Buntok, Kalteng (ANTARA) - Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, Zainal Khairuddin mengingatkan sekaligus menekankan, jangan sampai ada lagi anak di wilayah ini yang putus sekolah.
"Berdasarkan data, anak usia sekolah yang tidak sekolah tercatat kurang lebih sebanyak 2 persen, yang tersebar di enam kecamatan di daerah ini," kata Zainal saat dihubungi melalui di Buntok, Selasa.
Menurut dia, hal ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintah kabupaten (Pemkab) khususnya Dinas Pendidikan Barito Selatan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
"Pendidikan merupakan faktor utama untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) demi menunjang pembangunan dan kemajuan suatu daerah kedepannya," ucap Zainal.
Pendidikan juga, lanjut dia, merupakan salah satu cara untuk memutus mata rantai kemiskinan, sebab salah satu sumber persoalan dalam bangsa ini adalah kemiskinan.
Untuk itu, politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Barito Selatan ini juga meminta kepada Dinas Pendidikan Barito Selatan dapat mengatasi semua itu, sehingga di daerah ini tidak ada lagi anak usia sekolah yang putus sekolah.
"Tidak boleh ada siswa yang putus sekolah, atau tidak melanjutkan sekolahnya lagi. Terlebih hanya dikarenakan faktor ekonomi," tegas Zainal.
Baca juga: Masyarakat Barsel diimbau taat bayar pajak kendaraan bermotor
Dikatakannya, untuk anak yang putus sekolah yang jumlahnya tercatat kurang lebih sebanyak 2 persen itu harus bisa kembali bersekolah. Hal itu, agar kedepannya mereka mampu mengubah hidup mereka kearah yang lebih baik lagi, sebab orang hidup harus punya bekal yang salah satunya yakni pendidikan.
Zainal Khairuddin juga meminta kepada masyarakat yang mempunyai anak ataupun keluarga yang putus sekolah, supaya dapat melaporkan hal tersebut secara langsung kepada sekolah, aparat desa, maupun kepada Dinas Pendidikan Barito Selatan.
"Apalagi apabila ada anak yang hendak putus sekolah akibat tidak mampu juga dapat segera dilaporkan sebagai langkah antisipasi, sehingga mereka tidak putus sekolah. Karena target pemerintah daerah tahun 2022 mendatang, tidak ada lagi anak usia sekolah yang putus sekolah," demikian Zainal Khairuddin.
Baca juga: DPRD apresiasi BPBD Barsel tetap antisipasi karhutla
Baca juga: Ensilawatika jadi Ketua Kaukus perempuan parlemen Barsel
Baca juga: Supiatma terpilih menjadi Ketua PKB Barsel
"Berdasarkan data, anak usia sekolah yang tidak sekolah tercatat kurang lebih sebanyak 2 persen, yang tersebar di enam kecamatan di daerah ini," kata Zainal saat dihubungi melalui di Buntok, Selasa.
Menurut dia, hal ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintah kabupaten (Pemkab) khususnya Dinas Pendidikan Barito Selatan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
"Pendidikan merupakan faktor utama untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) demi menunjang pembangunan dan kemajuan suatu daerah kedepannya," ucap Zainal.
Pendidikan juga, lanjut dia, merupakan salah satu cara untuk memutus mata rantai kemiskinan, sebab salah satu sumber persoalan dalam bangsa ini adalah kemiskinan.
Untuk itu, politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Barito Selatan ini juga meminta kepada Dinas Pendidikan Barito Selatan dapat mengatasi semua itu, sehingga di daerah ini tidak ada lagi anak usia sekolah yang putus sekolah.
"Tidak boleh ada siswa yang putus sekolah, atau tidak melanjutkan sekolahnya lagi. Terlebih hanya dikarenakan faktor ekonomi," tegas Zainal.
Baca juga: Masyarakat Barsel diimbau taat bayar pajak kendaraan bermotor
Dikatakannya, untuk anak yang putus sekolah yang jumlahnya tercatat kurang lebih sebanyak 2 persen itu harus bisa kembali bersekolah. Hal itu, agar kedepannya mereka mampu mengubah hidup mereka kearah yang lebih baik lagi, sebab orang hidup harus punya bekal yang salah satunya yakni pendidikan.
Zainal Khairuddin juga meminta kepada masyarakat yang mempunyai anak ataupun keluarga yang putus sekolah, supaya dapat melaporkan hal tersebut secara langsung kepada sekolah, aparat desa, maupun kepada Dinas Pendidikan Barito Selatan.
"Apalagi apabila ada anak yang hendak putus sekolah akibat tidak mampu juga dapat segera dilaporkan sebagai langkah antisipasi, sehingga mereka tidak putus sekolah. Karena target pemerintah daerah tahun 2022 mendatang, tidak ada lagi anak usia sekolah yang putus sekolah," demikian Zainal Khairuddin.
Baca juga: DPRD apresiasi BPBD Barsel tetap antisipasi karhutla
Baca juga: Ensilawatika jadi Ketua Kaukus perempuan parlemen Barsel
Baca juga: Supiatma terpilih menjadi Ketua PKB Barsel