soal kedatangan pihak yang mengaku berasal dari kepolisian sektor Tebet pada 26 Juli lalu ke apartemen Marshanda. Pihak kepolisian ini berasumsi mendapat laporan dari masyarakat soal mobil yang dikendarai Marshanda dicurigai kepemilikannya dan meminta Marshanda memberikan laporan dan bukti kepemilikan.
Kemudian, dokumen itu juga menjelaskan soal kedatangan pihak dari Rumah Sakit Jiwa Dharmawangsa mendatangi apartemen Marshanda. Dalam dokumen itu dijelaskan pihak RSJ Dharmawangsa bermaksud menjemput Marshanda.
Dalam hal ini, OC juga memperlihatkan surat penjemputan pasien atas nama Andriani M (Marshanda) oleh pihak dari Rumah Sakit Jiwa Dharmawangsa pada 26 Juli lalu.
OC juga memberkan surat permohonan dari pihak keluarga Marshanda kepada General Manager tempat kediaman Marshanda melalui pihak kepolisian sektor Tebet pada 26 Juli lalu. Dalam surat itu pihak keluarga mengatakan Marshanda berada dalam kondisi sakit dan perlu mendapatkan penanganan medis.
"Mohon bantuan dengan hormat,... keluarga/ibu dari saudari Marshanda yang ingin menemui anaknya yang kebetulan menginap di sini dan dalam kondisi sakit yang perlu segera mendapatkan penanganan medis, " demikian tulisan dalam surat itu.
Tak hanya itu, OC pun memperdengarkan rekaman suara yang dia klaim merupakan suara Marshanda. Dalam penggalan rekaman suara selama beberapa menit itu, Marshanda memberikan pernyataan yang menguatkan penjemputan dirinya oleh empat orang.
"Sore itu (26 Juli) sekitar jam empat sore, saya didatengin sama empat orang. Tiga orang perawat cowok RSJ Dharmawangsa. Mereka dateng ke apartemen rame-rame dengan ada orang yang mengaku sebagai kapolsek," ungkap Marshanda dalam rekaman suara itu.
OC mengatakan, sejak 26 Juli hingga 3 Agustus lalu, kliennya berada di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta Pusat.
"Sejak tanggal 26 Juli tidak pernah (keluar RS) baru dia keluar tanggal 3 Agustus...," katanya.