Sampit (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran menyebut, dibutuhkan sekitar Rp65 miliar untuk melengkapi peralatan agar seluruh sekolah tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat di provinsi ini bisa melaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
"Setiap tahun ada bantuan (laptop) untuk sekolah yang membutuhkan. Semua bertahap sampai semua terpenuhi. Diperlukan sekitar Rp65 miliar untuk melengkapi peralatan UNBK se-Kalteng," kata Sugianto di Sampit, Selasa.
Sugianto melakukan kunjungan kerja ke SMAN 3 Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur. Kegiatan ini juga diisi penyerahan bantuan laptop untuk sejumlah sekolah di Kotawaringin Timur dan Seruyan.
Sehari sebelumnya, penyerahan bantuan laptop juga dilaksanakan di Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat. Bantuan laptop tersebut untuk membantu sekolah mempersiapkan diri menggelar UNBK.
Sejak kewenangan pengelolaan pendidikan tingkat SMA dialihkan ke provinsi, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terus berupaya melengkapi peralatan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan UNBK secara mandiri di setiap sekolah.
Bantuan laptop untuk sekolah dimulai 2018 lalu dan berlanjut hingga 2020 ini. Tahun 2019 lalu bantuan laptop untuk SMA sebanyak 834 unit dan SMK 786 unit sehingga total 1.620 unit yang sudah diserahkan.
Untuk tahun 2020 ini bantuan laptop sebanyak 449 unit untuk SMA, sehingga total pengadaan laptop dari tahun 2018 sampai 2020 sebanyak 3.134 unit. Bantuan laptop akan terus diupayakan secara bertahap hingga semua terpenuhi.
Baca juga: Petahana masih berburu dua kursi untuk bertarung di Pilkada Kotim
Selain laptop, bantuan juga diupayakan berupa pemasangan jaringan internet bagi sekolah yang belum terjangkau. Bantuan itu diberikan karena ada sekolah di pelosok seperti kawasan Tumbang Manjul Kabupaten Seruyan yang sudah memiliki perangkat komputer namun belum memiliki akses internet sehingga juga perlu dibantu.
"Pemerintah provinsi terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan. Sarana dan guru juga terus ditambah. Kesejahteraan guru juga menjadi perhatian kami. Insentif untuk guru berstatus PTT (pegawai tidak tetap) baru mampu Rp2 juta per bulan. Nanti diupayakan akan sama dengan upah minimum provinsi," kata Sugianto.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Sampit mengaku berterima kasih atas bantuan laptop tersebut karena memang sangat dibutuhkan. Tahun ini sekolah mereka mendapat bantuan tujuh unit laptop dari dana APBD Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2020.
"Ini sangat membantu meningkatkan sarana pembelajaran dan manajemen sekolah. Kesulitan yang dihadapi sekolah selama ini adalah keterbatasan anggaran untuk pemenuhan sarana prasarana serta pembiayaan kegiatan kesiswaan," demikian Darma.
Baca juga: Ketua DPRD Kotim ajak masyarakat selamatkan anak dari narkoba
Baca juga: Banjir rendam 39 rumah di Tumbang Koling Kotim
"Setiap tahun ada bantuan (laptop) untuk sekolah yang membutuhkan. Semua bertahap sampai semua terpenuhi. Diperlukan sekitar Rp65 miliar untuk melengkapi peralatan UNBK se-Kalteng," kata Sugianto di Sampit, Selasa.
Sugianto melakukan kunjungan kerja ke SMAN 3 Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur. Kegiatan ini juga diisi penyerahan bantuan laptop untuk sejumlah sekolah di Kotawaringin Timur dan Seruyan.
Sehari sebelumnya, penyerahan bantuan laptop juga dilaksanakan di Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat. Bantuan laptop tersebut untuk membantu sekolah mempersiapkan diri menggelar UNBK.
Sejak kewenangan pengelolaan pendidikan tingkat SMA dialihkan ke provinsi, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terus berupaya melengkapi peralatan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan UNBK secara mandiri di setiap sekolah.
Bantuan laptop untuk sekolah dimulai 2018 lalu dan berlanjut hingga 2020 ini. Tahun 2019 lalu bantuan laptop untuk SMA sebanyak 834 unit dan SMK 786 unit sehingga total 1.620 unit yang sudah diserahkan.
Untuk tahun 2020 ini bantuan laptop sebanyak 449 unit untuk SMA, sehingga total pengadaan laptop dari tahun 2018 sampai 2020 sebanyak 3.134 unit. Bantuan laptop akan terus diupayakan secara bertahap hingga semua terpenuhi.
Baca juga: Petahana masih berburu dua kursi untuk bertarung di Pilkada Kotim
Selain laptop, bantuan juga diupayakan berupa pemasangan jaringan internet bagi sekolah yang belum terjangkau. Bantuan itu diberikan karena ada sekolah di pelosok seperti kawasan Tumbang Manjul Kabupaten Seruyan yang sudah memiliki perangkat komputer namun belum memiliki akses internet sehingga juga perlu dibantu.
"Pemerintah provinsi terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan. Sarana dan guru juga terus ditambah. Kesejahteraan guru juga menjadi perhatian kami. Insentif untuk guru berstatus PTT (pegawai tidak tetap) baru mampu Rp2 juta per bulan. Nanti diupayakan akan sama dengan upah minimum provinsi," kata Sugianto.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Sampit mengaku berterima kasih atas bantuan laptop tersebut karena memang sangat dibutuhkan. Tahun ini sekolah mereka mendapat bantuan tujuh unit laptop dari dana APBD Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2020.
"Ini sangat membantu meningkatkan sarana pembelajaran dan manajemen sekolah. Kesulitan yang dihadapi sekolah selama ini adalah keterbatasan anggaran untuk pemenuhan sarana prasarana serta pembiayaan kegiatan kesiswaan," demikian Darma.
Baca juga: Ketua DPRD Kotim ajak masyarakat selamatkan anak dari narkoba
Baca juga: Banjir rendam 39 rumah di Tumbang Koling Kotim