Sampit (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, Hairis Salamad mendorong wacana pembukaan jalur khusus truk dan angkutan berat lainnya di Kecamatan Parenggean karena akan membawa dampak positif.
"Saya mendorong camat dan semua pihak terkait lainnya, khususnya dengan pemilik tanah untuk membahas ini agar bisa segera direalisasikan. Dengan begitu truk tidak perlu lagi melintasi jalan poros atau pusat Kecamatan Parenggean," kata Hairis di Sampit, Senin.
Parenggean merupakan kecamatan di wilayah utara yang aktivitas perekonomiannya sangat tinggi. Kecamatan ini memiliki potensi perkebunan kelapa sawit, pertambangan, perkayuan, perdagangan dan lainnya.
Selama ini truk-truk perusahaan melintasi jalan poros, termasuk kawasan pusat kecamatan. Padahal, jalan tersebut sebenarnya tidak layak dilalui truk dan dump truk karena ramai aktivitas masyarakat.
Tingginya aktivitas truk berdampak terhadap laju kerusakan jalan. Hal yang paling dikhawatirkan, tingginya aktivitas truk-truk tersebut rawan memicu kecelakaan lalu lintas karena ruas jalan tersebut banyak dilalui pelajar, pedagang dan masyarakat umum.
Menurut Hairis, sudah ada pertemuan dengan tokoh masyarakat dan aparatur pemerintah di Parenggean. Sudah disepakati membuka jalan lintas agar truk-truk tersebut tidak lagi masuk melintasi jalan dalam kota atau kecamatan.
Baca juga: Masyarakat mengadu ke DPRD Kotim terbebani mahalnya pembuatan SKT
Jika pengalihan jalur truk ini terwujud maka bisa mengurangi tingkat kerusakan jalan. Ini juga pasti akan mengurangi potensi kecelakaan lalu lintas di kawasan itu.
Politisi Partai Amanat Nasional yang merupakan legislator dari daerah pemilihan 5 meliputi Kecamatan Parenggean, Antang Kalang, Telaga Antang, Mentaya Hulu, Tualan Hulu dan Bukit Santuai ini berharap dilakukan pertemuan diinisiasi camat dengan mengundang pemilik tanah membahas rencana itu agar bisa segera direalisasikan.
Jika ini terwujud, Hairis juga yakin dampaknya tidak hanya bagi masyarakat selalu pengguna jalan umum, tetapi juga perusahaan karena bisa lebih fokus dalam meningkatkan pengangkutan hasil produksi karena perjalanan semakin lancar.
"Jalan lintas itu dari lokasi SMA 1 Parenggean tembus ke belakang RS Pratama. Jalannya sudah ada tapi karena masuk dalam IUP tambang, makanya perlu dibicarakan dengan pemilik lahan. Memang jalan itu perlu ditingkatkan untuk perataan, tapi bisa ambil latrit di kiri dan kanan jalan sehingga bisa cepat selesai," demikian Hairis Salamad.
Baca juga: Sumbangan perbaikan jalan lingkar selatan Sampit tidak sesuai harapan
Baca juga: Bupati Kotim paparkan poin penting rancangan RPJMD
"Saya mendorong camat dan semua pihak terkait lainnya, khususnya dengan pemilik tanah untuk membahas ini agar bisa segera direalisasikan. Dengan begitu truk tidak perlu lagi melintasi jalan poros atau pusat Kecamatan Parenggean," kata Hairis di Sampit, Senin.
Parenggean merupakan kecamatan di wilayah utara yang aktivitas perekonomiannya sangat tinggi. Kecamatan ini memiliki potensi perkebunan kelapa sawit, pertambangan, perkayuan, perdagangan dan lainnya.
Selama ini truk-truk perusahaan melintasi jalan poros, termasuk kawasan pusat kecamatan. Padahal, jalan tersebut sebenarnya tidak layak dilalui truk dan dump truk karena ramai aktivitas masyarakat.
Tingginya aktivitas truk berdampak terhadap laju kerusakan jalan. Hal yang paling dikhawatirkan, tingginya aktivitas truk-truk tersebut rawan memicu kecelakaan lalu lintas karena ruas jalan tersebut banyak dilalui pelajar, pedagang dan masyarakat umum.
Menurut Hairis, sudah ada pertemuan dengan tokoh masyarakat dan aparatur pemerintah di Parenggean. Sudah disepakati membuka jalan lintas agar truk-truk tersebut tidak lagi masuk melintasi jalan dalam kota atau kecamatan.
Baca juga: Masyarakat mengadu ke DPRD Kotim terbebani mahalnya pembuatan SKT
Jika pengalihan jalur truk ini terwujud maka bisa mengurangi tingkat kerusakan jalan. Ini juga pasti akan mengurangi potensi kecelakaan lalu lintas di kawasan itu.
Politisi Partai Amanat Nasional yang merupakan legislator dari daerah pemilihan 5 meliputi Kecamatan Parenggean, Antang Kalang, Telaga Antang, Mentaya Hulu, Tualan Hulu dan Bukit Santuai ini berharap dilakukan pertemuan diinisiasi camat dengan mengundang pemilik tanah membahas rencana itu agar bisa segera direalisasikan.
Jika ini terwujud, Hairis juga yakin dampaknya tidak hanya bagi masyarakat selalu pengguna jalan umum, tetapi juga perusahaan karena bisa lebih fokus dalam meningkatkan pengangkutan hasil produksi karena perjalanan semakin lancar.
"Jalan lintas itu dari lokasi SMA 1 Parenggean tembus ke belakang RS Pratama. Jalannya sudah ada tapi karena masuk dalam IUP tambang, makanya perlu dibicarakan dengan pemilik lahan. Memang jalan itu perlu ditingkatkan untuk perataan, tapi bisa ambil latrit di kiri dan kanan jalan sehingga bisa cepat selesai," demikian Hairis Salamad.
Baca juga: Sumbangan perbaikan jalan lingkar selatan Sampit tidak sesuai harapan
Baca juga: Bupati Kotim paparkan poin penting rancangan RPJMD