Kuala Kurun (ANTARA) - Sebanyak 36 orang dinyatakan reaktif berdasarkan hasil tes cepat massal yang dilaksanakan oleh Tim Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, di Taman Kota Kuala Kurun, 9 – 10 Juni 2020.
Juru bicara Tim Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Gumas Maria Efianti di Kuala Kurun, Jumat mengatakan bahwa selama dua hari pelaksanaan, tes cepat massal diikuti oleh 228 orang.
“Dari 228 orang yang mengikuti tes cepat massal, sebanyak 36 orang dinyatakan reaktif sedangkan sisanya sebanyak 192 orang dinyatakan non reaktif,” ucap Maria kepada awak media.
Perempuan yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gumas ini menyebut, ke 36 orang yang dinyatakan reaktif sudah dijadwalkan untuk menjalani swab test atau tes usap, bahkan beberapa sudah menjalani.
Baca juga: DPRD Gumas: Pelaksanaan tes cepat massal harus hati-hati
Untuk hasilnya, ujar dia, diperkirakan keluar dalam beberapa hari ke depan. Kepada mereka yang reaktif juga telah diminta untuk melakukan isolasi secara mandiri, sembari menunggu hasil tes usap keluar.
Sedangkan kepada ke 192 orang yang dinyatakan non reaktif dijadwalkan untuk kembali melakukan tes cepat. Tes cepat bagi mereka yang non reaktif dilakukan seminggu setelah pelaksanaan pertama.
“Jadi yang sudah menjalani tes cepat massal pada tanggal 9 Juni, akan kami periksa lagi pada tanggal 16 Juni. Yang menjalani tes cepat massal pada tanggal 10 Juni akan kami periksa lagi pada tanggal 17 Juni,” bebernya.
Tes cepat massal di Taman Kota Kuala Kurun diikuti oleh pedagang pasar baik di Pasar Lama maupun Pasar Baru Kuala Kurun, tukang ojek, juru parkir, dan pihak lain yang rentan tertular COVID-19.
Baca juga: Kawasan jalan lintas di Gunung Mas rawan karhutla
Dia meminta masyarakat untuk tidak panik, karena mereka yang reaktif sudah diminta melakukan isolasi mandiri, sembari menunggu hasil tes usap keluar guna memastikan apa ke 36 orang tersebut terinfeksi COVID-19 atau bukan.
Ke depan tes cepat massal akan dilakukan untuk tenaga kesehatan, khususnya di kecamatan zona merah. Hal itu mengingat alat tes cepat yang ada jumlahnya terbatas, sehingga penggunaannya harus efektif dan efisien.
Secara keseluruhan, Tim Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Gumas menyiapkan 3.000 unit alat tes cepat dan yang saat ini sudah tersedia baru 1.000 unit, sedangkan sisanya 2.000 unit belum tersedia.
Baca juga: Gunung Mas diminta cari solusi agar Puskesmas Tewah berjalan normal
“Untuk awal ini tersedia 1.000 unit alat tes cepat, sebagian sudah digunakan saat pelaksanaan tes cepat massal di taman kota. Sisanya akan digunakan untuk tenaga kesehatan di kecamatan yang zona merah,” tuturnya.
Nantinya jika 2.000 unit alat tes cepat sudah tersedia, sambung dia, maka akan dilakukan tes cepat massal yang menyasar pedagang serta orang-orang yang rentan terpapar COVID-19 di kecamatan lain.
“Hingga 12 Juni 2020 tepatnya pukul 10:12 WIB jumlah kasus positif di Kabupaten Gumas sebanyak sembilan orang dan dua dinyatakan sembuh. Sembilan orang ini berasal dari Kecamatan Sepang, Mihing Raya, Kurun, Tewah, dan Kahayan Hulu Utara,” jelas Maria.
Baca juga: Pedagang pasar di Gunung Mas jalani tes cepat massal
Baca juga: SMA sederajat di Gumas laksanakan PPDB secara 'online' dan 'offline'
Baca juga: Belum semua desa di Gumas salurkan BLT Dana Desa
Juru bicara Tim Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Gumas Maria Efianti di Kuala Kurun, Jumat mengatakan bahwa selama dua hari pelaksanaan, tes cepat massal diikuti oleh 228 orang.
“Dari 228 orang yang mengikuti tes cepat massal, sebanyak 36 orang dinyatakan reaktif sedangkan sisanya sebanyak 192 orang dinyatakan non reaktif,” ucap Maria kepada awak media.
Perempuan yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gumas ini menyebut, ke 36 orang yang dinyatakan reaktif sudah dijadwalkan untuk menjalani swab test atau tes usap, bahkan beberapa sudah menjalani.
Baca juga: DPRD Gumas: Pelaksanaan tes cepat massal harus hati-hati
Untuk hasilnya, ujar dia, diperkirakan keluar dalam beberapa hari ke depan. Kepada mereka yang reaktif juga telah diminta untuk melakukan isolasi secara mandiri, sembari menunggu hasil tes usap keluar.
Sedangkan kepada ke 192 orang yang dinyatakan non reaktif dijadwalkan untuk kembali melakukan tes cepat. Tes cepat bagi mereka yang non reaktif dilakukan seminggu setelah pelaksanaan pertama.
“Jadi yang sudah menjalani tes cepat massal pada tanggal 9 Juni, akan kami periksa lagi pada tanggal 16 Juni. Yang menjalani tes cepat massal pada tanggal 10 Juni akan kami periksa lagi pada tanggal 17 Juni,” bebernya.
Tes cepat massal di Taman Kota Kuala Kurun diikuti oleh pedagang pasar baik di Pasar Lama maupun Pasar Baru Kuala Kurun, tukang ojek, juru parkir, dan pihak lain yang rentan tertular COVID-19.
Baca juga: Kawasan jalan lintas di Gunung Mas rawan karhutla
Dia meminta masyarakat untuk tidak panik, karena mereka yang reaktif sudah diminta melakukan isolasi mandiri, sembari menunggu hasil tes usap keluar guna memastikan apa ke 36 orang tersebut terinfeksi COVID-19 atau bukan.
Ke depan tes cepat massal akan dilakukan untuk tenaga kesehatan, khususnya di kecamatan zona merah. Hal itu mengingat alat tes cepat yang ada jumlahnya terbatas, sehingga penggunaannya harus efektif dan efisien.
Secara keseluruhan, Tim Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Gumas menyiapkan 3.000 unit alat tes cepat dan yang saat ini sudah tersedia baru 1.000 unit, sedangkan sisanya 2.000 unit belum tersedia.
Baca juga: Gunung Mas diminta cari solusi agar Puskesmas Tewah berjalan normal
“Untuk awal ini tersedia 1.000 unit alat tes cepat, sebagian sudah digunakan saat pelaksanaan tes cepat massal di taman kota. Sisanya akan digunakan untuk tenaga kesehatan di kecamatan yang zona merah,” tuturnya.
Nantinya jika 2.000 unit alat tes cepat sudah tersedia, sambung dia, maka akan dilakukan tes cepat massal yang menyasar pedagang serta orang-orang yang rentan terpapar COVID-19 di kecamatan lain.
“Hingga 12 Juni 2020 tepatnya pukul 10:12 WIB jumlah kasus positif di Kabupaten Gumas sebanyak sembilan orang dan dua dinyatakan sembuh. Sembilan orang ini berasal dari Kecamatan Sepang, Mihing Raya, Kurun, Tewah, dan Kahayan Hulu Utara,” jelas Maria.
Baca juga: Pedagang pasar di Gunung Mas jalani tes cepat massal
Baca juga: SMA sederajat di Gumas laksanakan PPDB secara 'online' dan 'offline'
Baca juga: Belum semua desa di Gumas salurkan BLT Dana Desa