Kuala Kurun (ANTARA) - Wakil Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah Efrensia LP Umbing bersama Kapolres Gumas AKBP Rudi Asriman memantau ketersedian dan harga sembilan bahan pokok serta masker, di Kota Kuala Kurun, Kamis.
“Ini merupakan langkah-langkah kita menghadapi isu virus corona, karena di daerah lain terjadi penimbunan sembako. Kami sekaligus memeriksa ketersedian dan harga,” ucap Efrensia usai pemantauan.
Dikatakan, dari pemantauan, diketahui bahwa harga sembako di pasar dan swalayan yang ada di Kota Kuala Kurun masih terbilang normal. Hanya saja, untuk gula dan minyak goreng mengalami kenaikan.
Baca juga: Tanggapan legislator Gumas terhadap oknum PPK positif narkoba
“Malah daging ayam harganya turun, dari Rp50 ribu/kg menjadi Rp45 ribu/kg. Namun secara umum untuk sembako ketersediaan dan harga relatif normal,” beber perempuan pertama yang menjadi Wabup Gumas ini.
Untuk masker dan hand sanitizer atau cairan pembersih tangan memang terbilang langka di wilayah itu, sebab selama ini kedua barang tersebut tidak terlalu diperlukan masyarakat.
Walau demikian, dia mengimbau masyarakat di kabupaten bermotto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau agar tidak panik membeli masker, karena jika dalam kondisi sehat masyarakat sebenarnya tidak perlu menggunakan masker.
Yang utama, sambung dia, masyarakat hendaknya menjaga imunitas tubuh. Artinya diperlukan asupan makanan yang bergizi dan seimbang, mengkonsumsi berbagai suplemen atau vitamin, serta menjaga kebersihan.
Baca juga: Legislator Gunung Mas sampaikan cara antisipasi terhadap virus corona
Kapolres Gumas menilai bahwa harga sembako di Kota Kuala Kurun termasuk normal, dimana hanya beberapa barang saja yang mengalami kenaikan, namun kenaikan tersebut tidak signifikan.
Dia juga mengimbau masyarakat di kabupaten itu agar tidak panik dengan berbagai pemberitaan terkait virus corona di daerah lain. Dia berharap masyarakat tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa.
“Jangan panik dan tetap jaga stabilitas di daerah ini. Kami akan tetap monitor, mudah-mudahan di Kabupaten Gumas tidak terjadi kepanikan yang akan berimbas pada keamanan dan ketertiban masyarakat,” demikian Rudi.
Baca juga: Kepala Seksi Intelijen Kejari Gumas yang baru resmi dilantik
Baca juga: Kapolres Gumas: Jaga kondusifitas jelang Pilkada Kalteng 2020
Baca juga: Satu oknum anggota PPK di Gumas positif konsumsi narkoba
“Ini merupakan langkah-langkah kita menghadapi isu virus corona, karena di daerah lain terjadi penimbunan sembako. Kami sekaligus memeriksa ketersedian dan harga,” ucap Efrensia usai pemantauan.
Dikatakan, dari pemantauan, diketahui bahwa harga sembako di pasar dan swalayan yang ada di Kota Kuala Kurun masih terbilang normal. Hanya saja, untuk gula dan minyak goreng mengalami kenaikan.
Baca juga: Tanggapan legislator Gumas terhadap oknum PPK positif narkoba
“Malah daging ayam harganya turun, dari Rp50 ribu/kg menjadi Rp45 ribu/kg. Namun secara umum untuk sembako ketersediaan dan harga relatif normal,” beber perempuan pertama yang menjadi Wabup Gumas ini.
Untuk masker dan hand sanitizer atau cairan pembersih tangan memang terbilang langka di wilayah itu, sebab selama ini kedua barang tersebut tidak terlalu diperlukan masyarakat.
Walau demikian, dia mengimbau masyarakat di kabupaten bermotto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau agar tidak panik membeli masker, karena jika dalam kondisi sehat masyarakat sebenarnya tidak perlu menggunakan masker.
Yang utama, sambung dia, masyarakat hendaknya menjaga imunitas tubuh. Artinya diperlukan asupan makanan yang bergizi dan seimbang, mengkonsumsi berbagai suplemen atau vitamin, serta menjaga kebersihan.
Baca juga: Legislator Gunung Mas sampaikan cara antisipasi terhadap virus corona
Kapolres Gumas menilai bahwa harga sembako di Kota Kuala Kurun termasuk normal, dimana hanya beberapa barang saja yang mengalami kenaikan, namun kenaikan tersebut tidak signifikan.
Dia juga mengimbau masyarakat di kabupaten itu agar tidak panik dengan berbagai pemberitaan terkait virus corona di daerah lain. Dia berharap masyarakat tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa.
“Jangan panik dan tetap jaga stabilitas di daerah ini. Kami akan tetap monitor, mudah-mudahan di Kabupaten Gumas tidak terjadi kepanikan yang akan berimbas pada keamanan dan ketertiban masyarakat,” demikian Rudi.
Baca juga: Kepala Seksi Intelijen Kejari Gumas yang baru resmi dilantik
Baca juga: Kapolres Gumas: Jaga kondusifitas jelang Pilkada Kalteng 2020
Baca juga: Satu oknum anggota PPK di Gumas positif konsumsi narkoba