Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur mendorong seluruh satuan organisasi perangkat daerah meningkatkan pengelolaan data sektoral karena sangat penting untuk perencanaan pembangunan dan keterbukaan informasi kepada masyarakat.
"Data ini penting sebagai dasar merumuskan kebijakan. Saat ini terkadang kami harus datang ke SOPD untuk meminta data karena belum ada dipublikasikan ke publik. Bagi kami di Bappeda, data juga ini sangat penting untuk analisis," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kotawaringin Timur Ramadansyah di Sampit, Selasa.
Hal itu disampaikan Ramadansyah saat rapat pembahasan Kabupaten Kotawaringin Timur dalam angka di kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kotawaringin Timur. Hadir dalam acara itu perwakilan seluruh satuan organisasi perangkat daerah.
Ramadansyah mengatakan, pemerintah daerah menggandeng Badan Pusat Statistik sebagai pembina terkait pengelolaan data sektoral. Harapannya agar seluruh instansi memahami dan bisa menyajikan data sesuai standar dan tepat waktu.
Menurutnya, di era keterbukaan publik ini pemerintah daerah dituntut menyajikan data secara transparan kepada masyarakat. Data yang disajikan juga diperlukan banyak pihak seperti pengusaha dalam hal mengkaji peluang usaha di Kotawaringin Timur.
"Kami berharap nanti ada aplikasi untuk penyajian data tersebut sehingga SOPD tinggal menginput. Nanti pusat datanya di Kominfo. Tinggal mengecek siapa yang belum menginput," kata Ramadansyah.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kotawaringin Timur Multazam mengatakan, data sangat penting sebagai dokumen. Data statistik harus diolah karena sangat penting sebagai bahan pertimbangan merumuskan masalah dan membuat kebijakan.
Tahun ini pemerintah pusat mendorong penyajian data sektoral dipercepat karena data tahunan Kotawaringin Timur Dalam Angka ditargetkan sudah diterbitkan Juni nanti. Untuk itu data statistik sektoral yang merupakan kewajiban masing-masing SOPD harus sudah disiapkan.
Baca juga: Perlu Rp65 miliar lengkapi peralatan UNBK SMA di Kalteng
"Kami berharap data yang dipublikasikan sebuah SOPD juga bisa dimanfaatkan oleh SOPD lain dan masyarakat. Saat ini diupayakan terus perbaikan walaupun selama ini data-data itu mungkin banyak diabaikan," ujar Multazam.
Kepala Badan Pusat Statistik Kotawaringin Timur Muhammad Guntur mengatakan, pihaknya siap membantu karena kini memang diamanahkan sebagai pembina pengelolaan data.
"Rilis data diminta lebih cepat, sedangkan pengumpulan data biasanya agak lama sehingga Agustus baru bisa rilis. Kami harap data-data itu terkumpul dengan cepat. Untuk data primer melalui survei sudah tersedia, tinggal data sektoral," kata Guntur.
Guntur meminta seluruh instansi menyajikan data sesuai fakta yang ada di lapangan sehingga data keseluruhan yang dihasilkan nantinya benar-benar valid. Dia mengakui sering ada kendala karena penyajian data oleh instansi tidak berkelanjutan.
"Yang penting kontinyu. Terkadang petugasnya berbeda-beda sehingga tidak berkelanjutan. Harus ada orang yang memang ditugaskan mengumpulkan data dan perlu regenerasi sehingga tidak terputus ketika terjadi mutasi," demikian Guntur.
Baca juga: Petahana masih berburu dua kursi untuk bertarung di Pilkada Kotim
Baca juga: Ketua DPRD Kotim ajak masyarakat selamatkan anak dari narkoba
"Data ini penting sebagai dasar merumuskan kebijakan. Saat ini terkadang kami harus datang ke SOPD untuk meminta data karena belum ada dipublikasikan ke publik. Bagi kami di Bappeda, data juga ini sangat penting untuk analisis," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kotawaringin Timur Ramadansyah di Sampit, Selasa.
Hal itu disampaikan Ramadansyah saat rapat pembahasan Kabupaten Kotawaringin Timur dalam angka di kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kotawaringin Timur. Hadir dalam acara itu perwakilan seluruh satuan organisasi perangkat daerah.
Ramadansyah mengatakan, pemerintah daerah menggandeng Badan Pusat Statistik sebagai pembina terkait pengelolaan data sektoral. Harapannya agar seluruh instansi memahami dan bisa menyajikan data sesuai standar dan tepat waktu.
Menurutnya, di era keterbukaan publik ini pemerintah daerah dituntut menyajikan data secara transparan kepada masyarakat. Data yang disajikan juga diperlukan banyak pihak seperti pengusaha dalam hal mengkaji peluang usaha di Kotawaringin Timur.
"Kami berharap nanti ada aplikasi untuk penyajian data tersebut sehingga SOPD tinggal menginput. Nanti pusat datanya di Kominfo. Tinggal mengecek siapa yang belum menginput," kata Ramadansyah.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kotawaringin Timur Multazam mengatakan, data sangat penting sebagai dokumen. Data statistik harus diolah karena sangat penting sebagai bahan pertimbangan merumuskan masalah dan membuat kebijakan.
Tahun ini pemerintah pusat mendorong penyajian data sektoral dipercepat karena data tahunan Kotawaringin Timur Dalam Angka ditargetkan sudah diterbitkan Juni nanti. Untuk itu data statistik sektoral yang merupakan kewajiban masing-masing SOPD harus sudah disiapkan.
Baca juga: Perlu Rp65 miliar lengkapi peralatan UNBK SMA di Kalteng
"Kami berharap data yang dipublikasikan sebuah SOPD juga bisa dimanfaatkan oleh SOPD lain dan masyarakat. Saat ini diupayakan terus perbaikan walaupun selama ini data-data itu mungkin banyak diabaikan," ujar Multazam.
Kepala Badan Pusat Statistik Kotawaringin Timur Muhammad Guntur mengatakan, pihaknya siap membantu karena kini memang diamanahkan sebagai pembina pengelolaan data.
"Rilis data diminta lebih cepat, sedangkan pengumpulan data biasanya agak lama sehingga Agustus baru bisa rilis. Kami harap data-data itu terkumpul dengan cepat. Untuk data primer melalui survei sudah tersedia, tinggal data sektoral," kata Guntur.
Guntur meminta seluruh instansi menyajikan data sesuai fakta yang ada di lapangan sehingga data keseluruhan yang dihasilkan nantinya benar-benar valid. Dia mengakui sering ada kendala karena penyajian data oleh instansi tidak berkelanjutan.
"Yang penting kontinyu. Terkadang petugasnya berbeda-beda sehingga tidak berkelanjutan. Harus ada orang yang memang ditugaskan mengumpulkan data dan perlu regenerasi sehingga tidak terputus ketika terjadi mutasi," demikian Guntur.
Baca juga: Petahana masih berburu dua kursi untuk bertarung di Pilkada Kotim
Baca juga: Ketua DPRD Kotim ajak masyarakat selamatkan anak dari narkoba