Sampit (ANTARA) - Kegiatan pasar dan bazar produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang diberi nama "Kotim Fair' dinilai membawa dampak positif dalam upaya pemulihan ekonomi masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, sehingga event ini rencananya digelar rutin setiap tiga bulan.
"Saya minta Dinas Perdagangan dan Perindustrian melaksanakan ini secara rutin, minimal tiga bulan sekali karena ini bagus untuk meningkatkan kembali sektor UMKM kita. Kalau ada kegiatan seperti ini, perekonomian sektor UMKM akan semakin berputar," kata Bupati Supian Hadi usai membuka Kotim Fair, Jumat sore.
Kotim Fair digelar menindaklanjuti antusiasme pelaku UMKM saat Bazar UMKM Jelawat yang digelar Januari lalu. Kegiatan ini disambut antusias pelaku UMKM sehingga kembali digelar, kali ini dengan nama Kotim Fair dan rencananya digelar secara rutin.
Supian didampingi Penjabat Sekretaris Daerah Suparmadi, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Zulhaidir dan pejabat lainnya, berkeliling melihat satu per satu stan atau lapak setiap peserta yang merupakan pelaku UMKM lokal.
Supian mengakui, sektor UMKM juga turut terdampak pandemi COVID-19 karena transaksi anjlok. Event-event seperti ini diharapkan bisa membuat sektor UMKM kembali bangkit dan kembali pulih.
Dia berani mengarahkan agar Kotim Fair digelar rutin tiap tiga bulan karena pelaksanaannya tetap menjalankan protokol kesehatan. Selain itu, event ini masih bisa diawasi dan dikendalikan untuk memastikan protokol kesehatan dijalankan dengan baik karena kegiatannya tidak sebesar event Sampit Expo.
"Kotim Fair ini kan khusus UMKM. Kalau Sampit Expo itu kan event besar. Kita belum bisa karena itu sangat rawan di tengah pandemi COVID-19 yang masih terjadi saat ini," timpal Supian.
Supian berterima kasih kepada Dinas Perdagangan dan Perindustrian, panitia serta semua pihak yang mendukung pelaksanaan Kotim Fair. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi sektor UMKM di daerah ini.
Ketua Panitia Kotim Fair, Rahmat Noor mengatakan, event ini menjadi sarana untuk memulihkan kembali sektor UMKM di tengah pandemi COVID-19 yang masih terjadi. Dia berharap melalui event ini, sektor UMKM kembali bangkit dengan didukung oleh pemerintah daerah, swasta dan masyarakat.
Baca juga: 'Kotim Fair' fasilitasi promosi produk unggulan UMKM desa
"Produk-produk yang ditampilkan ini semua hasil olahan UMKM Kotawaringin Timur. Pelaku UMKM sangat antusias, makanya jumlah peserta bertambah dan sebagian merupakan pelaku UMKM dari sejumlah kecamatan," kata Rahmat yang juga Ketua UMKM Harati Berkah.
Pria yang akrab disapa Rahmat Kotim ini mengatakan, ada 30 tenda yang disiapkan. Peserta ada sekitar 50 pelaku usaha yang berasal dari 16 organisasi, termasuk pelaku UMKM dari sejumlah kecamatan seperti Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Baamang dan Seranau.
"Kami berharap pemerintah daerah terus membantu pelaku UMKM melalui kegiatan-kegiatan seperti ini. Selain itu, kami juga berharap dipermudah dalam hal perizinan produk dan difasilitasi masuk ke ritel-ritel modern sehingga penjualan produk UMKM semakin meningkat," harap Rahmat.
Sementara itu Irma, seorang pelaku UMKM berterima kasih atas digelarnya Kotim Fair karena bisa menjadi sarana bagi paku UMKM untuk kembali bangkit. Dia mengakui, dampak pandemi COVID-19 turut memukul sektor UMKM karena permintaan anjlok.
Menurutnya, selama pandemi COVID-19 ini penjualan produk UMKM yang dikelolanya anjlok hingga 50 persen. Untuk bertahan, mereka mengandalkan pemasaran melalui online.
"Makanya kami sangat senang dengan acara ini karena bisa menjadi sarana memperkuat kembali pemasaran produk. Kami berharap acara seperti ini lebih sering digelar karena sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM," kata Irma.
Sementara itu, pelaksanaan Kotim Fair tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19. Panitia menempatkan tempat cuci tangan di sejumlah lokasi sehingga mengingatkan agar semua mengenakan masker dan menjaga jarak.
Baca juga: DPRD Kotim ingatkan pemkab jangan biarkan jalan rusak parah
"Saya minta Dinas Perdagangan dan Perindustrian melaksanakan ini secara rutin, minimal tiga bulan sekali karena ini bagus untuk meningkatkan kembali sektor UMKM kita. Kalau ada kegiatan seperti ini, perekonomian sektor UMKM akan semakin berputar," kata Bupati Supian Hadi usai membuka Kotim Fair, Jumat sore.
Kotim Fair digelar menindaklanjuti antusiasme pelaku UMKM saat Bazar UMKM Jelawat yang digelar Januari lalu. Kegiatan ini disambut antusias pelaku UMKM sehingga kembali digelar, kali ini dengan nama Kotim Fair dan rencananya digelar secara rutin.
Supian didampingi Penjabat Sekretaris Daerah Suparmadi, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Zulhaidir dan pejabat lainnya, berkeliling melihat satu per satu stan atau lapak setiap peserta yang merupakan pelaku UMKM lokal.
Supian mengakui, sektor UMKM juga turut terdampak pandemi COVID-19 karena transaksi anjlok. Event-event seperti ini diharapkan bisa membuat sektor UMKM kembali bangkit dan kembali pulih.
Dia berani mengarahkan agar Kotim Fair digelar rutin tiap tiga bulan karena pelaksanaannya tetap menjalankan protokol kesehatan. Selain itu, event ini masih bisa diawasi dan dikendalikan untuk memastikan protokol kesehatan dijalankan dengan baik karena kegiatannya tidak sebesar event Sampit Expo.
"Kotim Fair ini kan khusus UMKM. Kalau Sampit Expo itu kan event besar. Kita belum bisa karena itu sangat rawan di tengah pandemi COVID-19 yang masih terjadi saat ini," timpal Supian.
Supian berterima kasih kepada Dinas Perdagangan dan Perindustrian, panitia serta semua pihak yang mendukung pelaksanaan Kotim Fair. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi sektor UMKM di daerah ini.
Ketua Panitia Kotim Fair, Rahmat Noor mengatakan, event ini menjadi sarana untuk memulihkan kembali sektor UMKM di tengah pandemi COVID-19 yang masih terjadi. Dia berharap melalui event ini, sektor UMKM kembali bangkit dengan didukung oleh pemerintah daerah, swasta dan masyarakat.
Baca juga: 'Kotim Fair' fasilitasi promosi produk unggulan UMKM desa
"Produk-produk yang ditampilkan ini semua hasil olahan UMKM Kotawaringin Timur. Pelaku UMKM sangat antusias, makanya jumlah peserta bertambah dan sebagian merupakan pelaku UMKM dari sejumlah kecamatan," kata Rahmat yang juga Ketua UMKM Harati Berkah.
Pria yang akrab disapa Rahmat Kotim ini mengatakan, ada 30 tenda yang disiapkan. Peserta ada sekitar 50 pelaku usaha yang berasal dari 16 organisasi, termasuk pelaku UMKM dari sejumlah kecamatan seperti Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Baamang dan Seranau.
"Kami berharap pemerintah daerah terus membantu pelaku UMKM melalui kegiatan-kegiatan seperti ini. Selain itu, kami juga berharap dipermudah dalam hal perizinan produk dan difasilitasi masuk ke ritel-ritel modern sehingga penjualan produk UMKM semakin meningkat," harap Rahmat.
Sementara itu Irma, seorang pelaku UMKM berterima kasih atas digelarnya Kotim Fair karena bisa menjadi sarana bagi paku UMKM untuk kembali bangkit. Dia mengakui, dampak pandemi COVID-19 turut memukul sektor UMKM karena permintaan anjlok.
Menurutnya, selama pandemi COVID-19 ini penjualan produk UMKM yang dikelolanya anjlok hingga 50 persen. Untuk bertahan, mereka mengandalkan pemasaran melalui online.
"Makanya kami sangat senang dengan acara ini karena bisa menjadi sarana memperkuat kembali pemasaran produk. Kami berharap acara seperti ini lebih sering digelar karena sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM," kata Irma.
Sementara itu, pelaksanaan Kotim Fair tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19. Panitia menempatkan tempat cuci tangan di sejumlah lokasi sehingga mengingatkan agar semua mengenakan masker dan menjaga jarak.
Baca juga: DPRD Kotim ingatkan pemkab jangan biarkan jalan rusak parah