Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Mukarramah mengingatkan sekaligus meminta pemerintah setempat, agar memberikan fasilitas memadai dan terbaik kepada para pedagang di sekitar wisata kuliner di pelabuhan Rambang, Kelurahan Pahandut, Kecamatan Pahandut
"Saya lihat setiap sore di pelabuhan Rambang itu sangat banyak masyarakat yang berkunjung untuk mencari kudapan. Jadi, fasilitas pedagangnya harus mendapat dukungan serta bantuan dari pemko," kata Mukarramah di Palangka Raya, Senin.
Menurut dia, melihat kondisi tersebut harusnya pemerintah kota dapat peka untuk hadir memberikan fasilitas agar masyarakat dapat nyaman saat berkunjung ke pelabuhan Rambang. Di mana salah satu hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah kota, yakni terkait kebersihan lokasi pelabuhan Rambang agar tidak terlihat kumuh dan membuat masyarakat dapat dengan nyaman menyantap kudapan yang dijajakan para pedagang.
"Memang di sana itu kan dipandang orang sebagai kampung. Tetapi tidak serta merta juga di sana itu harus kumuh. Kalau bisa bersih kan justru bisa lebih menggaet minat masyarakat," ucapnya.
Mukarramah menilai, dengan adanya perhatian dari pemerintah terhadap wisata kuliner tersebut, diyakini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat yang ada di pelabuhan Rambang. Terlebih, masyarakat di Kota Palangka Raya menantikan adanya objek wisata, baik itu objek wisata tematik seperti pelabuhan Rambang maupun objek wisata alam.
Baca juga: Satuan Pendidikan di Palangka Raya diminta jaga fasilitas sekolah
"Justru menciptakan objek wisata tematik ini sangat penting karena kan Kota Palangka Raya objek wisatanya bisa dihitung sehingga saya pikir pemerintah bisa memberikan perhatian kepada objek wisata kita," ujarnya.
Selain itu, lanjut politisi partai Nasdem ini juga meminta kepada seluruh pedagang dan masyarakat di pelabuhan Rambang, agar dapat membuang sampah di tempat yang telah ditentukan. Jangan sampai masyarakat atau pedagang justru membuang sampah di sungai Kahayan yang nantinya dikhawatirkan dapat menyebabkan pencemaran sungai dan potensi terjadinya banjir.
"Jadi, mari kita jaga objek wisata dan lingkungan kita. Jangan sampai nanti objek wisata yang kita cintai ini justru menjadi lokasi yang kumuh dan menjadi sepi akan pengunjung," demikian Mukarramah.
Baca juga: DPKUKMP Palangka Raya sosialisasi pembayaran retribusi melalui SIMBIDA
Baca juga: Rumah Baca Bahijau tingkatkan kemampuan menulis berita pegiat literasi
Baca juga: Sejak Januari-September 2024, 387 kasus perceraian terjadi di Kota Palangka Raya