Tamiang Layang (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah menyelenggarakan bimbingan teknis dan pengisian biodata petani millenial untuk petani millenial menjadi ujung tombak pembangunan pertanian yang perlu dibekali oleh ragam pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Barito Timur Riza Rahmadi di Tamiang Layang, Jumat, mengatakan petani millenial mendapat materi tentang pengelolaan agribisnis mulai dari karakterisasi usaha agribisnis, komunikasi, negosiasi dan pemasaran serta revolusi industri pertanian 4.0.

"Lima petani millenial asal Kecamatan Patangkep Tutui, Kecamatan Karusen Janang, Kecamatan Dusun Tengah Dan Kecamatan Raren Batuah itu dilatih agar bisa menjadi petani milenial yang menjadi ujung tombak pembangunan pertanian yang perlu dibekali oleh ragam pengetahuan, keterampilan, dan sikap," kata Riza.

Menurutnya, bimtek yang diberikan untuk menggerakkan petani millenial berorientasi ekspor yang dicanangkan Kementerian Pertanian untuk bersama-sama meningkatkan pengetahuan, menambah keterampilan tentang pengelolaan agribisnis.

Pengetahuan dan kemampuan dalam berkarya yang diberikan bisa ditularkan kembali kepada petani yang ada di wilayah masing-masing.

"Bimtek pengelolaan agribisnis ini jarang dilaksanakan karena umumnya tentang budidaya. Bagi para peserta yang mewakili agar mengikuti acara dengan baik dan menerapkan hasil bimtek di lingkungannya," kata Riza.

Dalam kondisi industri 4.0, petani muda millenial sangat dibutuhkan agar pemuda pemudi yang ada di Barito Timur bisa meningkatkan pembangunan di sektor pertanian.

Pertanian pada sektor perikanan, perternakan, perkebunan dan pertanian. Bimtek tentang pengelolaan agribisnis akan dilaksanakan berkelanjutan agar petani muda bisa berkarya.

"Mengkaryakan petani muda mulai saat ini, lima hingga 20 tahun lagi akan tercipta petani yang handal dan berkualitas untuk membangun pertanian di Bartim," kata Riza.

Baca juga: Kecelakaan lalu lintas di Barito Selatan naik 100 persen

Ditambahkan Riza, hal ini juga merupakan langkah awal untuk melaksanakan program ekonomi kerakyatan di sektor pertanian dan menjadikan Bartim sebagai lumbung pangan ibukota Negara Indonesia yang baru di Penajam Paser Utara - Kutai Kartanegara, Provinsi Kaltim.

"Kita akan terus bersiap untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan dan sebagai penyedia pangan untuk ibukota Negara Indonesia yang baru. Kita akan berupaya mewujudkannya walaupun perlahan," demikian Riza.

Baca juga: Warga gelar 'pemalasan desa' sambut tahun baru

Baca juga: Malam pergantian tahun 2019-2020 di Bartim berlangsung aman dan lancar

Pewarta : Habibullah
Uploader : Admin 3
Copyright © ANTARA 2024