Kuala Kurun (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah mencatat pertumbuhan ekonomi di kabupaten setempat pada tahun 2020 lalu mengalami perlambatan, di mana Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai 3,36 sedangkan tahun 2019 lalu mencapai 7,21.
Kepala BPS Gumas Waras saat dihubungi dari Kuala Kurun, Selas mengatakan ada tiga sektor terbesar yang menjadi penyumbang PDRD kabupaten setempat pada tahun 2020 lalu.
“Tiga sektor terbesar tersebut adalah Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 29,24 persen, Pertambangan dan Penggalian sebesar 13,70 persen, dan Konstruksi sebesar 11,89 persen,” ucap Waras.
Walau mengalami perlambatan, namun perekonomian di Gumas masih tumbuh. Hal itu terbilang baik, mengingat pada tahun 2020 lalu terjadi pandemi COVID-19 yang sedikit banyak berdampak pada perekonomian.
Baca juga: Produksi perikanan menurun, ini yang dilakukan DPKP Gumas
Misalnya saja sektor konstruksi yang menjadi salah satu sektor terbesar penyumbang PDRB Gumas di tahun 2020, sebenarnya mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2019 yang sebesar 13,18 persen.
Dia menjelaskan bahwa penurunan di sektor konstruksi terjadi karena kegiatan pembangunan pada tahun 2020 lalu banyak yang dibatalkan, mengingat pemerintah mengalihkan anggaran untuk penanganan pandemi COVID-19.
Walau demikian, pandemi COVID-19 secara umum tidak berpengaruh terhadap sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang pada tahun 2019 lalu menyumbang 28,83 persen untuk PDRB Gumas.
Untuk subsektor Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian yang terdiri dari Tanaman Pangan, Tanaman Hortikultura Semusim, Perkebunan Semusim, Tanaman Hortikultura Tahunan dan Lainnya, Perkebunan Tahunan, Peternakan, serta Jasa Pertanian dan Perburuan mengalami peningkatan, dari sebelumnya pada tahun 2019 menyumbang 25,80 persen dan pada tahun 2020 menyumbang 26,34 persen.
Baca juga: Ibadah Jumat Agung dan Paskah tanpa gangguan, Legislator Gumas apresiasi pihak keamanan
Kemudian untuk subsektor Kehutanan dan Penebangan Kayu mengalami penurunan, dari sebesar 1,35 persen pada tahun 2019 lalu menjadi 1,28 persen pada tahun 2020. Lalu subsektor perikanan juga mengalami penurunan, dari 1,68 persen pada tahun 2019 menjadi 1,63 persen pada tahun 2020.
“Untuk subsektor Pertambangan dan Penggalian yang terdiri dari Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi, Pertambangan Batubara dan Lignit, Pertambangan Bijih Logam, serta Pertambangan dan Penggalian Lainnya secara umum mengalami peningkatan, dari 12,17 persen pada tahun 2019 menjadi 13,70 persen pada tahun 2020,” bebernya.
Koordinator Fungsi Nerwilis pada BPS Gumas Agung Eddy menambahkan, sektor lain yang turut menjadi penyumbang PDRD kabupaten adalah Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor. Sektor ini mengalami peningkatan, di mana pada tahun 2019 adalah sebesar 10,02 persen dan pada tahun 2020 sebesar 10,08 persen.
Baca juga: Kadiskominfosantik Gumas paparkan alasan jangan unggah sertifikat vaksinasi di medsos
Kemudian dari sektor Industri Pengolahan mengalami penurunan, di mana pada tahun 2019 lalu sebesar 8,80 persen menjadi sebesar 8,25 persen pada tahun 2020. Jasa Pendidikan juga mengalami penurunan, dari 7,97 persen pada tahun 2019 menjadi 7,89 persen pada tahun 2020.
Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib mengalami peningkatan, dari 6,82 persen pada tahun 2019 lalu menjadi 6,87 persen pada tahun 2020. Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial mengalami peningkatan, dari 3,44 persen pada tahun 2019 menjadi 3,50 persen pada tahun 2020.
Sektor Real Estate mengalami peningkatan, dari 2,94 persen pada tahun 2019 menjadi 2,95 persen pada tahun 2020. Sektor Transportasi dan Pergudangan mengalami penurunan, dari 1,88 persen pada tahun 2019 menjadi 1,80 persen pada tahun 2020.
Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum mengalami penurunan, dari 1,85 persen pada tahun 2019 menjadi 1,66 persen pada tahun 2020. Sektor Informasi dan Komunikasi meningkat, dari 1,11 persen pada tahun 2019 menjadi 1,23 pada tahun 2020.
Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi mengalami penurunan, dari 0,53 persen pada tahun 2019 lalu menjadi 0,52 persen pada tahun 2020. Sektor Jasa lainnya mengalami penurunan, dari 0,32 pada tahun 2019 menjadi 0,29 persen pada tahun 2020. Sedangkan Sektor Jasa Perusahaan tidak mengalami perubahan, dari 0,5 persen pada tahun 2019 lalu dan tetap 0,5 persen pada tahun 2020.
“Pada tahun 2020, Gumas merupakan salah satu kabupaten yang memiliki pertumbuhan positif di masa pandemi COVID-19. Bahkan pertumbuhan PDRB Gumas adalah yang tertinggi di Kalteng,” demikian Agung.
Baca juga: Kapolres Gumas pastikan ibadah Paskah tanpa gangguan
Baca juga: Keinginannya tidak dipenuhi, dua pria curi aki milik perusahaan
Baca juga: Antisipasi serangan teroris, Polres Gumas siagakan personel
Kepala BPS Gumas Waras saat dihubungi dari Kuala Kurun, Selas mengatakan ada tiga sektor terbesar yang menjadi penyumbang PDRD kabupaten setempat pada tahun 2020 lalu.
“Tiga sektor terbesar tersebut adalah Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 29,24 persen, Pertambangan dan Penggalian sebesar 13,70 persen, dan Konstruksi sebesar 11,89 persen,” ucap Waras.
Walau mengalami perlambatan, namun perekonomian di Gumas masih tumbuh. Hal itu terbilang baik, mengingat pada tahun 2020 lalu terjadi pandemi COVID-19 yang sedikit banyak berdampak pada perekonomian.
Baca juga: Produksi perikanan menurun, ini yang dilakukan DPKP Gumas
Misalnya saja sektor konstruksi yang menjadi salah satu sektor terbesar penyumbang PDRB Gumas di tahun 2020, sebenarnya mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2019 yang sebesar 13,18 persen.
Dia menjelaskan bahwa penurunan di sektor konstruksi terjadi karena kegiatan pembangunan pada tahun 2020 lalu banyak yang dibatalkan, mengingat pemerintah mengalihkan anggaran untuk penanganan pandemi COVID-19.
Walau demikian, pandemi COVID-19 secara umum tidak berpengaruh terhadap sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang pada tahun 2019 lalu menyumbang 28,83 persen untuk PDRB Gumas.
Untuk subsektor Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian yang terdiri dari Tanaman Pangan, Tanaman Hortikultura Semusim, Perkebunan Semusim, Tanaman Hortikultura Tahunan dan Lainnya, Perkebunan Tahunan, Peternakan, serta Jasa Pertanian dan Perburuan mengalami peningkatan, dari sebelumnya pada tahun 2019 menyumbang 25,80 persen dan pada tahun 2020 menyumbang 26,34 persen.
Baca juga: Ibadah Jumat Agung dan Paskah tanpa gangguan, Legislator Gumas apresiasi pihak keamanan
Kemudian untuk subsektor Kehutanan dan Penebangan Kayu mengalami penurunan, dari sebesar 1,35 persen pada tahun 2019 lalu menjadi 1,28 persen pada tahun 2020. Lalu subsektor perikanan juga mengalami penurunan, dari 1,68 persen pada tahun 2019 menjadi 1,63 persen pada tahun 2020.
“Untuk subsektor Pertambangan dan Penggalian yang terdiri dari Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi, Pertambangan Batubara dan Lignit, Pertambangan Bijih Logam, serta Pertambangan dan Penggalian Lainnya secara umum mengalami peningkatan, dari 12,17 persen pada tahun 2019 menjadi 13,70 persen pada tahun 2020,” bebernya.
Koordinator Fungsi Nerwilis pada BPS Gumas Agung Eddy menambahkan, sektor lain yang turut menjadi penyumbang PDRD kabupaten adalah Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor. Sektor ini mengalami peningkatan, di mana pada tahun 2019 adalah sebesar 10,02 persen dan pada tahun 2020 sebesar 10,08 persen.
Baca juga: Kadiskominfosantik Gumas paparkan alasan jangan unggah sertifikat vaksinasi di medsos
Kemudian dari sektor Industri Pengolahan mengalami penurunan, di mana pada tahun 2019 lalu sebesar 8,80 persen menjadi sebesar 8,25 persen pada tahun 2020. Jasa Pendidikan juga mengalami penurunan, dari 7,97 persen pada tahun 2019 menjadi 7,89 persen pada tahun 2020.
Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib mengalami peningkatan, dari 6,82 persen pada tahun 2019 lalu menjadi 6,87 persen pada tahun 2020. Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial mengalami peningkatan, dari 3,44 persen pada tahun 2019 menjadi 3,50 persen pada tahun 2020.
Sektor Real Estate mengalami peningkatan, dari 2,94 persen pada tahun 2019 menjadi 2,95 persen pada tahun 2020. Sektor Transportasi dan Pergudangan mengalami penurunan, dari 1,88 persen pada tahun 2019 menjadi 1,80 persen pada tahun 2020.
Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum mengalami penurunan, dari 1,85 persen pada tahun 2019 menjadi 1,66 persen pada tahun 2020. Sektor Informasi dan Komunikasi meningkat, dari 1,11 persen pada tahun 2019 menjadi 1,23 pada tahun 2020.
Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi mengalami penurunan, dari 0,53 persen pada tahun 2019 lalu menjadi 0,52 persen pada tahun 2020. Sektor Jasa lainnya mengalami penurunan, dari 0,32 pada tahun 2019 menjadi 0,29 persen pada tahun 2020. Sedangkan Sektor Jasa Perusahaan tidak mengalami perubahan, dari 0,5 persen pada tahun 2019 lalu dan tetap 0,5 persen pada tahun 2020.
“Pada tahun 2020, Gumas merupakan salah satu kabupaten yang memiliki pertumbuhan positif di masa pandemi COVID-19. Bahkan pertumbuhan PDRB Gumas adalah yang tertinggi di Kalteng,” demikian Agung.
Baca juga: Kapolres Gumas pastikan ibadah Paskah tanpa gangguan
Baca juga: Keinginannya tidak dipenuhi, dua pria curi aki milik perusahaan
Baca juga: Antisipasi serangan teroris, Polres Gumas siagakan personel