Pulang Pisau (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah menyampaikan, apabila bantuan peternakan itik yang menjadi bagian program pendukung food estate terealisasi tahun ini, maka kabupaten setempat dapat memenuhi kebutuhan telur dan menjadi pemasok untuk daerah lain.
"Kami harapkan program bantuan ini bisa berimbas kepada kesejahteraan petani sebagai penerima manfaat," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau Slamet Untung Rianto melalui Kabid Petenakan Ibrahim, Rabu.
Ia menjelaskan, rencananya pemerintah pusat tahun ini memberikan bantuan sebanyak 50 ribu ekor dalam bantuan paket lengkap kepada para kelompok tani yang masuk dalam daerah food estate di kabupaten setempat. Diharapkan bantuan ternak itik ini bisa memberikan dampak ekonomi positif di tengah pandemi COVID-19.
Menurut Ibrahim, bantuan bibit ternak pada 2020 lalu juga didapatkan sebanyak 10 ribu ekor yang sampai saat masih dalam pendistribusian kepada 20 kelompok tani penerima dan ditargetkan selesai dalam waktu dekat.
Diproyeksikan pada Oktober mendatang Pulang Pisau bisa memenuhi kebutuhan pasokan telur itik sendiri, bahkan surplus. Dari hasil produksi telur itik setiap kelompok yang berjumlah 500 ekor itu, rata-rata mendapatkan 300 telur dalam sehari dan bisa memenuhi kebutuhan desa setempat tanpa harus beli dari luar, serta dibeli hanya Rp2 ribu harga langsung dari peternak.
"Dari segi harga dan biaya tentu lebih ekonomis dan masyarakat sangat terbantu," terang Ibrahim.
Terkait dengan pemasaran telur apabila nantinya para peternak telah produksi dalam jumlah besar, Ibrahim mengungkapkan tidak ada kendala. Selain memenuhi telur itik di desa, hasil telur tersebut juga telah ada kerja sama antara kelompok dengan pembeli atau pengumpul lokal yang siap menampung berapa pun jumlah produksi telur dengan jaminan harga jual.
Dengan bantuan ternak itik dari pemerintah pusat ini, papar dia, diharapkan menjadi penghasilan yang berkelanjutan bagi para kelompok.
Pemerintah pusat juga telah memberikan perhatian agar bantuan yang diberikan bisa menjadi penghasilan tetap. Rencana lain dengan diberikannya bantuan berupa mesin tetas, agar kelompok ternak tidak kesulitan untuk mengganti itik-itik yang sudah tidak produktif.
"Selain itu rencana tahun ini juga didirikan mesin pengolah pakan sehingga petani tidak kesulitan dalam memenuhi pakan itik yang menjadi salah satu faktor penentu untuk menghasilkan produksi telur," demikian Ibrahim.
"Kami harapkan program bantuan ini bisa berimbas kepada kesejahteraan petani sebagai penerima manfaat," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau Slamet Untung Rianto melalui Kabid Petenakan Ibrahim, Rabu.
Ia menjelaskan, rencananya pemerintah pusat tahun ini memberikan bantuan sebanyak 50 ribu ekor dalam bantuan paket lengkap kepada para kelompok tani yang masuk dalam daerah food estate di kabupaten setempat. Diharapkan bantuan ternak itik ini bisa memberikan dampak ekonomi positif di tengah pandemi COVID-19.
Menurut Ibrahim, bantuan bibit ternak pada 2020 lalu juga didapatkan sebanyak 10 ribu ekor yang sampai saat masih dalam pendistribusian kepada 20 kelompok tani penerima dan ditargetkan selesai dalam waktu dekat.
Diproyeksikan pada Oktober mendatang Pulang Pisau bisa memenuhi kebutuhan pasokan telur itik sendiri, bahkan surplus. Dari hasil produksi telur itik setiap kelompok yang berjumlah 500 ekor itu, rata-rata mendapatkan 300 telur dalam sehari dan bisa memenuhi kebutuhan desa setempat tanpa harus beli dari luar, serta dibeli hanya Rp2 ribu harga langsung dari peternak.
"Dari segi harga dan biaya tentu lebih ekonomis dan masyarakat sangat terbantu," terang Ibrahim.
Terkait dengan pemasaran telur apabila nantinya para peternak telah produksi dalam jumlah besar, Ibrahim mengungkapkan tidak ada kendala. Selain memenuhi telur itik di desa, hasil telur tersebut juga telah ada kerja sama antara kelompok dengan pembeli atau pengumpul lokal yang siap menampung berapa pun jumlah produksi telur dengan jaminan harga jual.
Dengan bantuan ternak itik dari pemerintah pusat ini, papar dia, diharapkan menjadi penghasilan yang berkelanjutan bagi para kelompok.
Pemerintah pusat juga telah memberikan perhatian agar bantuan yang diberikan bisa menjadi penghasilan tetap. Rencana lain dengan diberikannya bantuan berupa mesin tetas, agar kelompok ternak tidak kesulitan untuk mengganti itik-itik yang sudah tidak produktif.
"Selain itu rencana tahun ini juga didirikan mesin pengolah pakan sehingga petani tidak kesulitan dalam memenuhi pakan itik yang menjadi salah satu faktor penentu untuk menghasilkan produksi telur," demikian Ibrahim.