Pulang Pisau (Antara Kalteng) - Hiburan yang menampilkan aksi pornografi dalam One Day Adventure Marudas Tarus Part III Bersama Bupati Pulang Pisau, H Edy Pratowo menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat dan lolos dari perizinan Polres Pulang Pisau.

Kegiatan otomotif yang diantaranya menampilkan ekploitasi kaum wanita yang tampil eksotis mendapat kecaman dari berbagai kalangan khususnya kaum wanita dan menjadi viral di media sosial setempat.

Banyak kalangan tidak memparmasalahkan kegiatan otomotif itu Sabtu (1/10). Namun, yang disayangkan hiburan yang menampilkan lekuk tubuh berbalut tarian striptise kaum hawa ini yang menjadi masalah.

Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Gunawan juga angkat bicara. Ia meminta pihak penyelenggara event agar selektif dalam menampilkan hiburan yang akan dikonsumsi oleh masyarakat. Ironisnya, hiburan yang digelar di tempat terbuka pasti akan dihadiri oleh masyarakat berbagai kalangan, termasuk anak-anak di bawah umur.

"Kasihan anak generasi mendatang apabila disuguhi hiburan yang menampilkan erotisme dari kaum wanita. Kita seharusnya bisa melindungi anak-anak dari tontonan yang dapat menimbulkan dampak negatif," kata Gunawan, Minggu

Selain itu, dampak lainnya adalah akan meningkatnya pelecehan pada kaum wanita. Belum lagi peredaran obat-obatan terlarang yang masih belum seluruhnya bisa teratasi.

Selanjutnya, Ketua Bidang Kerjasama dan Informasi, M Yakin Efendi mengatakan untuk hiburan tersebut bisa saja dilaksanakan tetapi di ruang tertutup yang hanya dihadiri kalangan dewasa. 

Ironisnya, acara tersebut dihadiri para pejabat tinggi di daerah setempat. Dampaknya, apakah para pejabat di daerah setempat suka dengan hiburan seperti itu? Bagaimana dengan anak dibawah umur bila menyaksikannya?

Ia mengaku banyak anak-anak di bawah umur yang ikut menyaksikan acara itu. Kondisi ini. tentu sangat memprihatinkan, seperti tidak ada batasan antara pejabat yang memiliki pendidikan tinggi dan anak-anak menyaksikan bersama-bersama hiburan yang berbau pornografi tersebut.

Pemilahan hiburan juga harus dilakukan. Menurut Yakin, untuk hiburan tingkat executive class harusnya tidak dicampur dengan umum atau di lapangan terbuka. 

Panitia juga dianggap tidak tegas dan tidak melarang siapapun yang ingin menyaksikan hiburan tersebut, termasuk anak-anak. 
Daerah setempat, kata dia, masih belum bisa menerima hiburan seperti itu yang dilakukan di kota metropolitan lainnya.

Disayangkan, kata dia, banyak video yang menampilkan tarian eksotis itu diunggah ke media sosial. Satu sisi bisa menjadi kebanggaan pihak panitia, namun disisi lain menuai kecaman dan bisa menimbulkan tanggapan buruk bagi citra pejabat di daerah setempat.

Kapolsek Kahayan Hilir, Ipda Soegiharso sebagai Polsek Kota mengaku bahwa pihaknya hanya memberikan rekomendasi izin kegiatan One Day Adventure Marudas Tarus Part III untuk di teruskan ke Polres Pulang Pisau. Pihaknya tidak memberikan rekomendasi izin untuk hiburan yang didalamnya menampilkan adanya aksi pornografi kepada khalayak umum.

"Rekomendasi izin kemarin hanya untuk kegiatan adventure," kata Soegiharso kepada wartawan.

Pro dan kontra hiburan berbau pornografi ini terus menimbulkan pro dan kontra di media sosial, akibat banyaknya masyarakat yang mengunggah foto maupun video acara hiburan tersebut. Ironisnya, Ketua Panitia adalah Ketua IMI Pulang Pisau dan salah satu Kabid di Dinas Pekerjaan Umum (DPU) setempat.

Gelagat adanya hiburan berbau pornografi ini sudah diketahui sejak sore dimana menampilkan beberapa wanita mencuci sepeda motor milik kalangan pejabat dengan menggunakan pakaian sexy dibarengi goyang dengan menampilkan lekukan tubuh. 

Namun, para perwira tinggi Polres setempat yang hadir tidak sedikitpun memberikan teguran keras kepada Ketua Panitia dan terkesan larut menikmati acara yang harusnya ditonton bukan ditempat terbuka dan berbaur dengan masyarakat umum serta anak-anak dibawah umur.

Komentear di media sosial seperti Facebook terkait hiburan ini beraneka versi. Seperti : "senang ea untuk para lelaki hahaa. Sdh acara kawinan kada dibari izin, acara ky ini parah banar diberi izin kd stop lg" sebut account Nova BundaNa Deva. 

"Yang saya sesalkan adalah kenapa acara seperti itu masih berlanjut sampai ke malam," sebut account Fufu Fauziah. "daerah seperti ga punya pemimpin" sebut account Hidayat Aza. "Parah yang ngasih ijin" komentar Lisna Lisnawati. Account Liya Khaira "mantap,bnyk perubahan pulang pisau..wkwkwk..prubahan yg sgt tdk bermanfaat..wkwkwk"


Pewarta : Adi Waskito
Uploader : Ronny
Copyright © ANTARA 2024