Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Supian Hadi meminta perusahaan besar di daerah ini ikut membantu warga yang menjadi korban banjir yang merendam lima kecamatan.

"Saya berharap perusahaan juga bantu korban banjir. Semua perusahaan. Kalau bisa, perusahaan lain meski jauh dari lokasi banjir, juga ikut membantu. Tentu saya sangat mengapresiasi itu," ujar Supian Hadi di Sampit, Selasa.

Supian mengatakan, sejak Senin (14/9) kemarin pemerintah daerah telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir. Banjir yang terjadi sejak pekan lalu cenderung meluas sehingga harus diwaspadai.

Masyarakat diimbau selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya banjir susulan atau banjir yang lebih parah. Pemerintah kecamatan dan desa diminta terus memantau perkembangan kondisi banjir sehingga dapat dengan cepat mengantisipasi jika ada kemungkinan banjir bertambah parah.

Pemerintah kecamatan dan desa juga diminta melaporkan secara rutin perkembangan kondisi di lapangan kepada pemerintah kabupaten melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan satuan tugas yang telah dibentuk.

"Harus cepat ditangani. Jangan sampai ada korban jiwa. BPBD dan Dinas Sosial juga saya minta berkoordinasi terkait bantuan," kata Supian.

Menurutnya, bencana musiman ini harus ditangani bersama agar masyarakat tidak sampai menderita. Selain mencegah korban jiwa, kondisi warga selama banjir terjadi juga harus menjadi perhatian bersama.

Untuk itulah pemerintah daerah meminta partisipasi perusahaan besar untuk membantu korban banjir karena kemampuan pemerintah daerah cukup terbatas, terlebih saat ini masih dihadapkan pada pandemi COVID-19.

Baca juga: Kotim mulai berlakukan perbup protokol kesehatan beserta sanksinya

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Yephi Hartady tidak menampik kondisi banjir yang terus meluas.

Saat ini banjir melanda Lima kecamatan yakni Antang Kalang, Telaga Antang, Mentaya Hulu, Tualan Hulu dan Bukit Santuai. Banjir dengan ketinggian bervariasi itu kemungkinan masih terjadi karena curah hujan di kawasan utara tersebut masih tinggi.

"Selain itu juga ada informasi banjir juga terjadi di Kecamatan Parenggean, tapi kami masih menunggu laporan dari tim di sana. Di Kecamatan Bukit Santuai, hari dilaporkan banjir meluas ke Desa Tumbang Penyahuan," kata Yephi.

Masyarakat diimbau terus waspada terhadap kemungkinan banjir susulan dan bertambah parah. Masyarakat yang tinggal di dataran rendah maupun langganan banjir, juga diminta untuk selalu waspada terhadap potensi banjir.

Baca juga: Legislator Kotim dorong penanganan penyebab banjir

Baca juga: Ketua DPRD Kotim ajak masyarakat aktif periksa daftar pemilih


Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024