Palangka Raya (ANTARA) - Fraksi Partai Nasdem DPRD Kalimantan Tengah meminta pemerintah provinsi melakukan upaya nyata, terencana dan terukur serta berkesinambungan dalam mengendalikan kebakaran hutan dan lahan yang sering terjadi di wilayah ini.
Untuk merealisasikan semua itu dapat dimulai dengan membuat program dan kegiatan yang bersifat pencegahan dan pengendalian serta penanganan, kata anggota Fraksi Nasdem Lodewik CH Iban di Palangka Raya, kemarin.
"Karhutla sudah terjadi beberapa kali di Kalteng, dan dampaknya membuat polusi udara yang berbahaya bagi kesehatan, serta mengganggu penerbangan. Hal seperti ini harus disikapi secara serius," ucapnya.
Menurut Fraksi Nasdem, pada tahun 2019 pemprov Kalteng kurang siap mencegah dan menanggulangi karhutla. Hal itu terlihat dari tidak tersedianya bantuan intensif dan konsumsi bagi para petugas pemadam di lapangan, yang sedang berupaya memadamkan lahan terbakar.
Alat sumur bor yang sudah banyak terpasang selama ini pun terlihat tidak terpelihara, sehingga pada saat digunakan tidak mampu maksimal bekerja, dan penanganan kebakaran lahan gambut pun kurang memperhatikan aspek karakteristik.
Baca juga: Fraksi Golkar minta pemprov paparkan kemajuan infrastruktur Kalteng
"Akibat tidak memperhatikan aspek karakteristik gambut tersebut, membuat kabut asap semakin parah dan pekat," kata Lodewik.
Selain itu, bantuan masker gratis dari pemerintah dan bantuan pembiayaan kesehatan bagi masyarakat yang terdampak asap pun masih kurang. Bahkan, himbauan kepada sekolah-sekolah untuk mempertimbangkan meliburkan para siswa kurang diperhatikan pemerintah.
Melihat berbagai kondisi itu, Fraksi Partai Nasdem pun meminta Pemprov Kalteng memberikan penjelasan terkait apa-apa saja yang telah dilakukan dalam menanggulangi karhutla di tahun 2019.
"Penjelasan tersebut sangat penting, agar DPRD dan seluruh elemen masyarakat mengetahui apa saja yang telah dilakukan pemprov serta sejauh mana hasilnya bagi penanggulangan karhutla," demikian Lodewik.
Baca juga: Benahi infrastruktur menuju Pelabuhan Bahaur, kata Legislator Kalteng
Baca juga: Ini harapan gubernur kepada DPRD Sukamara
Untuk merealisasikan semua itu dapat dimulai dengan membuat program dan kegiatan yang bersifat pencegahan dan pengendalian serta penanganan, kata anggota Fraksi Nasdem Lodewik CH Iban di Palangka Raya, kemarin.
"Karhutla sudah terjadi beberapa kali di Kalteng, dan dampaknya membuat polusi udara yang berbahaya bagi kesehatan, serta mengganggu penerbangan. Hal seperti ini harus disikapi secara serius," ucapnya.
Menurut Fraksi Nasdem, pada tahun 2019 pemprov Kalteng kurang siap mencegah dan menanggulangi karhutla. Hal itu terlihat dari tidak tersedianya bantuan intensif dan konsumsi bagi para petugas pemadam di lapangan, yang sedang berupaya memadamkan lahan terbakar.
Alat sumur bor yang sudah banyak terpasang selama ini pun terlihat tidak terpelihara, sehingga pada saat digunakan tidak mampu maksimal bekerja, dan penanganan kebakaran lahan gambut pun kurang memperhatikan aspek karakteristik.
Baca juga: Fraksi Golkar minta pemprov paparkan kemajuan infrastruktur Kalteng
"Akibat tidak memperhatikan aspek karakteristik gambut tersebut, membuat kabut asap semakin parah dan pekat," kata Lodewik.
Selain itu, bantuan masker gratis dari pemerintah dan bantuan pembiayaan kesehatan bagi masyarakat yang terdampak asap pun masih kurang. Bahkan, himbauan kepada sekolah-sekolah untuk mempertimbangkan meliburkan para siswa kurang diperhatikan pemerintah.
Melihat berbagai kondisi itu, Fraksi Partai Nasdem pun meminta Pemprov Kalteng memberikan penjelasan terkait apa-apa saja yang telah dilakukan dalam menanggulangi karhutla di tahun 2019.
"Penjelasan tersebut sangat penting, agar DPRD dan seluruh elemen masyarakat mengetahui apa saja yang telah dilakukan pemprov serta sejauh mana hasilnya bagi penanggulangan karhutla," demikian Lodewik.
Baca juga: Benahi infrastruktur menuju Pelabuhan Bahaur, kata Legislator Kalteng
Baca juga: Ini harapan gubernur kepada DPRD Sukamara