Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, Halikinnor mengajak masyarakat untuk peduli membantu mencegah masuknya radikalisme dan terorisme ke daerah ini karena sangat membahayakan semua pihak.

"Seperti kejadian di Makassar beberapa waktu lalu. Ini tentunya harus kita waspadai bersama. Jumlah polisi, TNI dan Satpol PP tidak cukup untuk menjaga semua tempat ibadah. Kita selaku masyarakat harus ikut mewaspadai radikalisme," kata Halikinnor saat silaturahmi di aula rumah jabatan bupati, Senin.

Acara silaturahmi itu dihadiri Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Abdoel Harris Jakin, Komandan Kodim 1015/Spt Letkol Czi Akhmad Safari, Kepala Kejaksaan Negeri Kotawaringin Timur Erwin Purba dan pejabat lainnya.

Halikinnor mengatakan, radikalisme dan terorisme harus diwaspadai karena memang ada. Meski belum ditemukan di Kotawaringin Timur, namun semua pihak di daerah ini harus selalu mewaspadainya agar benih-benih pemahaman yang salah itu tidak sampai tumbuh dan berkembang.

Halikinnor memerintahkan camat, lurah, kepala desa dan ketua RW dan ketua RT memantau lingkungan masing-masing sebagai bentuk upaya dini. Setiap pendatang harus didata dan diketahui tujuannya sehingga mudah bagi aparatur di setiap tingkatan untuk ikut mengawasi.

Kekhawatiran itu tidak berlebihan karena Kotawaringin Timur merupakan daerah terbuka yang sangat mudah diakses melalui jalan darat, sungai, laut dan udara. Kotawaringin Timur juga merupakan daerah transit yang dilewati banyak orang yang melakukan perjalanan. 

Baca juga: Pemkab Kotim berharap Pasar Ramadhan tidak menimbulkan klaster baru COVID-19

Untuk itulah perlu pengawasan yang ketat untuk mencegah terjadinya hal tidak diinginkan. Semua kemungkinan bisa terjadi sehingga kewaspadaan yang tinggi sudah seharusnya dilakukan semua pihak.

Masyarakat mempunyai peran penting dan tanggung jawab membantu aparat keamanan untuk menjaga keamanan, ketertiban dan kondusivitas daerah. Deteksi dini di lingkungan masing-masing akan sangat membantu upaya cepat dalam mencegah terjadinya hal tidak diinginkan.

"Aparat keamanan tidak mungkin bisa menjaga semua. Perlu deteksi dini dan kehati-hatian masyarakat untuk menjaga lingkungan masing-masing. Mudah-mudahan tidak ada terjadi, tapi justru makanya harus kita antisipasi karena paham radikalisme ini masih ada di Indonesia," harap Halikinnor.

Dia mengajak masyarakat terus mempererat kebersamaan dan toleransi agar persatuan semakin kuat. Masyarakat diimbau tidak mudah terpancing oleh isu-isu tidak bertanggung jawab yang bisa memecah belah persatuan bangsa.

Baca juga: Legislator sebut peredaran miras pengaruhi wibawa Pemkab Kotim

Baca juga: Diskominfo Kotim rangkul Pramuka jadi pelopor melek teknologi informasi

Baca juga: Legislator Kotim imbau semua berperan mencegah lonjakan COVID-19 selama Ramadhan

Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024