Buntok (ANTARA) - Jajaran Polres Barito Selatan, Kalimantan Tengah, menggelar forum grup diskusi sebagai upaya mencari sekaligus meningkatkan peran masyarakat dalam mencegah serta menangani apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan di wilayah setempat.

Kegiatan ini sangat penting dilaksanakan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, sehingga  kebakaran hutan dan lahan tidak terjadi lagi di daerah ini, kata Kapolres Barsel AKBP Devy Firmansyah usai menghadiri kegiatan tersebut di Buntok, Rabu.

"Melalui kegiatan ini kami juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas pembakaran hutan dan lahan dengan alasan apapun. Kalau melakukan pembakaran hutan dan lahan akan ada sanksi pidananya," tambah dia.

Terkait adanya kebijakan lain yang membolehkan membakar lahan, Devy menegaskan tidak bisa membijakinya. Sebab, berdasarkan keputusan presiden, tidak ada lagi aktifitas pembakaran hutan dan lahan dengan alasan apapun.

Dia mengakui Polres Barsel telah menahan satu orang pelaku yang terbukti membakar lahan, dan sudah ditahan di Polsek Dusun Selatan untuk proses hukum lebih lanjut.

"Padahal yang bersangkutan pada tahun sebelumnya sudah divonis karena terbukti membakar lahan, dan sekarang melakukan kembali," beber Devy.

Baca juga: Ini langkah Dinas Kesehatan Barito Selatan antisipasi Covid-19

Alasan pelaku melakukan pembakaran itu kata dia, awalnya hanya membakar sampah untuk mengusir nyamuk dan pada saat melakukan pembakaran angin bertiup kencang, sehingga api melebar, dan akibatnya lahan dengan luas 14 hektar terbakar.

"Setelah mendapatkan keterangan dari saksi, pelaku langsung kita lakukan penangkapan, dan pelaku mengakui perbuatannya melakukan pembakaran lahan tersebut," ucapnya.

Sementara Kasat Binmas Polres Barito Selatan, Iptu Hardi menambahkan tujuan dilaksanakannya FGD ini untuk meningkatkan peran aktif dari masyarakat dalam cegah karhutla.

"Peran aktif masyarakat sangat diperlukan supaya tidak terjadi kebakaran hutan di Barito Selatan ini," ujarnya.

Menurut dia,  jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini, sebanyak 75 orang yang terdiri dari mantir adat, perwakilan kepala desa, dan masyarakat peduli api dari Desa Baru, Sababilah serta Desa Kalahien, Kecamatan Dusun Selatan.

Untuk nara sumbernya yakni Kapolres, pelaksana Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barito Selatan, Alip Suraya, dan Waka Polres Barsel Kompol Anak Agung Gde Wirata.

Baca juga: Dinkes Barsel sebut persediaan masker untuk pelayanan kesehatan aman

Baca juga: Anggota DPRD Barito Selatan turun serap aspirasi masyarakat

Pewarta : Bayu Ilmiawan
Uploader : Admin 3
Copyright © ANTARA 2024