Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah H Supian Hadi meminta seluruh masyarakatnya untuk tidak saling menghujat dan melecehkan hanya karena perbedaan pendapat dalam hal pemilu kepala daerah serentak 9 Desember 2020.
"Tahun 2020 ini tahun politik. Pesta demokrasi bukan untuk saling hujat dan melecehkan. Lebih baik menunjukkan siapa yang layak, mampu dan terbaik dalam membangun," kata Supian Hadi di Sampit, Senin.
Tahun ini masyarakat Kotawaringin Timur akan mengikuti dua agenda pilkada sekaligus yakni pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah serta pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Timur.
Perbedaan pilihan dalam politik merupakan hal wajar. Setiap orang mempunyai penilaian masing-masing terhadap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur serta bupati dan wakil bupati, sehingga tidak bisa dipaksakan.
Hal yang terpenting adalah bagaimana supaya semua pihak bersama-sama tetap menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Sangat disayangkan jika pilkada sampai menimbulkan permusuhan, apalagi memicu konflik di masyarakat.
Supian menilai semua figur yang akan tampil dalam perhelatan pilkada nanti merupakan putra dan putri terbaik daerah ini. Semua tentu memiliki tujuan yang sama yaitu meningkatkan pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Persaingan untuk merebut simpati masyarakat harus dengan cara-cara yang sehat. Masyarakat Kotawaringin Timur semakin cerdas dalam menentukan pilihan sehingga rugi jika ada pihak sampai menggunakan cara-cara melanggar aturan karena justru akan merugikan diri sendiri.
Partai politik beserta kader dan simpatisan, serta pasangan calon dan tim suksesnya, mempunyai tanggung jawab moral untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Semua memiliki tanggung jawab menciptakan pilkada yang aman dan damai.
Baca juga: Bupati Kotim salut tenaga kesehatan tetap bersemangat meski ada terjangkit COVID-19
Semua pihak diimbau mencegah munculnya potensi konflik di tengah masyarakat. Penggunaan media sosial juga harus lebih bijak agar tidak sampai memicu permusuhan dan konflik.
Masyarakat juga memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan pilkada yang aman, damai dan berkualitas. Supian mengajak masyarakat mendukung kesuksesan pilkada mendukung terwujudnya partisipasi pemilih yang tinggi.
"Gunakan hak pilih sebaik-baiknya. Pastikan gunakan hak pilih. Kita tidak perlu sampai menjelek-jelekkan. Lebih baik kita buktikan dengan karya nyata sehingga masyarakat tertarik dan bersimpati untuk memberi dukungan," demikian Supian Hadi.
Sementara itu, saat ini suhu politik semakin meningkat menjelang pendaftaran pasangan calon yang akan dilaksanakan pada 4 hingga 6 September 2020. Diperkirakan ada empat pasangan calon yang akan bertarung dalam pilkada tahun ini.
Supian Hadi sendiri tidak bisa lagi mencalonkan diri sebagai bupati karena sudah menjabat sebagai bupati selama dua periode. Masa jabatannya akan berakhir pada awal 2021 mendatang.
Baca juga: Petani pesisir Kotim peringati HUT Kemerdekaan di tengah sawah
Baca juga: Ini alasan Musda Golkar Kotim mendadak ditunda
Baca juga: Pimpin upacara HUT RI terakhir, Bupati Supian Hadi sampaikan ini