Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Tengah menilai, kendala yang dihadapi provinsi ini dalam mencapai swasembada padi karena belum terpenuhinya kebutuhan benih unggul sesuai spesifik lokasi.

Keberhasilan meningkatkan produksi padi tidak dapat dilepaskan dari keberadaan varietas unggul yang ditanam petani, kata Penanggung Jawab Perbenihan BPTP Kalteng Dr Twenty Liana di Palangka Raya, Senin.

"Tapi kendala itu sekarang ini sudah dapat teratasi dengan adanya dukungan teknologi perbenihan melalui Unit Pengelolaan Benih Sumber (UPBS) BPTP Kalteng. Unit ini mendampingi dan membina petani sebagai penangkar benih padi mandiri," ucapnya.

Pendampingan dan pembinaan yang telah dilakukan UPBS BPTP Kalteng dalam memenuhi bibit varietas unggul padi ada di desa Terusan Karya Kecamatan Betaguh Kabupaten Kapuas. Di desa tersebut petani telah menanami jenis padi Inbrida Inpari 30, 38, 40 dan 42 serta Hibrida Arize.

Twenty mengatakan untuk jenis padi Inbrida Inpari dapat menghasilkan produksi padi rata-rata 5,5 ton sampai 6 ton per hektar gabah kering panen (GKP). Hasil ini telah dibuktikan salah seorang petani di Desa Terusan Kabupaten Kapuas.

"Petani telah menanam padi Inbrida Inpari yang berhasil itu bernama Jatam. Kami dari BPTP Kalteng bersama pak Jatam ini bahkan telah bersama-sama memanen. Keberhasilan ini pun akan disebar ke petani padi lainnya," ucapnya.

Pengembangan penangkaran benih oleh petani merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjamin ketersediaan benih bermutu dari varietas unggul padi di lingkungannya.

Badan Litbang Petanian BPTP melalui unit UPBS, menginisasi pengembangan penangkaran benih berbasis masyarakat ini. Masyarakat tani secara berkelompok atau perorangan didorong memproduksi sendiri kebutuhan benih pada hamparan kelompoknya.

"Dengan demikian akan terpenuhi kebutuhan benih secara berkelanjutan lebih menghemat waktu serta biaya, dan kedapan diharapkan menjadi unit produksi benih sumber yang berorientasi agribisnis. Semoga ini bisa berjalan sesuai harapan," kata Twenty.
 

Pewarta : Jaya Wirawana Manurung
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024