Sampit (ANTARA) - Aktivitas masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, terus berjalan di tengah pandemi COVID-19, termasuk mulai menikmati wisata, meski dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan penularan virus mematikan tersebut.
"Lokasinya bagus di pinggir sungai. Ini menarik karena pemandangannya indah, apalagi harganya terjangkau untuk semua orang, termasuk kalangan anak muda," kata Eva Kumalasari, pengunjung warung terapung Pisau Gapit di Jalan Baamang I Sampit, Rabu.
Wisata kuliner dengan konsep terbuka semakin digemari masyarakat. Terlebih saat pandemi COVID-19 seperti sekarang, wisata kuliner dengan konsep alam terbuka dinilai bisa menjadi pilihan dibanding tempat-tempat keramaian yang berisiko tinggi terjadi penularan.
Protokol kesehatan juga dijalankan untuk mencegah penularan COVID-19 dengan menyiapkan tempat cuci tangan. Pengunjung yang datang juga diimbau tetap menjaga jarak dan menggunakan masker sebelum dan sesudah menyantap makanan minuman.
Warung terapung Pisang Gapit di pinggir Sungai Mentaya mengusung menu varian pisang sebagai menu andalan atau utama. Namun, berbagai menu makanan ringan lain juga disediakan.
Muhamad Indra, pemilik usaha kuliner ini memang mengonsep tempat usahanya tidak sekadar menjual kuliner, tetapi juga menjadi tempat wisata yang menarik dan terjangkau semua kalangan.
Baca juga: Satu lagi pasien COVID-19 di Kotim dinyatakan sembuh
Pria yang juga Sekretaris Karang Taruna Kotawaringin Timur ini tidak hanya menawarkan kenikmatan kuliner dan pemandangan indah suasana Sungai Mentaya, tetapi juga menyajikan edukasi bermanfaat bagi pengunjung.
Warung makan terapung ini juga memiliki keramba ikan dan kebun mini sistem hidroponik. Sambil menikmati kuliner dan bersantai, pengunjung juga bisa belajar tentang budidaya ikan dan tanaman dengan sistem hidroponik.
"Selain bersantai menikmati kuliner, pengunjung juga bisa bertanya-tanya atau belajar tentang budidaya ikan dan tanaman hidroponik yang nanti mungkin bisa mereka terapkan dalam skala rumah tangga," kata Indra.
Indra berharap usaha yang dirintisnya bisa terus berkembang dengan memberdayakan warga sekitar. Lebih jauh, dia berharap warung Pisang Gapit yang dikembangkannya itu bisa mendukung program pemerintah kabupaten dalam mempromosikan pariwisata daerah ini.
Baca juga: Puluhan santri di Kotim dibantu tes cepat COVID-19
Baca juga: Legislator Kotim ingatkan kepala desa tidak abaikan administrasi
"Lokasinya bagus di pinggir sungai. Ini menarik karena pemandangannya indah, apalagi harganya terjangkau untuk semua orang, termasuk kalangan anak muda," kata Eva Kumalasari, pengunjung warung terapung Pisau Gapit di Jalan Baamang I Sampit, Rabu.
Wisata kuliner dengan konsep terbuka semakin digemari masyarakat. Terlebih saat pandemi COVID-19 seperti sekarang, wisata kuliner dengan konsep alam terbuka dinilai bisa menjadi pilihan dibanding tempat-tempat keramaian yang berisiko tinggi terjadi penularan.
Protokol kesehatan juga dijalankan untuk mencegah penularan COVID-19 dengan menyiapkan tempat cuci tangan. Pengunjung yang datang juga diimbau tetap menjaga jarak dan menggunakan masker sebelum dan sesudah menyantap makanan minuman.
Warung terapung Pisang Gapit di pinggir Sungai Mentaya mengusung menu varian pisang sebagai menu andalan atau utama. Namun, berbagai menu makanan ringan lain juga disediakan.
Muhamad Indra, pemilik usaha kuliner ini memang mengonsep tempat usahanya tidak sekadar menjual kuliner, tetapi juga menjadi tempat wisata yang menarik dan terjangkau semua kalangan.
Baca juga: Satu lagi pasien COVID-19 di Kotim dinyatakan sembuh
Pria yang juga Sekretaris Karang Taruna Kotawaringin Timur ini tidak hanya menawarkan kenikmatan kuliner dan pemandangan indah suasana Sungai Mentaya, tetapi juga menyajikan edukasi bermanfaat bagi pengunjung.
Warung makan terapung ini juga memiliki keramba ikan dan kebun mini sistem hidroponik. Sambil menikmati kuliner dan bersantai, pengunjung juga bisa belajar tentang budidaya ikan dan tanaman dengan sistem hidroponik.
"Selain bersantai menikmati kuliner, pengunjung juga bisa bertanya-tanya atau belajar tentang budidaya ikan dan tanaman hidroponik yang nanti mungkin bisa mereka terapkan dalam skala rumah tangga," kata Indra.
Indra berharap usaha yang dirintisnya bisa terus berkembang dengan memberdayakan warga sekitar. Lebih jauh, dia berharap warung Pisang Gapit yang dikembangkannya itu bisa mendukung program pemerintah kabupaten dalam mempromosikan pariwisata daerah ini.
Baca juga: Puluhan santri di Kotim dibantu tes cepat COVID-19
Baca juga: Legislator Kotim ingatkan kepala desa tidak abaikan administrasi