Pembangunan Pasar Pendopo butuhkan dana Rp65 miliar

id dana,pembangunan,pasar mingguan,Pasar pendopo

Pembangunan Pasar Pendopo butuhkan dana Rp65 miliar

Sejumlah warga melihat puing Pasar Pendopo Muara Teweh yang habis terbakar, Kamis (26/07/18) (Foto Antara Kalteng/Kasriadi)

Muara Teweh (Antaranews Kalteng) - Pembangunan kembali Pasar Pendopo Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, yang terbakar pada 25 Juli 2018 membutuhkan dana sebesar Rp65 miliar.

"Sumber pendanaan pembangunan pasar itu belum diketahui apakah dari pusat atau dari APBD Kabupaten Barito Utara, namun yang pasti dibangun kembali,"kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Barito Utara Hajrannor di Muara Teweh, Kamis.

Menurut Hajrannor, pembangunan pasar ini akan dilaksanakan pada 2020, Bangunannya dua lantai sesuai dengan desain yang sudah ada, dengan daya tampung pedagang sebanyak 500 orang.

Pada 2018, kata dia, ada proyek masuk untuk Pasar Pendopo? melalui Bidang Sumber Daya Air pada? Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Barito Utara.

"Proyek tersebut untuk pengerjaan pembuatan siring di bantaran Sungai Butong. Rencananya setelah pengerjaan siring oleh Dinas PUPR selesai, baru proyek pembangunan baru Pasar Pendopo ini dilaksanakan," katanya.

Hajrannor mengatakan pedagang korban kebakaran Pasar Pendopo akan menempati pasar sementara selain di depan bekas Pasar Pendopo atau sekitar kawasan water front city Muara Teweh.

"Pedagang juga direlokasi menempati tempat sementara di sepanjang Jalan Panglima Batur ke arah hulu atau dari Jembatan Butong sampai depan SDN 1 Melayu Muara Teweh," katanya.

Tempat berdagang sementara itu nanti dibangun oleh pemerintah daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Barito Utara.

"Jadi pedagang hanya diperbolehkan berjualan di kios yang dibangun pemerintah daerah di kawasan Jalan Panglima Batur arah ke hulu dan di kawasan WFC hanya di depan bekas Pasar Pendopo," jelas dia.

Sementara itu Bupati Barito Utara Nadalsyah menjelaskan, pemerintah daerah akan membangun kembali Pasar Pendopo Muara Teweh yang terbakar.

"Saya dengan Pak Sekda (Jainal Abidin) telah membahas rencana pembangunan Pasar Pendopo Muara Teweh. Namun malah terjadi musibah kebakaran," kata dia.

Menurut Nadalsyah pada waktu itu pemerintah telah merencanakan pasar terbesar di Kabupaten Barito Utara ini dibangun modern, sehingga memudahkan masyarakat berbelanja.

Desain untuk Pasar Pendopo ini sudah disiapkan. Bahkan, konsultan perencanaan beberapa kali turun untuk membuat pasar modern yang berada persis di tepian Sungai Barito ini.

Nadalsyah mengatakan pasar tersebut menampung sedikitnya 450 pedagang sembako, pakaian, aksesoris, sayur dan ikan. Sejauh ini, Pemkab Barito Utara memang konsen meningkatkan perekonomian masyarakat dengan membangun pasar.

"Setidaknya sudah ada lima pasar yang selesai dibangun dan direhab. Seperti Pasar Dermaga Muara Teweh yang dibuat megah, kemudian Pasar Bebas Banjir Muara Teweh dalam tahap pekerjaan penyelesaian," kata dia.

Pemkab Barito Utara juga membangun pasar di kelurahan dan desa. Seperti Pasar Benangin, Pasar Kandui dan Pasar Tumpung Laung Kecamatan Montallat yang kini ditingkatkan kembali dengan anggaran Rp6 miliar. Selain itu, sejumlah pasar di desa juga dibangun dan diperbaiki.

"Pasar merupakan urat nadi perekonomian daerah. Tentunya kami akan memeprhatikan para pedagang secara penuh," ujar Nadalsyah.