Kuala Kurun, Gunung Mas (ANTARA) - Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah Tasa Torang mengajak seluruh masyarakat di wilayah setempat untuk ikut berperan dan terlibat aktif dalam mewujudkan pelaksanaan pemilihan umun tahun 2019 berjalan dengan aman dan damai.
"Pemilu 2019 merupakan pesta demokrasi terbesar dalam sejarah negara ini, hal ini menjadi ujian bagi masyarakat sebagai bangsa dalam melaksanakan pemilu yang adil, jujur, bersih dan bertanggungjawab," kata Tasa saat dihubungi dari Kuala Kurun, Rabu.
Dia mengingatkan kepada masyarakat di kabupaten bermotto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau itu, berbeda pilihan merupakan hal yang biasa. Untuk itu, masyarakat hendaknya tetap mengingat bahwa mereka merupakan satu bangsa dan satu negara.
"Jangan sampai alasan politik menyebabkan perpecahan di tengah-tengah masyarakat. Mari kita semua berkomitmen untuk menciptakan pemilu yang damai, sebab jika pemilu berdaulat maka negara akan kuat,” seru Tasa.
Dia berpesan kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) dan pemuka agama yang ada di Kabupaten Gunung Mas agar selalu menjaga sikap netral, serta menghindari politik uang, isu suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA).
Masyarakat juga harus ikut dan aktif memerangi kabar bohong, kampanye hitam, dan bijaksana dalam beraktivitas di media sosial serta tidak menjadi provokator, selalu menjaga keamanan hingga selesai pemilu.
“Jaga keamanan selama masa kampanye hingga selesai pemilu, kita sama-sama mengawal agar berjalan damai dan aman sampai tuntas. Jadilah pemilih cerdas, perhatikan, simak dan cermati visi dan misi seluruh peserta pemilu, dan yang utama jangan golput,” tuturnya.
Menurutnya, salah satu elemen dan indikator yang paling mendasar dari keberhasilan penyelenggaraan pemilu yang demokratis adalah adanya keterlibatan masyarakat secara aktif, dalam proses berjalannya tahapan demi tahapan pemilu.
“Partisipasi masyarakat sipil dalam kegiatan demokrasi sangat penting, karena partisipasi tersebut bertujuan untuk mendorong aktifnya kegiatan demokrasi untuk semua proses kepemiluan,” demikian Tasa.
"Pemilu 2019 merupakan pesta demokrasi terbesar dalam sejarah negara ini, hal ini menjadi ujian bagi masyarakat sebagai bangsa dalam melaksanakan pemilu yang adil, jujur, bersih dan bertanggungjawab," kata Tasa saat dihubungi dari Kuala Kurun, Rabu.
Dia mengingatkan kepada masyarakat di kabupaten bermotto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau itu, berbeda pilihan merupakan hal yang biasa. Untuk itu, masyarakat hendaknya tetap mengingat bahwa mereka merupakan satu bangsa dan satu negara.
"Jangan sampai alasan politik menyebabkan perpecahan di tengah-tengah masyarakat. Mari kita semua berkomitmen untuk menciptakan pemilu yang damai, sebab jika pemilu berdaulat maka negara akan kuat,” seru Tasa.
Dia berpesan kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) dan pemuka agama yang ada di Kabupaten Gunung Mas agar selalu menjaga sikap netral, serta menghindari politik uang, isu suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA).
Masyarakat juga harus ikut dan aktif memerangi kabar bohong, kampanye hitam, dan bijaksana dalam beraktivitas di media sosial serta tidak menjadi provokator, selalu menjaga keamanan hingga selesai pemilu.
“Jaga keamanan selama masa kampanye hingga selesai pemilu, kita sama-sama mengawal agar berjalan damai dan aman sampai tuntas. Jadilah pemilih cerdas, perhatikan, simak dan cermati visi dan misi seluruh peserta pemilu, dan yang utama jangan golput,” tuturnya.
Menurutnya, salah satu elemen dan indikator yang paling mendasar dari keberhasilan penyelenggaraan pemilu yang demokratis adalah adanya keterlibatan masyarakat secara aktif, dalam proses berjalannya tahapan demi tahapan pemilu.
“Partisipasi masyarakat sipil dalam kegiatan demokrasi sangat penting, karena partisipasi tersebut bertujuan untuk mendorong aktifnya kegiatan demokrasi untuk semua proses kepemiluan,” demikian Tasa.